Cegah Virus Corona, Korea Utara Pulangkan Para Duta Besar Negara Lain

Korea Utara belum mengonfirmasi adanya kasus virus corona

Jakarta, IDN Times - Sejumlah kantor kedutaan besar yang berada di Korea Utara mulai Senin (9/3) terpaksa ditutup sementara, untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hingga saat ini, hanya beberapa diplomat saja yang telah berhasil dipulangkan ke tempat asalnya, ada pula sebagian yang baru akan diterbangkan lantaran adanya pembatasan karantina ketat yang diberlakukan oleh Pyongyang.

Keberadaan virus corona saat ini memang tengah mengancam keselamatan manusia di berbagai penjuru dunia. Akibatnya, sejumlah lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan di berbagai negara terpaksa harus ditutup sementara, sebagai salah satu upaya untuk menindaklanjuti penyebaran virus corona.

1. Meski belum mengonfirmasi keberadaan virus corona, Korea Utara telah membuat sejumlah langkah tegas

Cegah Virus Corona, Korea Utara Pulangkan Para Duta Besar Negara LainIlustrasi persiapan pengecekan kru dan penumpang kapal pesiar. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dilansir dari The Straitstimes, Korea Utara hingga saat ini belum mengonfirmasi satu kasus pun mengenai virus mematikan asal Tiongkok itu.

Namun, sejumlah aturan termasuk penutupan akses masuk di wilayah perbatasan, pengisolasian warga ke tempat yang aman, dan sejumlah aturan lainnya telah diberlakukan dengan ketat.

Hal itu juga telah menyebabkan ratusan orang asing, termasuk  para diplomat yang masih berada di Korea Utara melakukan penguncian virtual di tempat kediaman mereka sendiri.

Baca Juga: Kim Jong-un Kirim Surat Doakan Korea Selatan Menang Lawan COVID-19

2. Pembatasan yang dilakukan Korea Utara dianggap sebagai penghancuran moral

Cegah Virus Corona, Korea Utara Pulangkan Para Duta Besar Negara Laintwitter.com/eSPAINews

Setelah berlangsung selama lebih dari satu bulan lamanya, akhirnya pembatasan yang dilakukan oleh Korea Utara telah berkurang  sedari seminggu yang lalu. sebanyak 200 warga negara asing telah diizinkan untuk meninggalkan tempatnya masing-masing.

Menanggapi pembatasan yang dilakukan Korea Utara, Duta Besar Rusia Alexander Matsegora, menggambarkan kondisi yang terjadi di Korea Utara saat itu sebagai sebuah "penghancuran moral".

Duta Besar Swedia Joachim Bergstrom mengunggahj sebuah tweet selfie dari pusat kota yang berisikan, "Saya tidak pernah lebih bahagia berdiri di Lapangan Kim Il-sung."

Dikatakan, pada hari ini proses evakuasi akan dilakukan setelah adanya laporan bahwa penerbangan khusus sedang diatur untuk menerbangkan para diplomat dan orang asing lainnya dari Pyongyang ke kota Rusia, Vladivostok.

"Sedih untuk perpisahan pagi ini dengan rekan-rekan dari Kedutaan Besar Jerman dan Kantor Prancis #NorthKorea yang ditutup sementara," ungkap Duta Besar Inggris Mr Colin Crooks dalam sebuah unggahan di media sosial. Selain itu, Colin juga  menambahkan bahwa kedutaannya akan tetap terbuka.

Sebuah situsweb Bandara Vladivostok menunjukkan bahwa penerbangan Air Koryo JS271 tiba dari Pyongyang pukul 10.49 pagi waktu setempat atau pukul 08.49 pagi waktu Singapura.

Belum dipastikan secara jelas berapa banyak jumlah diplomat yang berada di dalam pesawat, tetapi menurut laporan yang didapat sebelumnya dikatakan terdapat sekitar 60 orang yang akan dievakuasi.

3. Kim Jong-un memberi kecaman serius apabila virus corona masuk ke negaranya

Cegah Virus Corona, Korea Utara Pulangkan Para Duta Besar Negara Laintwitter.com/Reuters

Kim Jong-un selaku pemimpin Korea Utara memperingatkan "konsekuensi serius" jika virus yang mematikan itu masuk ke negaranya.Hal tersebut diungkapkan Kim pada bulan lalu.

Tak hanya itu, ia juga telah melarang turis-turis asing masuk, menangguhkan perjalanan kereta api, serta penerbangan internasional.

Pyongyang, yang dikenai berbagai sanksi internasional atas program rudal nuklir dan balistiknya, memiliki infrastruktur medis yang lemah dan para analis mengatakan pencegahan adalah satu-satunya pilihan.

Jumlah kasus virus korona saat ini memang telah meningkat di seluruh dunia menjadi lebih dari 100.000 di 100 negara dan wilayah, dengan menyebabkan sekitar 3.800 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Takut Terjangkit Virus Corona, Korea Utara Larang Turis Masuk 

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya