Dipakai untuk Cegah COVID-19, Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya!

Meski niatnya bagus, jika terhirup bisa bikin sesak napas

Jakarta, IDN Times - Sejumlah upaya pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 terus dilakukan. Salah satunya adalah penyemprotan disinfektan di sejumlah fasilitas publik hingga penyemprotan diri.

Namun, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) dr. Hermawan Saputra, menyoroti upaya dari penyemprotan disinfektan ini. Menurut dia, cairan disinfektan bisa berbahaya jika terhirup, dan dalam jangka pendek bisa mengiritasi bagi seseorang yang sensitif.

"Saluran napasnya akan memberikan reaksi batuk dan lama kelamaan bisa sesak," kata Hermawan melalui keterangan tertulis, Selasa (24/3).

1. Penyemprotan disinfektan bisa ganggu kesehatan

Dipakai untuk Cegah COVID-19, Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya!Hermawan Saputra di IDN Media HQ (IDN Times/Muhammad Athif Aiman)

Penggunaan disinfektan yang berlebihan juga bisa berpotensi mengganggu kesehatan jangka panjang. Maka perlu dilakukan dengan hati-hati ketika melakukan penyemprotan.

"Petugas penyemprot dan atau masyarakat di sekitar harus menggunakan APD berupa masker," ujar dia.

Baca Juga: Ingin Merata, Risma Semprot Disinfektan ke Kota Surabaya dengan Drone

2. Cara terbaik hindari virus adalah dengan hal ini

Dipakai untuk Cegah COVID-19, Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya!Antrean di Kantor Cabang BPJS Jakarta Pusat (Dok. BPJS)

Lebih jauh, Hermawan mengatakan bahwa para ahli Kesehatan dan Peneliti di Indonesia, masih berkesimpulan bahwa SARS COV-2 (Virus Penyebab Covid-19) menular melalui droplets (batuk dan bersin).

Maka dari itu cara terbaik menghindari virus ini adalah dengan menerapkan physical distancing.

"Cara terbaik yang bisa dilakukan pemerintah saat ini untuk mencegah dan mengendalikan COVID-19 berupa physical distancing, rapid test, Mobil RT PCR, Optimalized Hazmat & Mask Delivery, Strengthening Referral System and Community Based First Aid for Health," kata dia.

3. Baru efektif jika lakukan di tempat transmisi, serta harus dibarengi dengan dasar kenapa harus dilakukan disinfeksi

Dipakai untuk Cegah COVID-19, Penyemprotan Disinfektan Bisa Berbahaya!ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Menurut dia, upaya penyemprotan disinfektan baru bisa dikatakan efektif jika dilakukan di tempat yang dicurigai menjadi transmisi virus cepat seperti stasiun, terminal, dan lainnya. Penyemprotan juga baiknya dilakukan dengan rutin.

"Upaya penyemprotan secara random di jalanan, perumahan dan tempat tertentu tanpa dasar analisis yang kuat hanya kemubaziran dan memunculkan stigma seolah-olah "Lingkungan Bersih dan Bebas Corona"," ujarnya.

Hal ini akan menjadi kontraproduktif dan masyarakat jadi menganggap remeh virus tersebut sehingga akhirnya malah berkerumun kembali karena lingkungan tersebut sudah dibersihkan.

Baca Juga: Cegah COVID-19, DKI Siapkan Rp53 Miliar untuk Penyemprotan Disinfektan

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya