KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNI

Polisi Malaysia menyebut sudah menahan pelaku pembunuhan

Jakarta, IDN Times - KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia sudah berkomunikasi dengan dua keluarga yang melaporkan anggota keluarganya di Negeri Jiran. Sebelumnya, sempat muncul informasi anggota keluarga yang mereka cari telah tewas dan jasadnya dimutilasi. 

Namun, hingga kini KBRI Kuala Lumpur belum memastikan dua jasad itu adalah warga Bandung. Lalu, apa langkah dari polisi Indonesia untuk membantu proses identifikasi jasad?

1. Polisi Malaysia masih mengidentifikasi dua jenazah dari DNA

KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNIshutterstock.com/Motortion Films

Menurut keterangan tertulis KBRI Kuala Lumpur yang dibaca pada Rabu (12/2), pihak kepolisian Malaysia (PDRM) sudah menerima sampel DNA dari pihak keluarga yang bermukim di Bandung. 

"PDRM masih terus berupaya untuk mengidentifikasi identitas kedua jenazah yang ditemukan," demikian isi keterangan tertulis itu. 

Selain sampel DNA, KBRI juga menyerahkan data berupa sidik jari korban untuk dicocokan. 

"PDRM juga telah menyerahkan data sidik jari salah satu korban yang ditemukan guna pencocokan rekam data sidik jari salah satu WNI," kata KBRI. 

2. Dugaan bahwa korban adalah WNI didasari pada laporan kehilangan anggota keluarga

KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNIimagefully.com

Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, juga tidak ingin terburu-buru menyebut bahwa jasad tersebut adalah Yanto dan Ai Munawaroh. Dugaan itu menguat ke dua nama tadi, karena adanya pelaporan kehilangan anggota keluarga di Bandung. Tetapi, hingga kini data DNA yang dicocokan belum keluar. 

"Dugaan bahwa dua korban itu WNI didasarkan pada pengaduan kehilangan kontak yang disampaikan oleh dua WNI kepada KBRI Kuala Lumpur setelah ditemukannya dua jenazah dan identifikasi visual," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis kemarin. 

3. Korban berangkat ke Malaysia untuk menagih hasil penjualan kain

KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNIinstagram.com/bufeli_wanderlust

Sementara, istri Nuryanto, Meli Rahnawati mengatakan suaminya berangkat ke Negeri Jiran pada (17/1) lalu untuk menagih hasil penjualan kain dari rekannya senilai Rp7 miliar. Nuryanto mulai tidak bisa dihubungi pada (22/1). Keluarga kemudian menelusurinya ke maskapai Air Asia yang digunakan oleh Nuryanto. 

Dari data maskapai, diketahui Nuryanto berangkat dengan seorang perempuan bernama Ai Munawaroh dan kembali pada (23/1). Meli mengaku tidak kenal Ai. Sementara, tiket kepulangan ke Jakarta tidak digunakan. 

4. Polisi Malaysia menyebut telah menangkap terduga pelaku pembunuhan

KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNIshutterstock.com/Anton27

Sementara, Polri menyampaikan polisi Malaysia sudah berhasil menangkap dua orang yang diduga telah membunuh dua WNI di Negeri Jiran. Kedua terduga pelaku berkewarganegaraan Pakistan dan merupakan rekan bisnis korban. 

"PDRM (Polisi Diraja Malaysia) sudah amankan dua terduga pelaku, warga negara Pakistan dan merupakan rekan bisnis dari korban tersebut," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo pada Selasa kemarin. 

PDRM, kata Dedi, masih membutuhkan beberapa bukti untuk menguatkan kedua jasad adalah Nuryanto dan Ai. Bukti itu antara lain sidik jari, hasil percakapan di aplikasi pesan pendek WhatsApp, dan informasi transaksi keuangan atas nama Nuryanto. 

"Penguatan alat bukti ini sangat penting untuk meyakinkan Polisi Malaysia bahwa itu korban dan untuk menentukan bahwa memang betul kedua tersangka telah melakukan tindak kejahatan tersebut," tutur Dedi. 

5. Diduga korban mutilasi bos tekstil asal Kabupaten Bandung bawa uang ratusan juta

KBRI Kuala Lumpur Sebut Belum Ada Bukti Korban Mutilasi Adalah WNIshutterstock.com/Anton27

Korban mutilasi yang ditemukan masyarakat Malaysia di pinggir Sungai Buloh, Selangor pada 26 Januari 2019, lalu itu dikabarkan sempat membawa uang ratusan juta. Uang itu merupakan hasil transaksi bisnisnya selama di Malaysia. Namun, sebelum seluruh uang hasil bisnisnya itu ditransferkan, Ujang ditemukan tak bernyawa di pingir Sungai Laboh, Selangor, pada 26 Januari 2019.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Nuryanto pergi ke Malaysia melalui Bandara Husein Sastranegara pada 17 Januari. Ia berangkat ke negeri Jiran untuk menagih hasil penjualan kain dari rekan bisnisnya sebesar Rp7 miliar.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya