10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk Isolasi

Jokowi juga memberikan arahan khusus pada Menkes Terawan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan arahan kepada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) dalam rapat terbatas yang digelar pada Senin (19/8/2020). Dalam arahannya tersebut, Jokowi meminta jajarannya untuk memastikan ketersediaan tempat tidur dan ruang ICU di rumah sakit rujukan.

"Pastikan ketersediaan tempat tidur dan ICU di rumah rujukan untuk kasus-kasus yang berat," tutur Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, Jokowi juga meminta  pemerintah daerah agar menerapkan pembatasan berskala lokal. Lantas, apa saja arahan Jokowi?

1. Jokowi minta pemerintah daerah terapkan pembatasan berskala lokal

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiDok. Biro Pers Kepresidenan

Pada ratas kali ini, Jokowi meminta pemerintah daerah tidak boleh menutup buru-buru suatu wilayah dalam penanganan COVID-19. Pemerintah daerah harus lebih dulu melihat data-data di wilayah mereka.

"Sehingga sekali lagi, jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup kota, kabupaten, dan kalau kita bekerja berbasis data ya langkah-langkah intervensinya," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan setiap wilayah yang akan mengambil sebuah keputusan, harus melihat data-data sebaran terlebih dahulu. Menurut dia, strategi intervensi berbasis lokal yang penting untuk diterapkan.

"Strategi pembatasan berskala lokal baik itu di tingkat RT/RW, desa, di tingkat kampung sehingga penanganannya lebih detail dan bisa lebih fokus. Karena dalam sebuah provinsi misalnya, ada 20 kabupaten/kota, tidak semuanya tidak berada pada posisi merah semuanya yang 20 itu," jelas Jokowi.

Oleh karena itu, lanjut dia, penanganan COVID-19 jangan digeneralisir. Karena tidak semua kabupaten/kota di sebuah provinsi masuk ke dalam zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi.

"Itu memerlukan treatment dan perlakuan yang berbeda. Oleh sebab itu, sekali lagi strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi pembatasan berskala lokal penting untuk dilakukan. Baik itu manajemen intervensi yang dalam skala lokal, atau komunitas," ujar dia.

Baca Juga: Lampaui Dunia, Jokowi Sorot Angka Kematian 4 Provinsi di Atas 6 Persen

2. Jokowi ingin penanganan klaster transmisi lokasi di 8 provinsi digencarkan

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiPresiden Jokowi saat memimpin Pelantikan Para Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia pada Senin (14/9/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain itu, Jokowi juga menuturkan bahwa penanganan COVID-19 di 8 provinsi prioritas harus digencarkan. Terutama untuk menekan angka kematiannya. Ke-8 provinsi tersebut yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

"Sekali lagi, manajemen penanganan klaster-klaster transmisi lokal ini yang perlu ditingkatkan, terutama di 8 provinsi yang menjadi prioritas yang sudah sejak dua bulan yang lalu saya sampaikan," ungkapnya.

3. Jokowi ingin angka kematian ditekan dan angka kesembuhan ditingkatkan

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiPresiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Berikutnya, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 3,18 persen. Sedangkan, angka kematian Indonesia sebesar 3,99 persen.

"Pemerintah harus terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian, rata-rata kematian di Indonesia memang terus menurun dari 4,49 persen di bulan lalu menjadi 3,99 persen," ujarnya.

Jokowi meminta agar angka kematian di Indonesia bisa semakin ditekan. Meski masih di atas rata-rata dunia, namun ia menyebut bahwa angka kematian Tanah Air sudah semakin menurun dari minggu lalu.

"Ini masih lebih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia yang mencapai 3,18 persen. Tapi memang angka ini, angka sebesar 3,99 ini mengalami penurunan dari angka kematian seminggu lalu yang berada di angka 4,02," jelasnya.

Kemudian, orang nomor satu di Indonesia ini juga menyoroti empat provinsi yang menyumbang angka kematian di atas 6 persen. Ia pun meminta pemerintah daerah untuk selalu menyampaikan data-data tersebut kepada pemerintah pusat.

"Sehingga informasikan kepada provinsi tersebut dan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana yaitu Bengkulu, Sumatra Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur," tuturnya.

Tak hanya angka kematian saja, Jokowi juga meminta agar angka kesembuhan di Indonesia ditingkatkan. Sebab, saat ini angkanya berada di bawah dunia.

"Jumlah kasus sembuh 155.010 kasus dengan recovery rate 71 persen, ini rata-rata kesembuhan di Indonesia 71 persen ini juga sedikit lebih rendah dari kesembuhan dunia, saya kira kita terus mengejar rata-rata kesembuhan global," ujarnya.

4. Jokowi minta Menkes audit keamanan tenaga medis dan pasien COVID-19 di rumah sakit

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiMenko Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto tentang protokol keamanan bagi tenaga medis dan pasien COVID-19. Sehingga, rumah sakit bisa menjadi tempat aman bagi mereka.

"Saya minta Menkes segera melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh rumah sakit, sehingga rumah sakit betul-betul menjadi tempat yang aman dan bukan jadi klaster penyebaran COVID," perintah Jokowi.

5. Jokowi ingin testing dilakukan dengan merata

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiPresiden Jokowi memberi sambutan di acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi, Rabu (26/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selanjutnya, Jokowi kembali mengingatkan ketimpangan testing antar daerah. Ia meminta jangan sampai ada wilayah yang jumlah tesnya tinggi, dan ada wilayah yang rendah jumlah tesnya.

Jokowi lalu membacakan data bahwa jumlah testing di DKI Jakarta sudah mencapai 324 ribu. Sedangkan di Jawa Timur mencapai 184 ribu, di Jawa Tengah mencapai 162 ribu, di Jawa Barat 144 ribu. Sementara di provinsi-provinsi lain masih di bawah 100 ribu

"Jangan sampai ada yang sudah terlalu tinggi dan provinsi-provinsi lain yang masih jauh di bawahnya," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi: Wisma Atlet Masih Bisa Tampung 2.581 Pasien Gejala Ringan

6. Pemerintah sudah kerja sama dengan 15 hotel untuk isolasi mandiri

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk Isolasiilustrasi hotel (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jokowi juga menyampaikan, pemerintah saat ini telah bekerja sama dengan 15 hotel bintang 2 dan 3 untuk menjadi tempat isolasi mandiri. Fasilitas tersebut disiapkan pemerintah untuk pasien COVID-19 yang memiliki gejala ringan dan tanpa gejala.

"Ini tolong disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas 3.000, kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada," ucap dia.

7. Jokowi sebut Wisma Atlet masih kosong untuk pasien COVID-19 gejala ringan

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiWisma Atlet di Kemayoran pada malam hari. IDN Times/Reynaldi Wiranata

Mengenai ruang isolasi di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jokowi menuturkan, ruang isolasi mandiri bagi pasien bergejala ringan masih kosong dan bisa menampung sebanyak 2.581 orang.

"Ini masih kosong untuk bisa menampung 2.581, masih mempunyai ruang untuk yang gejala ringan 858 di tower 6, 1.723 di tower 7," ungkap Jokowi.

Tak hanya itu, pemerintah juga menyediakan flat isolasi mandiri di Wisma Atlet. Jumlah kapasitasnya mencapai 4.863 orang, yang berada di tower 4 dan 5.

"Saya kira ini yang perlu terus disampaikan, ada juga di balai pelatihan kesehatan di Ciloto juga ada 653 orang yang bisa ditampung di situ, dan beberapa di Bapelkes di Batam, Semarang, Makassar juga terus disiapkan," jelas Jokowi.

8. Jokowi minta Indonesia tak dibandingkan dengan negara lain non-kepulauan

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk IsolasiPresiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Mengenai Penanganan COVID-19 dan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/8/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pria yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo ini juga meminta agar penanganan COVID-19 di Indonesia tak dibandingkan dengan negara lain. Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan dan tidak bisa dibandingkan negara non-kepulauan.

"Saya ingatkan bahwa negara kita adalah negara kepulauan, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, karena pemahaman COVID sangat penting untuk menangani pandemik COVID di negara kita Indonesia. Tidak bisa dibandingkan dengan negara lain yang bukan kepulauan," ujar Jokowi.

9. Jokowi sebut masih punya waktu hingga akhir September untuk pulihkan ekonomi nasional

10 Arahan Jokowi: Pantau Ketersediaan ICU hingga Hotel untuk Isolasi(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Terakhir, Jokowi mengatakan bahwa peluang untuk memulihkan ekonomi nasional masih bisa hingga akhir September 2020 ini. Menurutnya, daya beli masyarakat harus terus ditingkatkan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Terkait pemulihan ekonomi nasional, kata Jokowi, Indonesia masih punya waktu hingga akhir September untuk meningkatkan daya ungkit dan daya beli masyarakat. Selain itu, ia juga meminta agar konsumsi rumah tangga dalam kuartal ketiga ini ditingkatkan.

"Karena itu saya minta seluruh program insentif yang sifatnya cash transfer agar benar-benar diperhatikan, dipercepat," ucap dia.

Baca Juga: Jokowi: Penanganan COVID-19 Jangan Buru-buru Tutup Wilayah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya