[BREAKING] Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 235 Orang Hari Ini

Korban meninggal capai 1.418 kasus

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto melaporkan pasien yang sembuh dari COVID-19 semakin meningkat. Jumlahnya kini mencapai 5.877 orang. Hal itu terjadi karena per hari ini, Selasa (26/5), ada tambahan kasus sebanyak 235 orang.

"Pasien sembuh bertambah 235 orang sehingga menjadi 5.877 orang," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Selasa.

Data itu terhitung sejak 25 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga 26 Mei 2020 pukul 12.00 WIB.

1. Kasus meninggal di Indonesia mencapai 1.418 orang

[BREAKING] Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 235 Orang Hari IniTim penanganan jenazah melalui jalan sempit dan rumit di sela-sela bangunan pemakaman, 17 Mei 2020. Dok. Tim Penanganan Jenazah Gugus Tugas COVID-19 Bantul

Yuri juga melaporkan, jumlah pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia telah mencapai 1.418 kasus. Per hari ini, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 27 orang.

"Bertambah 27 orang, sehingga total kasus meninggal akumulasinya menjadi 1.148 orang," katanya.

Baca Juga: Persentase Kematian Akibat COVID-19 di Jakarta Menurun Selama 2 Pekan

2. Kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 5,6 juta orang

[BREAKING] Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 235 Orang Hari IniPresiden Amerika Serikat, Donald Trump, saat berpidato membahas krisis yang dialami selama pandemi virus corona. facebook.com/WhiteHouse

Mengutip situs worldometers.info, hingga pukul 15.03 WIB 26 Mei 2020, secara global terdapat 5.601.285 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 1.706.226 kasus.

Dari 5,6 juta kasus itu, 348.126 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 2.381.280 orang.

3. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

[BREAKING] Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 235 Orang Hari IniNana Suryana / IDN Times

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Terkini Wabah Virus Corona di Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya