Kelelahan Pengemudi Berisiko Picu Kecelakaan pada Arus Mudik Lebaran

KNKT mengimbau pemudik beristirahat setiap tiga jam

Karawang, IDN Times - Pengendara yang kelelahan masih mendominasi penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memperkirakan kecelakaan yang disebabkan faktor itu mencapai sekitar 80 persen.

Karena itu, menjaga kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan oleh pengendara sebelum mudik lebaran nanti. Mulai dari pengendara sepeda motor, kendaraan roda empat hingga kendaraan besar.

Akademisi Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno, sama-sama mengakui risiko kecelakaan masih mengintai para pemudik. "Jika tidak ingin celaka, maka pahami risikonya dan hindari atau kendalikan," katanya, Selasa (19/4/2022).

1. Angkutan mudik didominasi kendaraan pribadi

Kelelahan Pengemudi Berisiko Picu Kecelakaan pada Arus Mudik LebaranIlustrasi petugas polisi menghalau pemudik. (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

Menurut hasil survey ketiga yang dilakukan Badan Litbang Perhubungan pada 22-31 Maret 2022, sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Sebagian besar pemudik berencana menggunakan kendaraan pribadi.

"Jumlah kendaraan pribadi 39,8 juta orang terdiri dari mobil pribadi 22,9 juta orang dan sepeda motor 16,9 juta orang," kata Djoko. Sedangkan pengguna kendaraan umum mencapai sekitar 25,7 juta yang terdiri dari bus (14,1 juta orang), sewa mobil (6,7 juta), mobil travel (4,5 juta) dan taksi daring (0,4 juta).

2. Pengemudi disarankan beristirahat setiap tiga jam

Kelelahan Pengemudi Berisiko Picu Kecelakaan pada Arus Mudik Lebaranilustrasi sopir istirahat (unsplash.com/Elvis Bekmanis)

Untuk setiap jenis kendaraan, KNKT diakui telah memberikan imbauan keselamatan kepada calon pemudik. Pengendara disarankan beristirahat setiap tiga jam perjalanan untuk mengindari kelelahan yang dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Khusus untuk sepeda motor, Djoko mendorong Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) dan Dinas Perhubungan (Dishub) memasang spanduk di lokasi rawan kecelakaan. "Pemudik sebaiknya tidak menggunakan motor matik pada daerah turunan curam seperti, Batu-Cangar, Gunung Lio, daerah Wonogiri, Bawang-Dieng, Cijapati Garut, dan lain-lain," katanya.

3. Isi bahan bakar minyak di awal untuk hindari antrean

Kelelahan Pengemudi Berisiko Picu Kecelakaan pada Arus Mudik LebaranIlustrasi mengisi BBM. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Untuk kendaraan pribadi, Djoko mengatakan pengendara perlu mempersiapkan kondisi kendaraan untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Selain itu, pengendara juga disarankan beristirahat dalam waktu yang cukup sebelum memulai perjalanan jauh.

"Untuk mengurangi kelelahan sebaiknya mengisi bahan bakar di pompa bensin (di awal perjalanan) agar tidak mengantre untuk menghindarkan kelelahan akibat mengantri BBM," ujar Djojo. Apabila merasa lelah, mereka sebaiknya segera beristirahat di tengah perjalanan.

4. Bus diminta siapkan dua sopir dan menghindari jalur ekstrem

Kelelahan Pengemudi Berisiko Picu Kecelakaan pada Arus Mudik LebaranIlustrasi kemacetan di jalur Puncak, Bogor. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Lebih lanjut, KNKT juga telah mengimbau kepada semua PO Bus untuk memperhatikan kompetensi pengemudi, khususnya untuk trayek jarak jauh. Pihak perusahaan juga diminta menyediakan dua pengemudi untuk trayek dengan waktu tempuh lebih dari delapan jam.

Selain itu, pengemudi harus dipastikan memiliki kompetensi sesuai dengan peruntukannya dan telah melakukan istirahat dengan baik dan cukup. "Jika menggunakan google maps agar diyakinkan bahwa rute tersebut sesuai dengan kelas jalan dan tidak ekstrem," kata Djoko menambahkan.

Baca Juga: Daftar Titik Rawan Kecelakaan pada Jalur Mudik di Tangerang

Baca Juga: 7 Aksesoris Mobil Mudik, Biar Mudik Jadi Nyaman

Baca Juga: 10 Unggahan Terakhir Daood Grup Musik Debu Sebelum Kecelakaan 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya