Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat Ini

Gelombang panas tidak melanda Indonesia

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menanggapi beredarnya pesan berantai melalui media sosial yang menyebutkan, gelombang panas tengah melanda Indonesia. Bahkan disebutkan, suhu pada hari ini mencapai 40 derajat celcius.

Terkait isu gelombang panas tersebut, BMKG membantahnya. Lalu, bagaimana penjelasan BMKG?

Baca Juga: Gelombang Panas yang Melanda Jepang Sulitkan Penanganan COVID-19

1. Gelombang panas terjadi ketika suhu suatu lokasi melebihi ambang batas statistik dalam beberapa hari

Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat Ini

BMKG menyebut, gelombang panas dalam ilmu klimatologi didefinisikan sebagai periode cuaca (suhu) panas yang tidak biasa. Biasanya berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih, sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO, disertai oleh kelembapan udara yang tinggi.

Gelombang panas terjadi, kata BMKG, bila di suatu lokasi suhu maksimum hariannya tercatat melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas dari rata-rata klimatologis suhu maksimum, dan setidaknya telah berlangsung dalam lima hari berturut-turut.

"Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata-ratanya dan tidak berlangsung lama, maka tidak dikatakan sebagai gelombang panas," demikian penjelasa BMKG dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11/2020).

2. Terjadi karena berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area

Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat Ini

Kemudian, BMKG menerangkan, gelombang panas umumnya terjadi berkaitan dengan berkembangnya pola cuaca sistem tekanan atmosfer tinggi di suatu area secara persisten dalam beberapa hari.

Dalam sistem tekanan tinggi itu, terjadi pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menuju permukaan (subsidensi), sehingga mampat dan suhunya meningkat.

"Pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain masuk ke area tersebut. Semakin lama sistem tekanan tinggi ini berkembang di suatu area, semakin meningkat panas di area tersebut, dan semakin sulit awan tumbuh di wilayah tersebut," jelas BMKG.

3. BMKG catat ada beberapa daerah yang alami peningkatan suhu tertinggi beberapa hari ini

Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat IniIlustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Berdasarkan pantauan BMKG, suhu tertinggi siang hari memang mengalami peningkatan dalam beberapa hari. Tercatat suhu di atas 36 derajat celcius terjadi di Bima, Sabu, dan Sumbawa pada catatan meteorologis 12 November 2020.

"Suhu tertinggi pada hari itu tercatat di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima, yaitu 37,2C. Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini, masih berada dalam rentang variabilitasnya di Bulan November," jelas BMKG.

4. Sinar matahari ke permukaan lebih optimal, sehingga terjadi pemanasan suhu

Bantah Ada Gelombang Panas, Begini Kata BMKG soal Cuaca Panas Saat IniPotensi La Nina di Indonesia ( ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Lebih lanjut, BMKG memaparkan penyebab meningkatnya suhu dalam beberapa hari ini.
BMKG menyebut, pada November kedudukan semu gerak matahari tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalanannya menuju posisi 23 lintang selatan, setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi 2 kali yaitu pada November dan April, sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut.

Cuaca cerah, jelas BMKG, juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal, sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

"Cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan, sehingga menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan, dan cuaca cenderung menjadi lebih cerah dalam dua hari terakhir," papar BMKG.

Baca Juga: Dampak La Nina, BMKG Ingatkan Potensi Bencana, Basarnas Siaga 24 Jam

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya