COVID-19 Mengganas, Anies: Alarm Tanda Bahaya Sudah Dibunyikan!

Anies sebut jika tak segera direspons, DKI bisa saja kolaps

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan alarm tanda bahaya pandemik COVID-19 sudah mulai terdengar sejak 13 Juni 2021. Melalui akun Instagramnya @aniesbaswedan, ia memaparkan sejumlah data terkait keterisian tempat tidur dan pasien isolasi di 140 rumah sakit di Jakarta yang merawat pasien COVID-19

"Alarm tanda bahaya itu telah dibunyikan sejak 10 hari yang lalu, ketika apel siaga patroli skala besar gabungan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan. Pada 13 Juni. mulai terjadi lonjakan kasus aktif dan positivity rate COVID-19 di Jakarta," tulis Anies dikutip pada Jumat (25/6/2021).

1. Keterisian tempat tidur isolasi mencapai 90 persen

Dari data yang diunggah Anies terlihat peningkatan penggunaan tempat tidur khusus pasien COVID-19 di rumah sakit se-Jakarta. Hingga 23 Juni 2021, pasien isolasi mencapai 8.874 orang, sedangkan tempat tidur yang tersedia hanya 9.852.

Artinya, tingkat keterisian tempat tidur isolasi untuk pasien COVID-19 sudah mencapai 90 persen.

"Lihat gambar berikut. Garis warna hitam adalah jumlah tempat tidur khusus pasien COVID di rumah sakit se-Jakarta. Warna biru adalah jumlah pasien COVID di kamar isolasi, dan warna merah adalah jumlah pasien COVID di ICU," kata Anies.

Baca Juga: 70 Kasus Varian Baru COVID-19 Terdeteksi di Jakarta, Delta Terbanyak

2. Jika tak segera direspons DKI bisa saja kolaps

COVID-19 Mengganas, Anies: Alarm Tanda Bahaya Sudah Dibunyikan!Ilustrasi (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Dia mengatakan jika pihaknya tidak segera merespons alarm itu, mungkin DKI Jakarta hari ini sudah kolaps. Apalagi, kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta sudah semakin tinggi

"Saat ini kita telah melampaui puncak kasus aktif pada Januari lalu. Ibu kota saat ini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra.

Keterisian ICU di 140 rumah sakit di DKI Juga hingga 23 Juni  2021 semakin penuh, mencapai 86 persen. Artinya, sebanyak 1.048 dari 1.218 tempat tidur ICU sudah terisi.

3. Sudah ada 140 rumah sakit rujukan dari sebelumnya 106

COVID-19 Mengganas, Anies: Alarm Tanda Bahaya Sudah Dibunyikan!Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Anies menjelaskan Pemprov DKI terus menambah kapasitas pelayanan kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Di awal Juni 2020, ada 106 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta.

Sekarang, ia mengatakan jumlah rumah sakit untuk COVID-19 telah ditambah menjadi 140 unit. Kemudian dari 6.694 tempat tidur untuk isolasi, juga telah ditambah menjadi 8.524.

"Tapi itu semua tak cukup, setelah ditambah pun langsung terisi hingga 90 persen. Dengan adanya varian baru virus corona, laju penularan jauh lebih cepat dari peningkatan kapasitas fasilitas kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Anies: Jakarta Siap Hadapi Segala Kondisi COVID, Tapi Jangan Takabur

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya