Gara-Gara Virus Corona, Saudi Juga Larang Sementara Warganya Umrah 

Umat Muslim Saudi dan warga asing dilarang mendekati Makkah

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Saudi akhirnya juga melarang sementara warganya sendiri dari ibadah umrah. Kebijakan itu diambil usai otoritas setempat akhirnya mengumumkan virus corona resmi masuk ke negara petro dollar tersebut. Sebelumnya, pada (27/2) lalu, Pemerintah Saudi membekukan izin bagi warga asing dari 23 negara agar tak menunaikan ibadah umrah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebarluasan penyakit yang diberi nama COVID-19 itu. 

Laman Arab News (4/3) lalu, bagi warga yang ingin menunaikan ibadah umrah, maka dilarang mendekati tempat paling suci bagi umat Islam, yakni Masjidil Haram dan Ka'bah di Makkah. Sementara, Kementerian Haji dan Umrah Saudi telah mengumumkan akan membantu pemulangan warga asing yang masih di Saudi untuk menunaikan umrah. 

Ka'bah dan Masjidil Haram sejak pekan lalu telah ditutup untuk umum oleh Kerajaan Saudi. 

Lalu, bagaimana nasib warga Indonesia yang sudah tiba di Saudi. Apakah mereka masih menunaikan ibadah umrah pada pekan lalu?

1. KJRI di Jeddah pastikan WNI yang sudah di area Saudi masih bisa menunaikan ibadah umrah

Gara-Gara Virus Corona, Saudi Juga Larang Sementara Warganya Umrah Ilustrasi calon jamaah umrah (IDN Times/Prayugo Utomo)

Berdasarkan pantauan tim KJRI di Jeddah, WNI yang sudah berada di Saudi dan tengah menunaikan ibadah umrah masih bisa melakukan hal itu. Sementara, berdasarkan pantauan di Bandara King Abdul Aziz, jemaah umrah gelombang pertama yang tiba pada Kamis (27/2) menumpang maskapai Saudi Airlines dan tiba pukul 07:25 waktu Saudi. 

Lobi yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Pemerintah Saudi agar membiarkan WNI yang sudah tiba di bandara untuk dibiarkan masuk dan menunaikan ibadah umrah, berhasil. 

Terbukti tujuh pesawat dari Indonesia yang sudah tiba di Saudi dan mengangkut jemaah umrah, masih diizinkan masuk ke Saudi. Berikut detail maskapai dan rute penerbangan yang tiba di Saudi pada pekan lalu:

A. Bandara Jeddah :
1. Saudia Airlines SV 823, mendarat pukul 07:25 WAS (Waktu Arab Saudi) dengan 375 jemaah 
2. Lion Air JT 100, mendarat pukul 14:22 WAS dengan 433 jemaah
3. Garuda Indonesia GA 980, mendarat 16:45 WAS dengan 171 jemaah
4. Saudia Airlines SV 817, mendarat 16:45 WAS dengan 297 jemaah

B. Bandara Madinah:
1. Lion Air JT 092, mendarat 13:30 WAS dengan 433 jemaah
2. Lion Air JT 084, mendarat 17:30 WAS dengan 433 jemaah
3. Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18:30 WAS dengan 437 jemaah

Ada pula satu pesawat lainnya yakni maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT112 dan mendarat ada (27/2) malam waktu Saudi. Sementara, di bandara di Jeddah sudah tidak ada lagi jemaah umrah yang tiba. Memang ada maskapai Garuda Indonesia yang akan tiba tetapi mereka tak membawa jemaah umrah. 

Baca Juga: Saudi: Pembekuan Visa Umrah Tak Hanya Bagi RI Tapi Semua Negara 

2. Saudi mengonfirmasi virus corona telah masuk ke negaranya

Gara-Gara Virus Corona, Saudi Juga Larang Sementara Warganya Umrah Pixabay/GLady

Saudi pun tidak kebal dari COVID-19. Harian Wall Street Journal pada (2/3) akhirnya melaporkan virus corona sudah masuk ke Saudi. 

Virus itu dibawa oleh warga Saudi yang datang dari Iran. Ia mengaku masuk ke Saudi melalui Bahrain. Tetapi, sejak awal ia tidak mengungkap sempat berkunjung ke Iran, negara yang kini memiliki kematian warga tertinggi kedua setelah Tiongkok akibat virus corona. 

Alhasil, Pemerintah Saudi semakin memperketat dan menyeleksi siapa pun yang masuk ke negaranya, termasuk warga mereka sendiri. Kemenlu Saudi mengatakan bagi warga lokal dan negara Timur Tengah lainnya tidak bisa menggunakan kartu identitas nasional mereka untuk masuk ke negara petro dollar itu. Dengan begitu, petugas berwenang di titik-titik pintu masuk dapat menelusuri riwayat perjalanan setiap warga sebelum mereka menjejakan kaki di Saudi. 

Menurut WSJ, keputusan untuk sementara membekukan izin umrah bagi warga Saudi dan warga asing, adalah hal berat. Apalagi Putra Mahkota, Mohammad bin Salman tengah menggalakan untuk bisa mencari pemasukan keuangan bagi Saudi selain mengandalkan komoditas minyak. 

Ziara reliji itu berkontribusi sebanyak 20 persen terhadap pertumbuhan produk domestik. Sehingga, bisa dipastikan mereka ikut kena imbas secara ekonomi akibat wabah COVID-19. 

3. Biro tur haji dan umrah Indonesia merugi Rp2,5 triliun karena Saudi bekukan izin

Gara-Gara Virus Corona, Saudi Juga Larang Sementara Warganya Umrah Kondisi Jemaah Umrah di Bandara Soekarno-Hatta (27/2) (IDN Times/Kevin Handoko)

Kerugian ekonomi tidak hanya dirasakan oleh Saudi, namun negara yang akses untuk umrahnya dibekukan sementara waktu. Biro tur dan perjalanan umrah dan haji di Indonesia mengklaim mereka merugi hingga Rp2,5 triliun akibat penutupan sementar akses menuju ke Saudi untuk umrah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah, Joko Asmoro.

"Penerimaan penjualan dalam arti itu adalah dalam satu bulan sampai Rp2,5 triliun," ungkap Joko dalam diskusi terkait mewabahnya virus corona di kawasan Wahid Hasyim di Jakarta Pusat pada (29/2) lalu. 

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah mendapatkan kerugian materiil senilai Rp2,5 triliun dari jumlah pembeli paket umrah setiap bulannya di Indonesia mencapai 100 ribu hingga 150 ribu. Dengan angka ini lah Indonesia menempati urutan kedua total jemaah umrah terbesar di dunia. 

Dari angka itu kemudian diakumulasikan dengan harga paket umrah yang berkisar di angka Rp20 juta.

https://www.youtube.com/embed/2BlyV2Dv894

Baca Juga: Gejala Virus Corona Tanda-tanda Terjangkit Corona dan Cara Pencegahan

Topik:

Berita Terkini Lainnya