Sekolah di Subang Mulai Belajar Tatap Muka, Orang Tua Masih Was-was

Subang, IDN Times - Kabupaten Subang mulai menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah. Para murid dan guru terlihat antusias masuk sekolah lagi setelah hampir dua tahun melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Namun, sejumlah orang tua murid mengaku masih khawatir. "Saya bingung, anak menanyakan kapan sekolah terus. Tapi, di sisi lain kondisi sekarang masih pandemik COVID-19 kan jadi saya sebagai orangtua sedikit khawatir," kata orang tua murid, Saiful (43), Senin (16/8/2021).
1. Orang tua nilai PTM terbatas masih beresiko bagi anaknya

Para orang tua sebelumnya telah diyakinkan oleh pihak sekolah yang terletak di Desa Sukamelang Kecamatan Subang itu. Pihak sekolah telah menjamin protokol kesehatan akan dilaksanakan secara ketat.
Namun, Saeful masih tetap was-was dengan kesehatan anaknya yang dinilai belum terlalu mengerti situasi pandemik saat ini. "Memang belajar di sekolah lebih bagus dibandingkan belajar (menggunakan aplikasi) zoom, tapi (PTM) ada resikonya juga," ujarnya.
2. Pihak sekolah pastikan protokol kesehatan dilakukan secara ketat

Berbeda halnya dengan orang tua, para murid di SD tersebut justru tak terlihat khawatir sama sekali. Mereka mengikuti PTM terbatas di sekolahnya seperti kondisi normal tetapi dengan mengenakan masker.
Juru bicara SD Panatagama, Nacevi Maulana menjelaskan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolahnya saat PTM terbatas. "Kami menyiapkan alat prokes. Yang pertama, kami cek suhu terlebih dahulu ketika datang, terus kami sediakan tempat cuci tangan dan yang paling penting memakai masker," ujarnya.
3. Jam sekolah dan kapasitas ruang kelas dibatasi

Dalam surat edarannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Subang mengurangi jam belajar murid di sekolah saat PTM terbatas. Selain itu, jumlah murid yang berada di kelas juga dibatasi dari kapasitas normal.
Untuk tingkat Taman Kanak-kanak atau Pendidikan Anak Usia Dini, pemerintah hanya mengizinkan 30 persen murid di kelas. Sedangkan, SD/Paket A dan Sekolah Menengah Pertama/Paket B sebanyak 50 persen dari kapasitas normal.
4. Kabupaten Purwakarta belum tentukan pelaksanaan PTM

Berbeda dari Kabupaten Subang dan lainnya, Pemerintah Kabupaten Purwakarta sampai saat ini belum menentukan waktu pelaksanaan PTM terbatas. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika berdalih masih menunggu usulan dari Disdik setempat.
"Setelah itu, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Purwakarta dan Disdik akan turun untuk pengecekan ke lapangan bersama pihak sekolah dan orang tua murid," kata Anne saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerahnya.