Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia dan Iran Naik Drastis

Virus corona sudah menyebar di 79 negara

Surabaya, IDN Times - Pasien meninggal dunia akibat terpapar virus corona di dua negara, Italia dan Iran, naik drastis pada Rabu (4/3). Bahkan angka korban jiwa di Italia melampaui Iran yang sebelumnya di nomor urut kedua. Di Italia, data yang meninggal menjadi 79 orang. Sehari sebelumnya data masih mencatat 52 orang.

Sedangkan di Iran, angkanya naik dari 66 orang pada Selasa (3/3) menjadi 77 orang. Negara lain di luar Tiongkok yang mencatat angka kematian tertinggi adalah Korea Selatan, sebanyak 28 orang.

Data ini diambil dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, Amerika Serikat. Dari data tersebut total yang meninggal dunia mencapai 3.160 orang. Sedangkan yang positif terinfeksi sebanyak 92.828 orang.

Meski jumlah yang terinfeksi terus meningkat, tetapi orang yang sembuh akibat virus corona juga terus naik. Lebih separuh penderita, yakni 48.229 orang berhasil disembuhkan.

1. Virus corona menyebar di 79 negara

Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia dan Iran Naik DrastisPeta penyebaran virus Corona/CSSE John Hopkins University

Baca Juga: 7 Fakta Usai Pemerintah Umumkan Virus Corona Mewabah di Indonesia

Virus corona sendiri telah menyebar di 79 negara di dunia, yakni:

Tiongkok
Korea Selatan
Italia
Iran
Jepang
Prancis
Jerman
Spanyol
Amerika Serikat
Singapura
Hong Kong
Kuwait
Swiss
Inggris
Bahrain
Thailand
Taiwan
Australia
Malaysia
Norwegia
Irak
Canada
Uni Emirat Arab
Belanda
Swedia
Austria
Vietnam
Belgia
Lebanon
Israel
Oman
Iceland
San Marino
Macau
Kroasia
Qatar
Ekuador
Yunani
Denmark
Finlandia
Republik Czechnya
Algeria
India
Pakistan
Meksiko
Georgia
Filipina
Rusia
Rumania
Azerbaijan
Indonesia
Brazil
Portugal
Mesir
Afghanistan
Lithuania
Nepal
Luxembourg
Andorra
Saudi Arabia
Irlandia
Armenia
Argentina
Nigeria
Senegal
Yordania
Chile
Republik Dominica
Ukraina
Estonia
North Macedonia
Maroko
Kamboja
Monaco
Belarus
Selandia Baru
Liechtenstein
Latvia
Sri Lanka

2. Indonesia masuk peta penyebaran virus corona setelah ada dua warga yang terpapar

Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia dan Iran Naik DrastisSuasana RSPI Sulianti Saroso (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Indonesia termasuk dalam salah satu negara dalam peta penyebaran virus corona yang di CSSE John Hopkins University menyusul terdeteksinya dua warga Depok Jawa Barat. Terpaparnya penderita di Indonesia disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (2/3).

Dua pasien tersebut kini tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, memastikan, dua pasien terinfeksi virus corona  sudah tidak demam dan sesak napas. "Tinggal batuk-batuk yang sedikit. Tidak sesak napas," kata Syahril.

Meski dalam kondisi baik, rumah sakit masih tidak mengizinkan kerabat pasien menjenguk. Sebab, ruang isolasi merupakan zona merah yang tak dapat dimasuki sembarang orang. "Kami pun yang masuk harus pakai alat," ujar Syahril.

Meski tak bisa dijenguk, Syahril mengatakan, pasien bisa komunikasi lewat telepon. Sebab, walau sedang diisolasi pasien masih diizinkan komunikasi via telepon. "Di sana dia bisa ber-WA, telepon, video call," kata Syahril.

3. Masker menjadi langka di pasaran

Angka Kematian Akibat Virus Corona di Italia dan Iran Naik DrastisIlustrasi (IDN Times/Sunariyah)

Pengumuman pasien positif terpapar virus corona sempat membuat masyarakat panic buying. Aprindo mencatat sedikitnya warga di enam kota besar di Indonesia menyerbu pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan pokok, termasuk masker dan hand sanitizer. Serbuan warga ini membuat harga kebutuhan bahan pokok meningkat 10-15 persen.

"Lebih kurang 5-6 kota yang terjadi gejolak ini. Tapi kita dengan seluruh deputi kabupaten kota berupaya untuk menenangkan masyarakat bahwa tidak perlu panic buying," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Roy N Mandey dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (3/3).

Tak hanya kebutuhan pokok, warga juga berburu masker. Tingginya permintaan membuat masker langka di pasaran, sehingga harga melonjak tajam. Pantauan IDN Times di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harga masker isi 50 lembar yang dalam kondisi normal dijual Rp40 ribu kini naik 10 kali lipat menjadi Rp400 ribu.

Baca Juga: Virus Corona di Tiongkok Menurun, RI Fokus Pantau Empat Negara Ini

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya