Siswa di Purwakarta Diwajibkan Belajar Kitab Kuning Secara Daring

Pendidikan agama diharapkan mencegah kenakalan remaja

Purwakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta mewajibkan setiap siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk mengikuti kajian kitab kuning secara daring. Video kegiatan bertajuk “Pasaran Kitab Kuning” itu ditayangkan secara langsung melalui saluran media sosial Linuhung TV.

“Semua kegiatan ini untuk pendidikan karakter. Ini adalah inovasi kami di Disdik Purwakarta,” Kata Kepala Disdik Purwakarta, Purwanto, Kamis (7/4/2022). Ia mengakui, kegiatan pengajian kitab kuning baru diselenggarakan saat Ramadan 1443 hijriah ini.

Materi yang dibahas di kitab kuning itu merupakan ajaran Islam dasar bagi anak-anak. Buku tersebut konon sudah menjadi referensi pembelajaran agama Islam di pondok pesantren di Indonesia sejak beberapa abad silam.

1. Pengajian kitab kuning untuk melestarikan tradisi

Siswa di Purwakarta Diwajibkan Belajar Kitab Kuning Secara DaringAbdul Halim/IDN Times

Meskipun terbilang kitab tradisional, Purwanto menilai materi di dalamnya masih relevan hingga zaman sekarang. Selain kitab kuning, para siswa juga diberikan materi dari kitab safinah dan tijan melalui metode yang sama.

Purwanto mengakui alasannya mewajibkan kajian ketiga kitab itu sekaligus ingin mewariskan tradisi pendidikan dari generasi ke generasi. “Biar tradisi pesantren masuk ke sekolah negeri,” katanya, menyimpulkan.

2. Pendidikan agama untuk mencegah kenakalan remaja

Siswa di Purwakarta Diwajibkan Belajar Kitab Kuning Secara DaringIlustrasi tawuran. (IDN Times/Sukma Shakti)

Materi tentang agama juga diharapkan dapat mencegah para siswa melakukan kegiatan negatif selama Ramadan. Misalnya mencegah tawuran, bermain petasan dan tindak kenakalan anak lainnya yang muncul saat Ramadan maupun di luar Ramadan.

Adapun, kegiatan pengajian daring selama Ramadan kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pesantren Ramadan 1443 hijriah. “Nanti ada kegiatan Pesantren Ramadan yang akan digelar secara tatap muka pada pekan kedua dan ketiga Ramadan,” ujar Purwanto.

3. Siswa rutin kumpulkan beras bantuan untuk warga tidak mampu

Siswa di Purwakarta Diwajibkan Belajar Kitab Kuning Secara DaringDok Diskominfo Purwakarta

Lebih lanjut, Purwanto mengatakan program pendidikan karakter di Purwakarta terdiri dari berbagai jenis kegiatan. Selama ini, para siswa juga dibiasakan membawa beras ke sekolah dalam program beras perelek atau beras kasih sayang.

Beras yang terkumpul di setiap sekolah itu kemudian akan disalurkan untuk keluarga siswa atau warga yang membutuhkan di sekitar sekolah. “Tahun lalu sampai terkumpul 21,5 ton beras. Tahun ini ditargetkan mencapai 16 ton yang terkumpul setiap minggu,” katanya.

4. Pegawai pemerintah daerah diwajibkan tadarus Al-Quran

Siswa di Purwakarta Diwajibkan Belajar Kitab Kuning Secara DaringDok Diskominfo Purwakarta

Program membaca atau tadarus Al Quran bersama juga digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Program tersebut berdasarkan Surat Edaran Nomor: KPG.03.01.01/987-kesra/2022 tentang pelaksanaan tadarus dan doa bersama di lingkungan perkantoran.

Tak hanya para pegawai di lingkungan pemerintahan, kegiatan yang sama juga diwajibkan bagi para karyawan di kantor Badan Usaha Milik Daerah dan pegawai kantor kecamatan. Kegiatan itu dilakukan serentak pada pukul 7.00 hingga 8.00 WIB.

"Semoga dengan membaca serta mendalami kitab suci Al-Quran di bulan suci Ramadan ini, dapat membawa keberkahan untuk kita semua yang menjalankan ibadah puasa," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, dalam keterangan persnya.

Baca Juga: Cara Membaca Kitab Kuning, Ada Lima Hal Perlu Dipelajari

Baca Juga: Kitab Salaf, Cara Wagub Jateng Cegah Pelecehan Seksual di Ponpes 

Baca Juga: 9 Momen Awal Ramadan Baim Wong, Boyong Anak-Istri ke Purwakarta!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya