Purwakarta Hadapi Inflasi Dampak Kenaikan Harga Sembako dan BBM

Inflasi saat ini dipengaruhi harga cabai dan bawang merah

Purwakarta, IDN Times - Harga sejumlah bahan makanan kebutuhan pokok yang tinggi ikut memengaruhi inflasi di Kabupaten Purwakarta. Pemerintah daerah setempat berupaya mengendalikan nilai inflasi menjelang wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Bupati Anne Ratna Mustika menilai inflasi yang terjadi saat ini masih dalam batas yang wajar. "Saat ini, laju inflasi di Kabupaten Purwakarta cukup terkendali, yaitu ada di angka 2,09,” kata Anne, mengutip data Badan Pusat Statistik Desember 2021, Senin (22/8/2022).

Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah daerah sejauh ini ialah dengan cara mensinkronisasikan seluruh perangkat daerah dan kecamatan yang ada. Kegiatan tersebut juga difasilitasi dan dikoordinasikan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

1. Laju pertumbuhan ekonomi Purwakarta diklaim naik

Purwakarta Hadapi Inflasi Dampak Kenaikan Harga Sembako dan BBMFacebook Anne Ratna Mustika

Kondisi inflasi hingga lau pertumbuhan ekonomi Purwakarta dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022 yang digelar secara virtual di Aula Janaka akhir pekan lalu. “Ada peningkatan LPE dari tahun sebelumnya berada di angka 3,42 persen," kata Anne.

Menurutnya, pengendalian inflasi di tingkat Kabupaten Purwakarta merupakan penjabaran dari Keputusan Presiden nomor 23 tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi. Ditambah, Peraturan Menteri Perekonomian nomor 10 tahun 2017 tentang Mekanisme dan Tata Kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.

2. Tugas TPID Purwakarta untuk kendalikan nilai inflasi

Purwakarta Hadapi Inflasi Dampak Kenaikan Harga Sembako dan BBMIlustrasi pasar tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww)

Anne menjelaskan, TPID Kabupaten Purwakarta ditugaskan melakukan pengumpulan data dan informasi perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan penting serta jasa. Di samping, mereka juga bertugas menyusun kebijakan pengendalian inflasi pada tingkat kabupaten.

Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan kebijakan pengendalian inflasi nasional dan tingkat provinsi. Selanjutnya, Anne menekankan agar TPID daerahnya melakukan upaya untuk memperkuat sistem logistik pada tingkat kabupaten.

"Serta, melakukan langkah-langkah lainnya dalam rangka penyelesaian hambatan dan permasalahan pengendalian inflasi pada tingkat kabupaten," ujar Anne menambahkan. Hal itu diakui sejalan dengan visi dan misi untuk lima tahun ke depan yaitu mewujudkan Purwakarta Istimewa.

3. Bupati waspadai dampak krisis global pengaruhi inflasi

Purwakarta Hadapi Inflasi Dampak Kenaikan Harga Sembako dan BBMIlustrasi krisis global. (pixabay.com/marcinjozwiak)

Lebih lanjut, Anne menjabarkan visinya itu ke dalam empat misi. Yaitu, meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan profesional, mewujudkan pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan yang berkelanjutan serta mewujudkan perekonomian rakyat yang kokoh berbasis desa.

Anne mengakui, jajarannya telah mengecek ke lapangan berkaitan dengan harga sembako di beberapa pasar.

"Pada intinya, harga-harga sembako di Purwakarta terkendali sampai hari ini walaupun kita harus tetap waspada karena krisis global, sedikit banyak akan mempengaruhi harga-harga kebutuhan pokok," ujarnya.

4. Harga cabai sempat menyentuh Rp70 ribu per kilogram

Purwakarta Hadapi Inflasi Dampak Kenaikan Harga Sembako dan BBMilustrasi cabai rawit (pexels.com/John Lambeth)

Kondisi inflasi yang dipengaruhi harga bahan pokok itu diakui Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta. “Yang paling mempengaruhi adalah cabai dan bawang merah,” katanya menegaskan.

Menurut hasil pengamatan dinas terkait, cabai merah kriting dan cabai rawit sempat menyentuh harga Rp70 ribu per kilogram. Kondisi harga tersebut terpantau di Pasar Citeko, meskipun kini sudah turun ke harga Rp60 ribu per kilogram.

Adapun, harga bawang merah saat ini terpantau mencapai Rp30 ribu per kilogram di Pasar Leuwipanjang. Sedangkan, di pasar tradisional lainnya berada di harga Rp28 ribu per kilogram setelah terjadi kenaikan sebesar Rp4.000 dari sebelumnya.

Baca Juga: Air Limbah Sampah Cemari Sawah, Bupati Purwakarta Janji Ganti Rugi

Baca Juga: Jadi Patung hingga Nama Kampung, Bukti Badak Pernah Ada di Purwakarta

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya