Menlu Retno: Israel Harus Ditekan atau Konflik di Gaza akan Terulang 

"Harus diberikan tekanan agar negosiasi segera dilakukan."

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyelesaikan permasalahan mendasar pada konflik Israel-Palestina. Jika tidak, maka kekerasan di Jalur Gaza yang terjadi 11 hari terakhir dapat terulang.

Permasalahan mendasar yang dimaksud Retno adalah penjajahan Israel terhadap bangsa Palestina. Pernyataan itu disampaikan Retno pada pertemuan antar Menlu dengan Presiden Majelis Umum PBB, di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, setelah mendengar kabar bahwa Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

“Setelah gencatan senjata dilakukan, harus diberikan tekanan agar negosiasi segera dilakukan untuk menyelesaikan isu mendasarnya. Jika core issue tidak dapat diselesaikan, para Menlu yakin bahwa situasi serupa akan terulang lagi dan terulang lagi,” kata Retno melalui konferensi pers virtual dari New York, Jumat (21/5/2021) pagi. 

1. Retno berharap semua negara menggunakan pengaruhnya

Menlu Retno: Israel Harus Ditekan atau Konflik di Gaza akan Terulang Menlu Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB (Dok. IDN Times/Istimewa)

Majelis Umum PBB mengadakan sesi debat Sidang Pleno ke-67 untuk membahas dua agenda, yaitu situasi di Timur Tengah dan isu Palestina, pada pekan ini. Tercatat 10 Menlu menghadiri sesi debat Majelis Umum pada pertemuan PBB yang pertama sejak pandemik COVID-19.

Kepada para Menlu, Retno berharap semua negara menggunakan pengaruhnya untuk menekan Israel.

“Saya sampaikan pentingnya semua negara yang hadir agar menggunakan pengaruhnya agar isu mendasarnya yaitu penjajahan dapat diselesaikan,” kata alumni Universitas Gadjah Mada itu.

Baca Juga: Mengenal Mahmoud Abbas, Presiden Palestina yang Tangguh

2. Indonesia sampaikan tiga pesan kunci kepada Majelis Umum

Menlu Retno: Israel Harus Ditekan atau Konflik di Gaza akan Terulang Sidang Majelis Umum PBB. (twitter.com/un_pga)

Ketika diberi kesempatan menyampaikan pandangan mengenai ketegangan yang menewaskan 232 warga Palestina, Menlu Retno menitikberatkan pada tiga pesan kunci.

“Tiga pesan kunci saya yaitu penghentian kekerasan dan dilakukannya gencatan senjata, memastikan akses kemanusiaan dan pelindungan rakyat sipil, dan mendorong dimulainya kembali proses negosiasi multilateral yang kredibel,” katanya.

Menurut Retno, krisis di Gaza merupakan ujian bagi multilateralisme. Jika PBB gagal menghentikan ketegangan sehingga nyawa terus berjatuhan, bukan tidak mungkin masyarakat dunia skeptis dengan peran dan fungsi PBB.

3. PBB apresiasi upaya Indonesia hentikan ketegangan di Gaza

Menlu Retno: Israel Harus Ditekan atau Konflik di Gaza akan Terulang ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton

Retno menuturkan bila Indonesia telah mengupayakan berbagai saluran untuk menghentikan ketegangan, mulai dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Gerakan Non-Blok, Dewan Hak Asasi Manusia, dan Majelis Umum PBB.

“Indonesia adalah salah satu negara yang mendorong dilakukannya Special Session on Palestine di Dewan HAM, yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2021,” katanya.

Secara khusus, Presiden Majelis Umum PBB menyampaikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam berbagai isu multilateral khususnya Palestina.

“Beliau tegaskan arti penting SMU PBB untuk dapat menjawab harapan publik dalam menyelesaikan permasalahan di Palestina,” tutup Retno

Baca Juga: Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya