Budidaya Jangkrik Selamatkan Peternak Saat Pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Budidaya jangkrik menjanjikan keuntungan yang cukup besar di tengah pandemik COVID-19. Bahkan, peternak bebek di Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, beralih membudidayakan jangkrik sejak pandemik COVID-19.
Menurut seorang peternak lokal, Yosep Robert, beternak jangkrik saat ini lebih menguntungkan dibandingkan yang lain. "Saya memilih ternak jangkrik karena hasilnya menjanjikan saat pandemik," katanya kepada wartawan, Minggu (26/9/2021).
1. Harga jangkrik dinilai sedang bagus bagi peternak
Dari nilai jual, Yosep menyebut harga jangkrik saat ini sedang bagus bagi peternak yakni sekitar Rp20 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga jangkrik di pasaran hanya Rp10 ribu per kilogram.
Yosep mengakui harga jangkrik justru naik sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa bulan terakhir. "Selain harga jualnya yang sedang bagus, biaya perawatannya juga relatif murah dan cukup mudah," ujarnya.
2. Pakan ternak jangkrik mudah didapatkan dengan harga murah
Yosep memperhitungkan biaya pakan ternak jangkrik jauh lebih mudah didapatkan dibandingkan saat beternak bebek. "Kalau jangkrik pakannya gampang, tinggal menyiapkan daun singkong, limbah sawi, kol, sayuran bisa dibuat pakan," ujar Yosep.
Proses pembudidaya jangkrik juga relatif cepat yakni selama sebulan dari awal hingga panen. Sehingga, Yosep bisa mendapatkan hasil lebih cepat juga dapat mengembangkan usahanya dan mempekerjakan enam orang karyawan.
3. Jangkrik berkembang biak di kotak kayu yang telah disiapkan
Ilmu beternak jangkrik itu diakui Yosep dipelajari dari seorang peternak jangkrik di Jombang, Jawa Timur. Ia kemudian menyulap lahan kebun seluas 500 meter persegi menjadi peternakan jangkrik.
Untuk tempat pengembangbiakan jangkrik, ia menyediakan kotak-kotak dari kayu dengan tutup jaring. "Dalam sekali panen bisa memproduksi hingga 200 kilogram jangkrik," kata Yosep sambil menunjukkan jangkrik yang siap dia panen.
4. Pembeli dari luar daerah biasa dapat dalam jumlah banyak
Jangkrik tersebut diketahui sering digunakan untuk bahan makanan burung dan pelet ikan lele. Menurut Yosep, para pembeli dari luar daerah biasanya membeli dalam jumlah banyak karena peternakan jangkrik di wilayah Kabupaten Purwakarta terhitung masih sedikit.
"Bisnis ini bisa dikembangkan lagi supaya hasilnya lebih banyak dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Yosep. Ia pun meminta Pemerintah Kabupaten Purwakarta membantu para peternak jangkrik untuk mengembangkan usahanya.
Baca Juga: Toko di Sini Jual Roti Dari Bahan Jangkrik, Mau Mencobanya?
Baca Juga: Kisah Sukses Budi Daya Ikan dalam Ember, Bikin Cuan!
Baca Juga: Sebelas Kecamatan di Purwakarta Beresiko Tinggi Alami Pergerakan Tanah