Arteria Dahlan Masalahkan Bahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?

Bahasa Sunda sering disisipkan Dedi Mulyadi saat rapat DPR

Subang, IDN Times - Dedi Mulyadi mengkritisi pernyataan sesama Anggota DPR RI Arteria Dahlan yang mempermasalahan penggunaan Bahasa Sunda dalam rapat oleh seorang Kepala Kejaksaan Tinggi. Hal itu dinilai sebagai hal yang wajar.

"Kalau Kejati terima suap, saya setuju untuk dipecat. Tapi, kalau pimpin rapat pakai Bahasa Sunda, apa salahnya?," ujar Dedi Mulyadi dalam keterangan persnya, Selasa (18/1/2022).

Tanggapan Dedi Mulyadi itu disampaikan sehari setelah Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (17/1/2022). Dalam acara itu, Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung mengganti Kejati yang menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat.

1. Penggunaan Bahasa Sunda dalam rapat adalah hal wajar

Arteria Dahlan Masalahkan Bahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi (ANTARA FOTO/Istimewa)

Selaku tokoh masyarakat Sunda, Dedi Mulyadi menilai penggunaan Bahasa Sunda saat rapat adalah suatu hal yang wajar dilakukan oleh pejabat di daerah. Selama, komunikasi yang terjadi berjalan lancar.

"Wajar saja dilakukan selama yang diajak rapat, yang diajak diskusi, mengerti bahasa daerah yang digunakan sebagai media dialog pada waktu itu," tutur Dedi Mulyadi.

Karena itu, penggunaan Bahasa Sunda dalam rapat tidak perlu dijadikan alasan pemecatan.

2. Bahasa daerah lain juga sering digunakan dalam rapat

Arteria Dahlan Masalahkan Bahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?Instagram @dedimulyadi71

Dedi Mulyadi juga mengaku sering menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat bersama para pimpinan atau berdialog dengan masyarakat. Bahkan, hal itu dilakukannya saat masih menjadi Bupati Purwakarta selama dua periode yang lalu.

Ia bahkan membuat kebijakan penggunaan Bahasa Sunda dalam satu hari bagi seluruh warga dan pejabat Kabupaten Purwakarta. Kebijakan itu diikuti dengan penggunaan pakaian adat hingga menyediakan makanan khas Sunda.

"Saya lihat di Jawa Tengah, bupati, wali kota, gubernur sering juga menggunakan Bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya. Ini adalah bagian dari kita menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," tutur Dedi Mulyadi.

3. Dedi Mulyadi sering sisipkan Bahasa Sunda saat rapat DPR

Arteria Dahlan Masalahkan Bahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?IDN Times/Istimewa

Kebiasaan menggunakan Bahasa Sunda itu terbawa hingga Dedi Mulyadi menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI saat ini. Ia mengaku sengaja menyisipkan Bahasa Sunda dalam rapat bersama rekan-rekannya untuk mencairkan suasana.

Menurut Dedi, penggunaan Bahasa Sunda terkadang bisa lebih mencurahkan gagasan dan pemikirannya. "Lama-lama, anggota yang rapat sedikit-banyak mendapat kosa kata baru Bahasa Sunda yang dimengerti," katanya.

4. Penggunaan bahasa daerah bukan tolok ukur nasionalisme

Arteria Dahlan Masalahkan Bahasa Sunda, Dedi Mulyadi: Apa Salahnya?ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dedi Mulyadi justru mempertanyakan orang-orang yang kerap menggunakan bahasa asing saat rapat atau keseharian mereka. "Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi itu," ujarnya.

Lebih lanjut, ia pun mengajak masyarakat tetap menjaga keberagaman dan kebhinekaan untuk persatuan juga kesatuan bangsa Indonesia. Baginya menggunakan bahasa daerah bukan tolok ukur untuk menunjukkan seseorang yang nasionalis atau tidak.

Baca Juga: Paguyuban Sunda Kritik Perkataan Arteria Dahlan Singgung Bahasa Daerah

Baca Juga: Angkatan Muda Siliwangi Geram Arteria Dahlan Singgung Bahasa Sunda

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya