Airlangga Yakin Indonesia Tak Akan Terdampak Resesi Global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto mengklaim indikator ekonomi nasional saat ini cukup baik. Sehingga, ia meyakinkan Indonesia tidak akan terkena ancaman resesi global dalam waktu dekat.
"Saya pastikan 97 persen resesi global tidak mampir ke Indonesia, itu berdasarkan data," kata Airlangga pada acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kabupaten Purwakarta, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, angka inflasi saat ini masih dapat ditekan. Bahkan, Airlangga mengklaim pertumbuhan ekonomi juga bisa dijaga dengan baik. Meskipun, ia mengingatkan semua pihak tetap waspada dengan kondisi ke depannya..
1. Pemerintah keluarkan peraturan yang mendukung
Airlangga mengatakan pemerintah terus menjaga pertumbuhan ekonomi serta mendorong investasi. Termasuk, dengan memberikan kepastian hukum melalui Undang-undang Cipta Kerja yang baru disahkan menjadi Undang-undang Nomor 6/2023.
Setelah itu, Airlangga menyampaikan rencana pemerintah yang segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait devisa hasil ekspor untuk memperkuat sisi keuangan dan stabilitas rupiah. “Ini memberikan dukungan penting bagi investasi yang ditargetkan mencapai Rp1.400 triliun pada tahun ini,” ujarnya.
2. Airlangga minta semua pihak tetap waspadai risiko resesi
Kebijakan tersebut diyakini akan membantu Indonesia mempertahankan pertumbuhan ekonomi di angka 5-6 persen. Selain itu, Airlangga berharap kondisi yang positif akan mengurangi dampak resesi global yang menimbulkan inflasi.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melambat pada 2023 menurut hasil penelitian berbagai lembaga. “Sehingga, kita harus tetap waspada dan antisipatif untuk menghadapi berbagai risiko ke depan,” kata Airlangga.
3. Inflasi pada Maret 2023 turun dibanding Februari 2023
Menko mengatakan pada awal triwulan I tahun ini, Inflasi IHK tercatat melandai ke bawah lima persen (yoy). Inflasi pada Maret 2023 diketahui turun di angka 4,97 persen (yoy) dibanding Februari 2023 sebesar 5,47 persen (yoy).
Capaian inflasi Maret itu diakui didukung pergerakan dari seluruh komponen baik inflasi Administered Prices (AP), volatile food (VF) maupun inti yang mengalami penurunan secara yoy. "Untuk itu, Pemerintah bersama Bank Indonesia bekerjasama menerapkan bauran kebijakan fiskal, moneter dan sektor riil yang fleksibel, responsif serta akomodatif, " ujar Airlangga.
4. Realisasi Inflasi IHK pada 2022 tercatat lebih rendah
Lebih lanjut, realisasi inflasi IHK pada 2022 tercatat sebesar 5,51 persen (yoy). Angka tersebut diketahui lebih rendah dari consensus forecast yang tercatat di angka 6,5 persen (yoy).
Airlangga menilai pencapaian itu tidak terlepas dari extra effort yang dilakukan oleh seluruh pihak. Mulai dari pemerintah pusat, daerah maupun Bank Indonesia dalam wadah TPIP-TPID untuk mengendalikan inflasi VF di tengah peningkatan AP.
Baca Juga: Penyegelan Tempat Ibadah GKPS Purwakarta Akan Diadukan ke Jokowi
Baca Juga: Relawan Airlangga Dorong Duet Airlangga-Ridwan Kamil di Pilpres 2024
Baca Juga: Korban Bencana Angin Kencang di Purwakarta Jalani Pemulihan