Tak Ditutup, Tapi Tiket Masuk ke Pulau Komodo akan Dijual Rp14 Juta

Kebijakan itu untuk membatasi turis yang ke area konservasi

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan memastikan Pulau Komodo tidak akan ditutup untuk dikunjungi. Menurut Luhut pulau yang dihuni oleh satwa nasional dan dilindungi itu, akan ditata oleh pemerintah. Penataan itu dilakukan dengan diberlakukannya pembatasan jumlah wisatawan di Pulau Komodo, NTT.

“Jadi Pulau Komodo ini tidak ditutup, kita lakukan penataan bersama pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak terkait, dibuat aturan adanya pembatasan jumlah wisatawan ke Pulau Komodo dengan diadakannya tiket kapasitas kunjungan/ wisatawan,” kata Menko Luhut dalam rakor Pengelolaan Taman Nasional Komodo bersama dengan Menteri LHK, Menteri Pariwisata, Gubernur NTT, di Kantor Maritim pada pekan lalu. 

Bahkan, Luhut berencana akan menerapkan tarif tiket masuk yang sangat mahal yakni Rp14 juta per wisatawan atau menggunakan sistem keanggotaan. Wah, kok mahal banget ya harga tiket mengunjungi Pulau Komodo nantinya?

1. Bagaimana bentuk pembatasannya?

Tak Ditutup, Tapi Tiket Masuk ke Pulau Komodo akan Dijual Rp14 JutaIDN Times/Uni Lubis

Sebagai cagar Biosfer dan World Nature Heritage, pengaturan wisatawan itu akan dilakukan dengan sistem kartu membership tahunan yang bersifat premium. Oleh sebab itu, tiket masuk untuk wisatawan dipatok dengan harga tinggi yakni Rp14 juta per wisatawan per tahun. 

Pernyataan itu disampaikan oleh Luhut di Sekolah Tinggi Perikanan, Pasar Minggu pada (2/10) lalu. 

"Ini kita atur agar komodo sebagai hewan langka yang masuk World Heritage (warisan dunia) bisa dilindungi," tutur dia. 

Sementara, melalui keterangan tertulisnya, Luhut menjelaskan bagi turis yang memiliki keanggotaan premium akan diarahkan ke Pulau Komodo langsung di mana komodo-komodo besar ada di sana. Sedangkan, yang tidak memiliki kartu premium akan diarahkan ke lokasi lain yang ada hewan Komodo juga.

“Nanti mereka (non-premium) akan diarahkan ke (pulau yang ada satwa) komodo yang kecil seperti di Pulau Rinca. Jadi mereka hanya bisa di sana, tidak bisa ke mana-mana lagi,” kata Luhut dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Tim Terpadu Nyatakan Pulau Komodo Tetap Terbuka untuk Wisatawan

2. Akan ada pembangunan pusat riset

Tak Ditutup, Tapi Tiket Masuk ke Pulau Komodo akan Dijual Rp14 JutaIDN Times/Uni Lubis

Deputi Bidang Infrastruktur Ridwan Djamaluddin menambahkan nantinya juga akan dibangun Pusat Riset Komodo di Pulau Komodo serta penataan kapal cruise ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo.

“Kita juga harus membangun sarana dan prasarana wisata alam berstandar internasional dan membangun sarana prasarana pendukung yang memadai di luar kawasan Pulau Komodo ini,” kata Ridwan.

3. Awal mula rencana penutupan Pulau Komodo

Tak Ditutup, Tapi Tiket Masuk ke Pulau Komodo akan Dijual Rp14 JutaIDN Times/Uni Lubis

Kabar rencana penutupan Pulau Komodo dimulai pada tahun ini. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengkhawatirkan komodo menjadi saling memangsa karena habitatnya semakin terancam. Ancaman tersebut bukan karena wisatawan, melainkan para pemburu liar.

Menurut Viktor, tubuh komodo tidak sebesar dulu. Selain itu, populasi rusa juga terus berkurang karena maraknya pencurian di kawasan tersebut. Harapannya dengan penutupan ini, populasi rusa bisa meningkat.

4. Pro-kontra penutupan Pulau Komodo

Tak Ditutup, Tapi Tiket Masuk ke Pulau Komodo akan Dijual Rp14 JutaIDN Times/Uni Lubis

Rencana tersebut memang baik demi menjaga kelestarian habitat satwa di dalamnya. Tapi tetap saja, rencana penutupan Pulau Komodo tersebut menuai banyak pro dan kontra.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengatakan kalau Gubernur NTT memiliki ide dan pandangan yang baik, keputusan tersebut bisa dilanjutkan. Keputusan tersebut harus sesuai dengan Undang-undang Pemerintah Daerah, Undang-Undang Kehutanan, dan Peraturan Pemerintah tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 

Penutupan selama setahun akan mempengaruhi banyak hal, terutama perputaran ekonomi di sekitarnya. Seperti yang kita tahu, kini popularitas Pulau Komodo semakin meningkat, dan tak kalah populer dengan Bali.

Balai Taman Nasional Komodo mencatat peningkatan wisatawan setiap tahunnya. Rata-rata wisatawan yang datang per hari ke Pulau Komodo sekitar 150-200 orang.

Pada Januari hingga April 2018, pengunjung mencapai 45 ribu orang. Data tersebut masih lebih tinggi dibandingkan 2017 pada periode yang sama, yakni hanya 38 ribu orang.

Baca Juga: Ironi Warga Pulau Komodo, Terancam Terusir dari Kampung Halaman

Topik:

Berita Terkini Lainnya