3 Warisan Politik Luar Negeri Trump untuk Biden, Pekerjaan Berat Nih! 

Akankah Biden meneruskan arah politik luar negeri Trump?

Jakarta, IDN Times - Rapat Kongres telah mengesahkan perolehan 306 suara electoral college yang diterima oleh kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden dan Kamala Harris. Kongres telah mengukuhkan Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 dan Haris sebagai Wakil Presiden (AS) ke-49. Keduanya akan dilantik dan resmi berkantor di Gedung Putih pada Rabu, 20 Januari 2021
 
Biden dan Harris memiliki pekerjaan rumah berat yang merupakan warisan politik luar negeri era Presiden Donald Trump. Kebijakan luar negeri yang diinisiasi oleh politikus Partai Republik itu kerap menggoyahkan tatanan ekonomi global karena sarat kontroversi. Apa saja sih warisan Trump itu?

Baca Juga: Trump Larang AS Transaksi dengan 8 Aplikasi Pembayaran Tiongkok

1. AS menunjukkan kedekatannya dengan Taiwan secara terang-terangan

3 Warisan Politik Luar Negeri Trump untuk Biden, Pekerjaan Berat Nih! Seorang anggota militer memegang bendera nasional Taiwan ketika pada upacara pengibaran bendera di Balai Peringatan Chiang Kai-shek, di Taipei, Taiwan (16/3/2018) (ANTARA/REUTERS/Tyrone Siu)

Selama ini, hubungan AS dengan Taiwan dikenal “malu-malu kucing”. Sebagai sesama negara demokrasi, Paman Sam mengharapkan kedaulatan penuh atas Taiwan. Di samping itu, Taiwan juga bermanfaat bagi proksi atau buffer zone AS untuk membendung eskalasi Tiongkok.
 
Sejak Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Taipei, kunjungan resmi kenegaraan paling akhir terjadi pada 1979.

Akan tetapi, pada era kontemporer AS, Presiden Trump yang menunjukkan hasrat untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Taiwan. Hal itu terlihat melalui berbagai kunjungan pejabat tinggi AS, seperti kunjungan dari Wakil Menteri urusan Ekonomi AS Keith Krach, Menteri Kesehatan Alex Azar, pejabat Angkatan Laut AS Michael Studeman.
 
Bahkan, pada Rabu (6/1/2021) Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Kelly Craft berencana untuk mengunjungi Taiwan.
 
Beijing mengecam segala agenda kunjungan karena menunjukkan keinginan Trump untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan. Sebagai informasi, Tiongkok memiliki kebijakan One China Policy yang menyatakan bahwa teritori Republik Rakyat Tiongkok melingkupi Tiongkok daratan, Taiwan atau Tiongkok lautan, Hongkong, dan Macau.
 
Atas dasar itulah Tiongkok tidak akan tinggal diam bila ada negara-negara yang menjalin hubungan dengannya, pada saat yang sama juga menjalin hubungan dengan Taiwan, Hongkong, atau Macau.
 
Bagaiamana langkah Biden terhadap Taiwan nanti?

2. Hubungan AS-Tiongkok yang semakin buruk

3 Warisan Politik Luar Negeri Trump untuk Biden, Pekerjaan Berat Nih! Donald Trump dan Xi Jinping (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos BarriaPrime Minister's Office, Government of India)

Presiden Trump mengantarkan hubungan AS-Tiongkok pada fase terburuk. Bukan saja karena dukungannya kepada Taiwan, tapi juga karena Trump mendesak supaya perusahaan Tiongkok, salah satunya adalah aplikasi TikTok yang dinaungi oleh ByteDance, saham dan perusahaannya harus dikendalikan oleh investor AS.
 
Trump juga menandatangani perintah eksekutif (executive order) yang melarang warga AS mengoperasikan perangkat lunak asal Tiongkok, antara lain Alipay, QQ Wallet, We Chat Pay, CamScanner, SHAREit, Tencent QQ, VMate, dan WPS Office.
 
Kemudian, Burse Efek New York (NYSE) juga menghapus (delisting) tiga perusahaan telekomunikasi besar Tiongkok, yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom.
 
Hubungan yang sudah memanas dengan perang dagang selama ini, juga diperburuk langkah AS yang membebankan pajak kepada produk-produk Tiongkok. Di tengah pandemik COVID-19, Trump juga menuduh Negeri Tirai Bambu dengan sengaja menyebarkan virus ini ke berbagai dunia.
 
Dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diplomat Tiongkok sempat menuduh AS ingin mengembalikan tatanan dunia kepada zaman purba karena selalu memberikan tuduhan tanpa dasar.
 
Pada November lalu, Biden menyiratkan bahwa dia tidak akan melunak kepada Tiongkok. Namun, pernyataan itu dilontarkan ketika Tiongkok belum memberikan “serangan balasan” atas kebijakan Trump yang dinilai sewenang-wenang. Di sisi lain, Biden juga tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang terbesar AS.
 
“Beijing ingin memberikan pemerintahan Biden kesempatan untuk benar-benar memulai hubungan yang baru,” kata kepala investasi perusahaan investasi KraneShares, Brendan Ahern, dikutip dari CNBC.

3. Trump juga memperburuk hubungan AS-Iran

3 Warisan Politik Luar Negeri Trump untuk Biden, Pekerjaan Berat Nih! REUTERS via ANTARANEWS

Hubungan Iran-AS juga memburuk pada era Trump karena berbagai kejadian, mulai dari krisis keamanan setelah Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir pada 2018. Keputusan memorandum dilandasi atas tuduhan Trump kepada Iran yang tidak jujur dengan ambisi nuklirnya, bahkan menyebut Teheran mensponsori kelompok terorisme.  
 
Pada Januari 2020, AS juga menyerang Iran dengan pesawat nirawak yang menyebabkan Jenderal Qassem Soleimani, salah satu tokoh paling berpengaruh di Iran, meninggal dunia. Trump berdalih bahwa aksi itu merupakan upaya terbaik untuk mencegah perang. Dia bahkan menyebut Soleimani sebagai “monster sakit” atau “teroris nomor satu di dunia.”
 
Trump kemudian menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Iran yang menyebabkan negara dengan mayoritas Syiah itu merugi hingga 150 miliar dolar AS atau sekitar Rp2 ribu triliun. Sanksi tersebut juga menghambat impor medis di tengah pandemik COVID-19. AS juga berhasil mengkonsolidasikan negara-negara Teluk dengan Israel untuk lebih dekat dengan pembentukan front anti-Iran.
 
Dikutip dari Associated Press (AP), puncak dari kegeraman Iran terhadap AS adalah ambisi Iran untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklirnya. Pada saat yang sama, Teheran juga menyampaikan bahwa mereka akan mengambil tindakan tegas atas segala keputusan Israel yang mengganggu kedaulatannya.
 
Langkah pengayaan uranium digadang sebagai strategi Iran supaya Biden mengambil keputusan untuk menyudahi sanksi ekonomi yang sebelumnya dijatuhkan Trump.  

Baca Juga: Twitter Aktif Lagi, Trump Serukan Persatuan bagi Seluruh Warga AS

Topik:

  • Anata Siregar
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya