Viral Video Vaksin Bodong di Karawang, Bupati-Polres Turun Tangan

Narasi di video tersebut dinilai merugikan pemerintah

Karawang, IDN Times - Video dengan narasi vaksinasi COVID-19 menggunakan suntikan kosong beredar luas di media sosial. Lokasi penyuntikan vaksin tersebut ternyata di wilayah Kabupaten Karawang.

Hal itu mengundang perhatian Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Ia bersama sejumlah pejabat daerah setempat langsung melakukan konfirmasi ke lokasi vaksinasi dalam video yakni di Puskesmas Wadas wilayah Telukjambe Timur.

Namun, pada saat ia mendatangi lokasi situasi Puskesmas sudah sepi. "Seluruh petugas Puskesmas (tersebut) kami panggil kembali untuk dimintai keterangan dan klarifikasi, khususnya dari salah satu vaksinator kami," ujar Cellica.

1. Video berisi narasi vaksin bodong dinilai merugikan pemerintah

Viral Video Vaksin Bodong di Karawang, Bupati-Polres Turun TanganInstagram Cellicanurrachadiana

Dalam video singkat berdurasi 18 detik itu, perekam mengungkapkan kejanggalan dalam proses penyuntikan vaksin. Menurutnya, petugas vaksinator tidak terlihat menekan piston (plunger) pada tabung suntikan yang berisi cairan vaksin.

Unggahan tersebut banyak dibagikan kembali oleh warganet dengan ditambahkan narasi vaksin bodong. Menurut Cellica, narasi tersebut merugikan pemerintah karena akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat untuk divaksinasi Covid-19.

Apabila merasa ada kejanggalan, Cellica meminta warga langsung bertanya kepada petugas medis saat itu juga, bukannya langsung mengunggah opininya ke media sosial. "Setiap orang yang divaksin berhak bertanya kepada petugas medis," katanya.

2. Warga yang divaksinasi diperiksa sampel darahnya

Viral Video Vaksin Bodong di Karawang, Bupati-Polres Turun TanganAbdul Halim/IDN Times

Untuk memastikan vaksin Covid-19 telah masuk ke dalam tubuh warga, Cellica pun meminta petugas medis memeriksa darah di dalam tubuh warga yang bersangkutan. Pemeriksaan serupa juga dilakukan terhadap dua orang rekan dari orang yang ada dalam rekaman video.

"Kita mengambil sampel darah, untuk memastikan antibodinya sudah terbentuk atau belum. Urusan prosesnnya kita serahkan kepada ahlinya. Tadi kita ambil sampel darah Ipeh dan Rima, sementara Tari masih dalam keadaan syok," tutur Cellica.

3. Polisi memeriksa kedua belah pihak dalam video

Viral Video Vaksin Bodong di Karawang, Bupati-Polres Turun TanganMerdeka.com

Mereka bertiga diketahui merupakan pegawai toko ritel di wilayah Kabupaten Karawang. Selain diperiksa oleh petugas medis, ketiganya juga telah dimintai keterangan oleh polisi terkait video yang beredar.

Pemeriksaan itu diakui Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Karawang Ajun Komisaris Oliestha Ageng Wicaksana. "Sudah (diperiksa) dari kedua belah pihak, baik tenaga kesehatan Puskesmas maupun yang menyebarkan video sudah dimintai keterangan sampai dengan (Rabu) pagi ini," katanya.

Petugas juga telah mengumpulkan barang bukti terkait video tersebut. Oliestha mengatakan langkah selanjutnya adalah melakukan uji laboratorium, pemeriksaan keaslian video hingga meminta pendapat ahli di bidang terkait.

4. Vaksinator mengklaim telah mengikuti prosedur

Viral Video Vaksin Bodong di Karawang, Bupati-Polres Turun TanganWabup PPU, Hamdam saat vaksinasi oleh petugas vaksinator (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Sementara itu, pihak perekam belum bisa dikonfirmasi wartawan dengan alasan masih syok. Namun, vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53) meyakinkan dirinya telah menyuntikkan vaksin sesuai dengan prosedur.

Penyuntikan vaksin tersebut diakui menggunakan tehnik menekan dengan bagian bawah menggunakan telapak tangan. "Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan," kata Maola menjelaskan.

Prosedur yang sama diklaim telah dilakukannya terhadap lebih dari 8.000 orang lainnya selama ini. "Jadi, bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," ujar Maola.

Baca Juga: LIPI Temukan 44 Sampel Pasien COVID-19 di Karawang Masuk Varian Delta

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya