Jalan Tol Bukan Solusi Lancarkan Arus Mudik Lebaran?

Subang, IDN Times - Keberadaan jalan tol bukan solusi utama dalam melancarkan arus mudik. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyarankan pemerintah sebaiknya lebih fokus kepada pengendalian kemacetan lalu lintas dan keselamatan para pemudik, ketimbang terus menambah jumlah jalan tol.
Djoko meyakini masyarakat akan kembali memilih jalan tol Trans Jawa pada arus mudik Lebaran Idulfitri 1444/2023. Alasan mereka di antaranya karena pertimbangan aspek kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.
Padahal, pertimbangan tersebut sia-sia apabila mayoritas pemudik memilih menggunakan jalan tol. “Makin banyak yang memilih jalan tol sudah barang tentu kemacetan lalu lintas akan terjadi pada saat mudik Lebaran,” ujar Djoko, Kamis (23/3/2023).
1. Jalanan tidak dirancang tampung volume membludak
Mengutip pernyataan Sony Sulaksono Wibowo, Djoko menilai kemacetan saat arus mudik tidak bisa dihindari dan dihilangkan. Terlebih pembangunan jalan tol maupun arteri di Indonesia bukan dirancang untuk menampung volume lalu lintas yang membludak dalam waktu yang singkat seperti saat arus mudik Lebaran.
“Sehingga, pengendalian dan pengaturan (lalu lintas) yang perlu dimatangkan,” kata Djoko, mengutip pernyataan Resdiansyah dalam keterangan persnya yang diterima IDN Times, Kamis (23/3/2023).
Langkah tersebut diakui tak hanya perlu dilakukan di jalan tol tapi juga jalan arteri sebelum arus mudik terjadi.
2. Pemudik disarankan gunakan jalur alternatif non-tol
Tol Trans Jawa diprediksi tetap menjadi jalur favorit para pemudik saat arus mudik lebaran kali ini. Hal itu berdasarkan hasil Survei Potensi Pergerakan Masyarakat yang dilakukan secara daring oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada 28 Januari 2023 hingga 18 Februari 2023.
Djoko menyebutkan sekitar 9,2 juta orang diproyeksikan akan melintasi jalur tol tersebut.
“Namun, pemudik diimbau tidak hanya mengandalkan jalan tol, tetapi memilih jalur-jalur alternatif untuk menekan risiko kemacetan panjang di ruas tol,” ujarnya menyarankan.
3. Moda transportasi pemudik didominasi mobil pribadi
Djoko menjelaskan penyebab potensi pergerakan masyarakat yang tinggi pada masa mudik tahun ini. Salah satunya, kata dia, karena tidak ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti saat pandemik COVID-19 atau larangan perjalanan pasca-pandemik.
Menurut prediksi pemerintah, moda transportasi pilihan pemudik masih didominasi mobil pribadi.
“Sebanyak 27,32 juta orang (22,07 persen) dan sepeda motor 25,13 juta orang (20,30 persen),” kata Djoko merinci.
Baca Juga: Astra Infra Mulai Pelebaran Lajur Ketiga di Tol Cipali Sebelum Ramadan
Baca Juga: Menhub Minta Pemudik Hindari Puncak Arus Mudik Lebaran 2023
Baca Juga: Operasional Subang Smartpolitan Ikuti Pembukaan Tol Patimban pada 2024