Update Virus Corona Dunia, 53.798 Orang Sembuh dan 3.348 Meninggal

Total orang yang terpapar secara global 97.886 orang

Surabaya, IDN Times - Orang yang terpapar virus corona secara global terus meningkat. Jumlahnya hingga Jumat (6/3) mencapai 97.886 orang. Tiongkok sebagai episentrum penularan virus masih menjadi negara dengan penderita terbanyak, terutama di Provinsi Hubei.

Sedikitnya ada 80.422 orang yang tertular di negara ini, dengan tingkat kematian 3.013 orang, dan tingkat kesembuhan sebanyak 52.235 orang.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, Amerika Serikat, total penderita yang pulih dari paparan virus corona mencapai 53.798 orang dan meninggal dunia sebanyak 3.348 orang.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Bertahan 9 Hari di Benda Mati, Jangan Asal Sentuh!

1. Tiga negara menjadi episentrum baru penyebaran virus corona

Update Virus Corona Dunia, 53.798 Orang Sembuh dan 3.348 MeninggalSeorang petugas saat memberi penyuluhan virus Corona di gerbong kereta. Dok Humas KAI Daop 4 Semarang

Italia dan Iran mencatat angka kematian tertinggi setelah Tiongkok. Di Italia, warga yang meninggal dunia naik 41 orang dalam sehari menjadi 148 orang dari 107 orang dibandingkan Kamis (5/3). Namun sebanyak 414 orang berhasil pulih kembali dari total yang terpapar 3.858 orang.

Sedangkan di Iran, angka kematian tercatat 107 orang. Sementara sehari sebelumnya yang meninggal dunia masih di angka 92 orang. Namun yang sembuh mencapai 739 orang dari total warga yang terpapar virus sebanyak 3.513 orang.

Adapun Korea Selatan mencatat kematian akibat virus corona sebanyak 35 orang. Di Negeri Ginseng, dari total 6.088 orang yang terpapar, sebanyak 41 orang berhasil sembuh.

2. Di negara mana saja virus corona menyebar?

Update Virus Corona Dunia, 53.798 Orang Sembuh dan 3.348 MeninggalIlustrasi (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sebaran virus corona terjadi di puluhan negara. Berikut negara dan jumlah penderita:

80.422 Tiongkok
6.088 Korea Selatan
3.858 Italia
3.513 Iran
706 Lainnya
482 Jerman
377 Prancis
360 Jepang
259 Spanyol
221 Amerika Serikat
117 Singapura
115 Inggris
114 Swiss
105 Hong Kong
94 Swedia
87 Norwegia
82 Belanda
58 Kuwait
55 Bahrain
55 Australia
50 Malaysia
50 Belgia
47 Thailand
44 Taiwan
41 Austria
37 Canada
35 Irak
34 Iceland
31 Yunani
30 India
29 Uni Emirat Arab
21 San Marino
16 Vietnam
16 Lebanon
15 Oman
15 Israel
13 Ekuador
12 Republik Czechnya
12 Finlandia
12 Algeria
10 Macau
10 Denmark
10 Kroasia
8 Portugal
8 Qatar
6 Azerbaijan
6 Romania
6 Irlandia
6 Belarus
5 Arab Saudi
5 Pakistan
5 Meksiko
4 Palestina
4 Rusia
4 Senegal
4 Brasil
4 Chile
4 Georgia
3 Saint Barthelemy
3 Selandia Baru
3 Filipina
3 Estonia
3 Mesir
2 Slovenia
2 Bosnia dan Herzegovina
2 Indonesia
2 Hungaria
2 Maroko
1 Lithuania
1 Kamboja
1 Argentina
1 North Macedonia
1 Monaco
1 Afghanistan
1 Armenia
1 Republik Dominika
1 Ukraina
1 Afrika Selatan
1 Liechtenstein
1 Faroe Islands
1 Luxembourg
1 Andorra
1 Gibraltar
1 Nigeria
1 Nepal
1 Yordania
1 Polandia
1 Latvia
1 Tunisia
1 Sri Lanka

3. Indonesia mengeluarkan protokol penanganan virus corona

Update Virus Corona Dunia, 53.798 Orang Sembuh dan 3.348 MeninggalIDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk menanggulangi penyebaran virus corona, pemerintah Indonesia membuat protokol khusus.  Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan, sejumlah kementerian akan menjalankan protokol sesuai bidangnya.

"Ini merupakan instruksi presiden. Kita serius, kita siap dan kita mampu tangani COVID-19,” ujar Moeldoko di Istana Negara, Kamis kemarin.

Moeldoko menjelaskan, pelaksanaan protokol ini melalui beberapa langkah. Pertama, penyusunan protokol penanganan kasus virus corona dari orang dalam pemantauan (ODP) hingga sehat kembali.

"Kemudian langkah kedua membentuk protokol penanganan orang-orang yang masuk dari luar negeri di beberapa pintu perbatasan. Terkait hal ini, presiden sudah menekankan ada sebanyak 135 pintu masuk di wilayah perbatasan," kata dia.

Ketiga, menyusun protokol komunikasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Terakhir, pembentukan protokol pendidikan, baik itu dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Misalnya, melalui akses atau jaringan pesantren-pesantren dan sebagainya. Selain itu, Direktoral Jenderal (Dirjen) Bea Cukai juga perlu menjelaskan kelangkaan bahan baku impor masker," ucap Moeldoko.

"Ini yang harus kita atur, jangan sampai berbeda ucapan dari gubernur atau walikota,” lanjutnya.

Baca Juga: IDI: Tangkal Virus Corona dengan Jahe dan Temulawak Hukumnya Mubah

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya