Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19

Kasus COVID-19 minggu ini lebih tinggi dari awal 2021

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus mingguan virus corona di Indonesia telah mencapai puncaknya. Bahkan, kata dia, kasus di minggu ini lebih tinggi dibandingkan kasus di awal 2021 lalu.

"Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus COVID di Indonesia,” kata Wiku dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/6/2021).

1. Kasus minggu ini lebih tinggi dibanding kasus pada awal 2021

Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19Anggota Satpol PP Kelurahan Gandaria Selatan memberikan imbauan protokol kesehatan bagi warga yang berada di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Wiku menjelaskan, pada puncak pertama di Januari 2021, jumlah kasus mingguan mencapai 89.902 kasus. Sedangkan, pada minggu ini angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.

Minggu lalu, Indonesia mencatatkan angka kasus positif harian yang sangat tinggi, bahkan mencetak rekor baru kasus harian tertinggi selama pandemik yaitu bertambah 21.345 kasus dalam satu hari.

Wiku mengungkapkan, pada puncak kasus pertama, kenaikan dari titik kasus terendah sebesar 283 persen dan memuncak dalam waktu 13 minggu. Sedangkan pada puncak kedua ini, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen atau hampir 5 kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu 6 minggu.

Padahal, lanjut Wiku, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.

"Kenaikan yang mulai terjadi satu minggu pasca periode libur lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan akibat libur panjang ternyata dapat terjadi sangat cepat. Awalnya kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu ke-4 pasca periode libur kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir,” papar Wiku.

Baca Juga: Kali Kedua Luhut Ditunjuk Jokowi Tangani COVID-19, Akankah Berhasil?

2. Wiku sebut DKI Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim berkontribusi besar pada puncak COVID-19 pertama dan kedua

Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19Warga yang juga pedagang pasar menerima suntikan vaksin COVID-19, di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (22/6/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra.

Wiku menerangkan bahwa Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berkontribusi besar pada kenaikan kasus di puncak pertama 2021 maupun kedua.

“Masyarakat, terutama di provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus COVID-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” tutur Wiku.

“Jika terpapar, mengalami gejala COVID atau memiliki kerabat yang terkena COVID, jujurlah dengan segera melapor kepada ketua RT setempat agar segera ditindaklanjuti oleh Puskesmas. Jangan khawatir jika petugas tracing datang untuk melacak kontak erat, dan jangan takut di-swab karena hal ini perlu dilakukan agar kasus positif ditangani dengan cepat sehingga tidak bertambah parah," lanjut dia.

3. Wiku minta masyarakat ikut mengedukasi soal COVID-19 ke orang lain

Kasus Makin Tinggi, Satgas Sebut RI Masuk Gelombang Kedua COVID-19Pasien COVID-19 bersiap memasuki bus sekolah untuk menuju Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Puskesmas Menteng, Jakarta, Minggu (20/6/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

Selain itu, Wiku juga meminta masyarakat untuk ikut menyebarluaskan edukasi terkait COVID-19 kepada orang sekitar. Hal ini penting karena terdapat berbagai isu yang masih perlu diedukasi dengan baik kepada masyarakat seperti penggunaan masker yang benar, pentingnya menjaga jarak, dan masih banyak masyarakat yang takut untuk divaksin.

“Akseslah informasi COVID-19 yang valid dan terpercaya dari kanal resmi Satgas COVID-19, kementerian/lembaga terkait serta kanal edukasi lainnya, dan pastikan informasi yang disampaikan terkonfirmasi kebenarannya dan bukan hoax,” jelas Wiku.

Baca Juga: Beredar Bocoran PPKM Darurat, Ini Kata Ketua Satgas COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya