Tak Pernah Muncul Depan Publik Usai KLB, Kemana Moeldoko? 

Moeldoko sempat unggah kegiatannya di Instagram

Jakarta, IDN Times - Usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko belum terlihat tampil di hadapan publik hingga saat ini. Mengenai hal itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral mengatakan, Moeldoko tak pernah tampil ke publik lantaran masih disibukan dengan kegiatan-kegiatan di KSP.

"Masih melakukan kegiatan sehari-hari selaku kepala staf, semua berjalan sesuai tupoksi. Normal saja," kata Donny saat dihubungi IDN Times, Senin (15/3/2021).

Baca Juga: Moeldoko Bikin Ribet? Ini 3 Alasan Jokowi Diam di Kisruh Demokrat

1. Moeldoko disebut mengutamakan kepentingan tugas kenegaraan

Tak Pernah Muncul Depan Publik Usai KLB, Kemana Moeldoko? Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan keterangan pers di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat (Dok. Istimewa)

Senada dengan Donny, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Jhoni Allen Marbun sebelumnya mengungkap alasan kenapa Moeldoko belum tampil ke publik untuk membicarakan polemik dengan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut dia, saat ini Moeldoko masih sibuk melaksanakan tugasnya sebagai Kepala KSP sehingga belum bisa memberikan keterangan terkait terpilihnya dia sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

"Begini, beliau mengutamakan kepentingan tugas kenegaraan itu ya," ujar Jhonny dalam keterangan persnya di kediaman Moeldoko, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).

2. Moeldoko aktif di medsos, pamerkan kegiatannya olahraga dan belanja di tukang sayur keliling

Tak Pernah Muncul Depan Publik Usai KLB, Kemana Moeldoko? Salah satu unggahan Moeldoko di Instagram (Instagram/Ir_Moeldoko)

Meski tak muncul di hadapan publik, namun Moeldoko cukup aktif mengunggah kegiatannya di akun Instagramnya, @dr_moeldoko. Pada Sabtu (13/3/2021) saja, Moeldoko mengunggah sebuah video kegiatannya mampir ke pedagang sayur keliling.

Dalam video tersebut, Moeldoko menjelaskan bahwa ia habis berolahraga dengan sang istri, lalu mampir untuk berbelanja di tukang sayur tersebut.

"Usai olahraga, bersama istri mampir ke gerobak sayurnya Pak Arwani. Sejak pandemi COVID-19, pendapatan Pak Arwani turun hampir 40 persen. Kalau kita semua sudah di vaksin, semoga kehidupan dan penghasilan para pedagang kecil seperti dia bisa kembali normal," tulis Moeldoko.

Baca Juga: KSP: Jokowi Tak Terlibat Polemik Moeldoko dan Demokrat

3. Polemik kepemimpinan Demokrat, antara AHY dan Moeldoko

Tak Pernah Muncul Depan Publik Usai KLB, Kemana Moeldoko? Agus Harimurti Yudhoyono serahkan bukti legalitas Demokrat ke Kemenkumham (IDNTimes/aryodamar)

Perseteruan perebutan kursi pimpinan Partai Demokrat antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko semakin menjadi sorotan publik. Polemik tersebut muncul ketika AHY mulai menyebut ada orang di lingkar Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin melakukan kudeta kepemimpinannya di Partai Demokrat.

Lalu, isu nama Moeldoko mulai muncul setelah Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyebut nama Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Dalam tudingan-tudingan para kader Partai Demokrat terhadapnya, Moeldoko sempat membantah merencanakan kudeta kepemimpinan AHY.

Kemudian, situasi semakin panas setelah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara, memutuskan bahwa Moeldoko menjadi ketua umum partai yang digawangi AHY itu. Moeldoko juga sempat menanggapi keterpilihnya dia sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB melalui sambungan telepon.

"Dengan demikian saya menghargai dan menghormati permintaan saudara untuk kita terima menjadi ketua umum,” kata Moeldoko lewat sambungan telepon, Jumat (6/3/2021).

Hal itu pun membuat AHY dan SBY gerah, sehingga mereka membuka suara. Dalam keterangan persnya, AHY menyebut bahwa KLB yang dilakukan di Sumatra Utara itu adalah abal-abal. Sebab, AHY menegaskan bahwa dirinya adalah Ketua Umum Partai Demokrat sah yang dipilih pada Kongres V Partai Demokrat 2020 lalu.

"Saya berdiri di sini karena telah mendapatkan mandat dan amanah dari seluruh kader yang memiliki hak suara yang sah, yang telah mereka gunakan dan berikan dalam Kongres V Partai Demokrat pada tanggal 15 Maret 2020 lalu kongres yang sah, kongres yang demokrasi dan juga telah disahkan oleh negara, oleh pemerintah oleh Kementerian Hukum dan HAM," ujar AHY melalui konferensi pers virtual, Jumat (5/3/2021).

Untuk itu, ia menekankan, Moeldoko adalah Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal karena kongres luar biasa (KLB) di Deli Sedang, Sumatra Utara adalah kegiatan ilegal. Ia juga menilai tindakan Moeldoko menerima keputusan KLB "bodong" tersebut adalah bukti, Moeldoko bermain dalam agenda KLB di Sumut.

"Saya mengatakan bahwa apa yang ia (Moeldoko) sampaikan selama ini ia pungkiri sendiri, melalui kesediaannya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat abal-abal versi KLB ilegal," katanya melalui siaran langsung channel YouTube Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mengungkapkan kekecewaannya atas adanya KLB di Deli Serdang. Ia juga menyayangkan KLB tersebut yang menobatkan Moeldoko untuk menggantikan AHY.

“Seorang pejabat pemerintahan aktif, berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi ketua umum Partai Demokrat, mendongkel dan merebutnya dari ketua umum Partai Demokrat yang sah, yang setahun yang lalu diresmikan oleh negara dan pemerintah,” ujar SBY.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya