Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan Menyelam

Dia dijuluki Donald Trump dari tropis

Jakarta, IDN Times - Jair Bolsonaro merupakan politikus dari Partai Sosial Liberal (PSL) yang menjabat sebagai Presiden Brasil ke-38 sejak 1 Januari 2019. Sebelum dipercaya sebagai kepala negara, dia berhasil memenangkan tujuh periode berturut-turut sebagai wakil federal dari Rio de Janeiro.
 
Melalui pemilihan umum (pemilu) Oktober 2018, Bolsonaro berhasil mendulang suara sebanyak 46,03 persen pada putaran pertama, berhasil mengungguli lawannya Fernando Haddad yang berada di peringkat kedua dengan 29,28 persen. Karena perolehan suaranya kurang dari 50 persen, bersama wakilnya Hamilton Mourao mereka harus menjalani putaran kedua. Pada kesempatan itu, Bolsonaro-Muorao berhasil mengamankan suara sebanyak 55,13 persen, sekitar 57.797.847 suara.
 
Bolsonaro dijuluki sebagai “Trump tropis” karena menganut paham konservatif, sekaligus sarat kontroversi. Di masa pandemik COVID-19, Bolsonaro termasuk figur yang meremehkan virus tersebut. Dia menghapus aturan yang mewajibkan penggunaan masker, hingga akhirnya dia dinyatakan terjangkit virus corona. Ketika konferensi pers sekalipun, dia membuka masker dan membahayakan para jurnalis, padahal sudah mengetahui bahwa dia terpapar SARS-CoV-2.
 
Saat seluruh negara berlomba-lomba untuk memperoleh vaksin corona, Bolsonaro justru menakut-nakuti warganya supaya enggan diinokulasi. Dia menyebarkan berita bohong dengan mengatakan, efek samping dari vaksin adalah mengubah masyarakat menjadi buaya, perempuan bisa tumbuh janggut, dan suara laki-laki berubah menjadi feminim. Narasi itu pada akhirnya menyebabkan suku di pedalaman Amazon ogah divaksinasi.
 
Bagaimana sepak terjang dan profil Bolsonaro? Yuk simak ulasannya di bawah ini sebagaimana dilansir dari laman resmi pemerintahan Brasil dan laman The Famous People.
 

1. Latar belakang keluarga dan militer

Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan MenyelamPresiden Brasil, Jair Bolsonaro berbicara ke media sambil mengenakan masker (ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado)

Bolsonaro lahir di Campinas, Sao Paulo pada 21 Maret 1955. Dia lahir dari pasangan Percy Geraldo Bolsonaro dan Olinda Bonturi Bolsonaro, anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya adalah dokter gigi sekaligus imigran dari Italia yang tiba di Brasil setelah Perang Dunia II.
 
Bolsonaro pernah menikah sebanyak tiga kali, dengan Rogeria Nantes Braga (1978-1997), Ana Cristina Valle (1997-2007), kemudian Michelle de Paula (2007-sekarang). Dari pernikahannya, Bolsonaro dikaruniai lima orang anak. Tiga di antaranya ikut berkiprah di dunia politik, yaitu Flavio yang terpilih sebagai senator di Rio de Janeiro, Carlos terpilih sebagai anggota dewan di Rio de Janeiro, dan Eduardo terpilih sebagai wakil federal di Sao Paulo.
 
Bolsonaro berdinas di militer selama 17 tahun dan mengakhiri masa jabatannya sebagai kapten. Dia lulus dari Akademi Militer Agulhas Negras (AMAN) di Resende pada 1977, kemudian menyelesaikan kursus skydiving dengan Brigade Pratrooper Rio de Janeiro.
 
Selanjutnya, Bolsonaro memperoleh gelar Pendidikan Jasmani dari Sekolah Angkatan Darat Pendidikan Jasmani pada 1983 dan menjadi master terjun payung dari Brigade Penerjun payung di Rio de Janeiro. Ia kemudian belajar di salah satu institusi pendidikan bergengsi Akademi Militer Agulhas Negras (AMAN), menawarkan latar belakang yang kuat dalam ilmu eksakta, dengan kompleksitas yang mirip dengan gelar Teknik.
 
Semasa menempuh gelar sarjana, dia berhasil menempati urutan pertama dari 45 siswa, serta tempat pertama juga dalam kursus penyelam otonom yang ditawarkan oleh Grup Pencarian dan Penyelamatan Departemen Pemadam Kebakaran Rio de Janeiro.
 

Baca Juga: Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka Suara

2. Kontroversi Bolsonaro di dunia militer

Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan MenyelamPresiden Brasil, Jair Bolsonaro, sedang berpidato di sebuah pertemuan pada Desember 2020. (Facebook.com/Jair Messias Bolsonaro)

Bolsonaro mencuri perhatian media pada 1986, ketika dia mengeluh kepada majalah Veja mengenai gaji tentara yang rendah serta pemecatan seorang perwira muda. Dia dijatuhi hukuman berupa penahanan karena melanggar aturan militer. Namun, tidak disangka, kontroversi Bolsonaro justru memperoleh simpati dari berbagai elemen militer, aktivis sayap kanan, hingga pensiunan jenderal.
 
Pada saat itu, ia menerima lebih dari 150 telegram solidaritas dari berbagai daerah. Ada pula dukungan dari perwira Institut Teknik Militer (IME) dan perwira wanita dengan unjuk rasa di depan Praia Vermelha, Kompleks Militer di Rio de Janeiro.
 
Gejolak militer terungkap juga oleh Veja, ketika memberitakan operasi bertajuk Dead End Operation, yang bertujuan meledakkan bom di berbagai unit Desa Militer, Akademi Militer Agulhas Negras dan beberapa barak. Operasi itu merupakan bentuk tekanan kepada Menteri Jenderal Angkatan Darat Leônidas Pires Gonçalves, supaya kenaikan gaji militer oleh pemerintah federal tidak melebihi 60 persen.
 
Penulisan rencana tersebut dikaitkan dengan Bolsonaro, yang pada saat itu bersekolah di Officer Improvement School (EsAO). Pada Juni 1988, setelah proses panjang yang mencakup analisis forensik tulisan tangan, Bolsonaro dibebaskan oleh Pengadilan Tinggi Militer (STM) dari semua dakwaan.
 

3. Berikut karier politik Bolsonaro dan segala kontroversinya

Profil Jair Bolsonaro, Presiden Brasil Ahli Terjun Payung dan MenyelamPresiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim telah negatif dari COVID-19 (www.twitter.com/@jairbolsonaro)

Pada 1988, setelah bergabung dengan cagar militer, Bolsonaro meluncurkan karier politiknya di bawah Partai Demokrat Kristen (PDC) dan terpilih sebagai anggota dewan kota di Rio de Janeiro. Posisi itu dia jabat sampai 1 Februari 1998, ketika diangkat sebagai Deputi Federal di negara bagian dengan kapasitas ekonomi terbesar kedua di Brasil.
 
Pada 1990, dia menjadi Wakil Ketua Kamar Deputi untuk PDC. Setelah terpilih sebagai anggota kongres federal, ia menjalani masa jabatan pertama dari Februari 1991 hingga Februari 1995 dan terpilih kembali untuk enam masa jabatan berturut-turut melalui berbagai partai, mulai dari Partai Progresif, Partai Buruh Brasil, Partai Front Liberal, dan Partai Kristen Sosial (PSC).
 
Saat di PSC pada 2016, Bolsonaro mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden, namun dia akhirnya mencalonkan diri dari Partai Liberal Sosial pada Agustus 2018.  
 
Nilai-nilai konservatif yang diyakini Bolsonaro kerap menuai kontroversi. Dia sosok yang sangat menentang pernikahan sesama jenis, aborsi, imigrasi, liberalisasi narkoba, reformasi tanah, dan sekularisme.
 
Melalui wawancaranya dengan majalah Playboy, dia mengaku lebih rela anaknya meninggal karena kecelakaan daripada menjadi seorang gay. Dia menilai homoseksualitas adalah bentuk pedofilia. Dia bahkan membenarkan aksi pemukulan terhadap anak-anak gay.
 
Bolsonaro juga menggagas undang-undang yang mewajibkan setiap perempuan membayar ketika mengajukan cuti hamil. Di samping itu, karena kehamilan pula, dia menilai perempuan seharusnya menerima gaji yang lebih rendah daripada laki-laki.
 
Dia secara terbuka juga mengagungkan kediktatoran militer Brasil yang terjadi sepanjang 1964-1985. Selain itu, dia juga berpendapat, masyarakat miskin yang kurang berpendidikan agar mengambil program keluarga berencana atau harus disterilkan.
 
 

Baca Juga: Menkes Brasil Sebut Corona Varian Amazon 3 Kali Lebih Menular

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya