Trump Kirim Surat ke PBB untuk Proses Keluar dari Keanggotaan WHO

Bila keluar, AS berhenti memberikan pendanaan bagi WHO

Jakarta, IDN Times - Ancaman Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump untuk membawa keluar negaranya dari keanggotaan Badan Kesehatan Dunia (WHO) bukan sekedar isapan jempol belaka. Pemerintahan Trump resmi mengirimkan surat kepada kongres dan kantor pusat PBB di New York. 

Dilansir dari BBC, Rabu (8/7/2020), juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stéphane Dujarric, mengonfirmasi sudah menerima surat dari pemerintahan Trump yang berisi niat mereka untuk keluar dari keanggotaan WHO. Surat itu efektif mulai Selasa, 7 Juli 2020. 

Senator dari Partai Demokrat yang berada di Komite Hubungan Internasional, Robert Menendez juga menyatakan bahwa kongres telah menerima surat yang sama. 

"Kongres telah menerima notifikasi bahwa Presiden AS secara resmi menarik keluar dari keanggotaan WHO di tengah-tengah pandemik," demikian cuit Menendez di akun Twitternya pada Selasa, 7 Juli 2020. 

Langkah Trump itu membuat publik AS dan kelompok oposisi di Partai Demokrat terhenyak. Di tengah-tengah pandemik, Negeri Paman Sam justru memutuskan hengkang dari keanggotaan WHO, badan yang tengah berada di garda terdepan untuk melawan pandemik COVID-19. 

Kendati sudah mengirimkan surat resmi, namun bukan berarti Negeri Paman Sam bisa langsung keluar begitu saja. Butuh waktu setidaknya sekitar 1 tahun untuk memproses itu. Tidak diketahui pula apakah Presiden bisa turut menarik pendanaan yang setiap tahun dikontribusikan kepada WHO tanpa ada persetujuan dari kongres. 

Lalu, apa dampaknya bila AS benar-benar keluar dari WHO? Apakah ini turut berdampak kepada upaya WHO untuk memerangi pandemik COVID-19?

1. AS keluar dari keanggotaan WHO karena menilai badan itu merupakan dikendalikan Tiongkok

Trump Kirim Surat ke PBB untuk Proses Keluar dari Keanggotaan WHO(Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa) www.who.int

Indikasi kemarahan AS terhadap cara WHO menangani pandemik COVID-19 terlihat ketika pada April lalu Trump mengatakan akan menahan pendanaan sementara waktu bagi WHO. Mogul properti itu ingin melihat perbaikan di tubuh WHO dalam menangani pandemik baru kontribusi tahunan AS kembali dikucurkan. 

Lalu, pada akhir Mei lalu ia mengancam akan memutuskan hubungan AS dengan WHO. Alih-alih menggunakan dana untuk mendanai operasional badan yang bermarkas di Jenewa itu, Trump mengatakan akan mengalihkan dananya untuk badan amal yang bergerak di bidang kesehatan secara global. 

Ia turut menyalahkan Tiongkok sebagai penyebab pandemik ini tengah melanda dunia. Virus corona kali pertama memang dilaporkan muncul di Kota Wuhan, Tiongkok. Tetapi, belum dipastikan apakah virus Sars-CoV-2 itu memang berasal dari Negeri Tirai Bambu. 

"Dunia kini tengah menderita sebagai akibat kesembronoan Pemerintah Tiongkok," kata Trump. 

Ia bahkan menuding Tiongkok sengaja menekan WHO sengaja membuat dunia bingung mengenai awal mula virus itu. Tetapi, Trump tidak memberikan bukti kongkrit terhadap tuduhan tersebut. 

Baca Juga: Trump Ingatkan Warga AS Akan Hadapi Kondisi Menyakitkan karena Corona

2. AS merupakan salah satu negara dengan kontributor terbesar bagi WHO

Trump Kirim Surat ke PBB untuk Proses Keluar dari Keanggotaan WHO(Sumber pendanaan terbesar WHO) IDN Times/Sukma Shakti

Berdasarkan data yang dimiliki oleh WHO pada 2018, Negeri Paman Sam menjadi negara dengan sumbangan keuangan terbesar yakni mencapai US$400 juta. Tetapi, kemudian pada Maret 2020, kontribusinya berkurang menjadi US$115,8 juta. 

Sementara, di bawah AS, ada Yayasan milik Bill Gates dan Melinda yang menyumbang lebih dari US$200 juta. Lalu, di bawah yayasan milik Bill Gates dan Melinda ada Inggris yang juga menyumbang sekitar US$200 juta. 

Melihat situasi ini, Tiongkok tiba-tiba muncul dan berjanji akan meningkatkan kontribusinya kepada WHO. Berdasarkan data terbaru pada Maret 2020, Tiongkok menyumbang US$57,4 juta. Indonesia per April 2020 telah berkontribusi mencapai US$1,2 juta. 

Berdasarkan penghitungan WHO sendiri, mereka membutuhkan dana sekitar US$1,7 miliar hingga Desember 2020 untuk mengatasi COVID-19. Sementara, hingga Mei 2020, mereka baru memiliki dana US$624,5 juta. Masih ada kekurangan US$933,2 juta. 

Tidak semua senator di Kongres menganggap keputusan Trump membawa AS keluar dari WHO adalah langkah buruk. Senator dari Partai Republik, James Comer, menilai hengkangnya AS dari WHO dinilai adalah langkah tepat di tengah pandemik. 

"Hingga WHO melakukan reformasi yang serius, maka mereka tidak layak mendapatkan pendanaan dari AS atau keanggotaan kami," kata Comer dan dikutip dari harian Washington Post

3. Ahli kesehatan meminta kongres AS agar membatalkan rencana Trump hengkang dari WHO

Trump Kirim Surat ke PBB untuk Proses Keluar dari Keanggotaan WHOPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat menghadiri "Spirit of America Showcase" di Cross Hall Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 2 Juli 2020 ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner

Sementara, calon penantang Trump di Pilpres 2020, Joe Biden menentang keras rencana keluarnya AS dari WHO. Di akun Twitternya, Biden berjanji seandainya ia terpilih sebagai Presiden AS, maka ia langsung membawa Negeri Paman Sam kembali jadi anggota WHO. 

"Warga Amerika jauh lebih aman ketika ikut terlibat untuk memperkuat kesehatan secara global," kata Biden. 

Sementara, sebuah kelompok yang terdiri lebih dari 700 ahli kesehatan global pada Selasa kemarin menyerukan kepada kongres agar membatalkan rencana Trump itu. Mereka juga mewanti-wanti bila pendanaan terhadap WHO dipotong maka hal tersebut juga membahayakan aksi untuk memperkuat kesehatan global dan kepentingan AS sendiri. 

Keprihatinan mereka dituangkan dalam sebuah surat yang dilayangkan ke kongres dan ditanda tangani oleh mantan direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, direktur eksekutif Asosiasi Kesehatan Publik Amerika, pimpinan akademi medis nasonal AS, dan para rektor universitas. Mereka kompak menyerukan bila AS benar-benar keluar dari keanggotaan WHO maka bisa membahayakan nyawa warga AS sendiri dan masyarakat internasional. 

Baca Juga: Apa yang Dikerjakan WHO dan dari mana Mereka Dapat Pendanaan?

Topik:

Berita Terkini Lainnya