Atasi Masalah Petani Tebu, Pupuk Kujang Bikin NPK Khusus

Produktivitas meningkat 73 persen, petani untung 271 persen

Subang, IDN Times - Para petani tebu di Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, mengeluhkan harga pupuk hingga biaya transportasi produk tebu yang tinggi. Mereka meminta komitmen dari pemangku kebijakan terkait untuk menyediakan pupuk murah dan berkualitas hingga mengoperasikan kembali pabrik gula di Subang.

“Kami meminta pabrik gula di Subang diaktifkan lagi karena biaya kirim tebu untuk digiling di (pabrik gula) Majalengka itu membebani kami,” kata salah seorang petani tebu di Kecamatan Purwadadi, Kasbarin, Senin (15/8/2022).

Sementara itu, petani lainnya bernama Hendar meminta pemerintah melalui BUMN yang memproduksi pupuk untuk selalu konsisten. “Harapan kami sebagai mitra, pemerintah konsisten meningkatkan kesejahteraan petani dengan (menjaga) harga pupuk yang stabil,” ujarnya.

Berbagai permasalahan yang dirasakan petani tebu itu disampaikan langsung dalam sesi tanya-jawab seusai panen raya program Makmur bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (15/8/2022). Keluhan mereka pun langsung direspons oleh pejabat perusahaan yang menangani bidang terkait.

1. Pupuk NPK khusus tebu mengandung formula khusus

Atasi Masalah Petani Tebu, Pupuk Kujang Bikin NPK KhususIDN Times/Abdul Halim

Terkait permasalahan pupuk, sejumlah perusahaan BUMN berkolaborasi dalam program Makmur yang digulirkan Kementerian BUMN. Mereka terdiri dari lima perusahaan pupuk di bawah naungan PT Pupuk Indonesia, salah satunya Pupuk Kujang.

Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi mengatakan perusahaannya berinovasi memproduksi pupuk khusus dengan formula 21-9-15+S+Zn untuk meningkatkan produktivitas tebu. "NPK tebu Kujang memiliki kandungan nitrogen (21) fosfor (9) dan kalium (15). Di NPK tersebut, kami juga menambahkan sulfur (S) dan seng (Zn)," ujarnya.

2. Keuntungan petani tebu program Makmur naik 271 persen

Atasi Masalah Petani Tebu, Pupuk Kujang Bikin NPK KhususPexel

Formula pupuk tebu itu diklaim berdasarkan hasil riset. Dengan menambahkan unsur sulfur dan seng, Maryadi meyakinkan tebu bisa tumbuh lebih maksimal, berbatang jangkung hingga rendemen gula menjadi lebih banyak seperti dibuktikan dari hasil panen raya kali ini.

Setelah menerapkan Program Makmur, Maryadi menyebut hasil panen petani menjadi 104 ton per hektare dari biasanya di angka rata-rata 70 ton per hektare. “Hasil panen tebu mengalami peningkatan 73 persen,” katanya menyakinkan.

Dengan peningkatan produktivitas, para petani tebu di sana diklaim mendapatkan keuntungan hingga 271 persen. Yakni, dari sebelumnya Rp7,06 juta per hektare, kini menjadi Rp26,2 juta per hektare.

3. Pupuk Indonesia pastikan ketersediaan pupuk untuk tebu

Atasi Masalah Petani Tebu, Pupuk Kujang Bikin NPK KhususPT Pupuk Indonesia (Persero) terus menjaga kemampuan produksi pupuk untuk memenuhi alokasi pupuk bersubsidi nasional. (Dok. Istimewa)

Keberhasilan itu pun diapresiasi banyak pihak, tak terkecuali Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Nugroho Cristijanto. Ia bersama para pejabat BUMN lainnya ikut memanen tebu pada kesempatan tersebut menggunakan mesin panen khusus maupun secara manual.

“Melalui Program Makmur, Pupuk Indonesia mendukung peningkatan produktivitas tanaman tebu dengan komitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan serta turut mengawal budidaya tebu. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan swasembada gula,” tutur Nugroho.

4. Pupuk Kujang ditugaskan tangani perkebunan tebu

Atasi Masalah Petani Tebu, Pupuk Kujang Bikin NPK KhususJajaran Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan mendampingi kunjungan kerja Panja Komisi IV DPR RI ke pabrik Pupuk Kujang dan Kabupaten Karawang, Jumat (27/8/2021). (Dok. Kementan)

Lebih lanjut, Nugroho mengungkapkan target Pupuk Indonesia dalam program Makmur pada tahun ini adalah mengelola 250 ribu hektare lahan pertanian. Target Pupuk Indonesia di program Makmur tersebut dibagi kepada lima perusahaan pupuk.

“Dari 250 ribu (hektare), capaian semester satu kemarin sampai 63 persen,” kata Nugroho. Khusus untuk perkebunan tebu, ia menargetkan seluas 10 ribu hektare yang tersebar di Pulau Jawa ditangani oleh Pupuk Kujang.

Baca Juga: Ketahanan Pangan di Subang Terjaga Berkat Program RJIT Kementan

Baca Juga: Raup Rp10 Juta Per Bulan, Cara Millennial Subang Budidaya Tikus Putih 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya