Teknologi 5G Private Network Jadi Solusi Tepat di Sektor Industri

Indonesia belum siap mengadopsi teknologi 5G

Bandung, IDN Times - Negara maju dan negara berkembang telah memasukkan revolusi industri 4.0 ke dalam agenda nasional sebagai salah satu cara untuk meningkatkan daya saing di pasar global. Tak terkecuali bagi Indonesia.

Revolusi Industri 4.0 mencakup beragam pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D printing. Bagi Indonesia, gerakan revolusi industri 4.0 memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur, sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian visi Indonesia menuju sepuluh besar ekonomi dunia pada tahun 2030.

Optimalisasi revolusi industri 4.0 dilakukan melalui peningkatan otomatisasi, komunikasi machine-to-machine, komunikasi human-to-machine, AI, serta pengembangan teknologi berkelanjutan. Dalam implementasinya, ada empat dasar faktor penggerak yakni peningkatan volume data, daya komputasi, konektivitas, dan peningkatan kemampuan analitis dan bisnis intelijen.

Kehadiran teknologi 5G diperkirakan akan memberikan perubahan besar bagi industri Indonesia di tengah revolusi industri 4.0. Terlebih lagi, teknologi dan jaringan telekomunikasi 5G mampu mentransfer data lebih besar, lebih cepat, stabil dan aman, membuka kemungkinan makin banyak perangkat yang terhubung melalui internet dan meningkatkan otomasi industri.

1. 5G sejatinya harus mendukung sektor industri

Teknologi 5G Private Network Jadi Solusi Tepat di Sektor Industrihttps://www.suara.com/tekno/

Direktur Telekomunikasi, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Aju Widya Sari mengatakan, implementasi 5G tidak hanya sekadar peningkatan kecepatan transfer data dibandingkan dengan teknologi sebelumnya.

Menurut dia, jaringan 5G juga membuka kemungkinan banyak layanan, hingga membuka peluang atau use cases baru, baik di segmen konsumen (B2C) maupun segmen enterprise (B2B), sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan perekonomian nasional.

“Kita perlu tahu bahwa karakteristik dari 5G ini secara teknologi di awal memang banyak mempromosikan mobile broadband. Tapi sebetulnya, tujuan utama tidak ke sana.”

“Tujuan akhir dari 5G adalah network slicing yang mendukung layanan machine-to-machine dan low latency, yang bisa dimanfaatkan untuk aplikasi atau layanan lainnya dalam mendukung kegiatan industri,” kata Aju dalam webinar 5G Private Network sebagai Game Changer bagi Kota Industri oleh Qualcomm bekerja sama dengan Katadata, Selasa (7/6/2022).

2. Indonesia belum sepenuhnya siap dengan 5G

Teknologi 5G Private Network Jadi Solusi Tepat di Sektor IndustriTelkomsel REDI (Sc: Telkomsel)

Sebagai teknologi andalan untuk mendukung otomasi dalam bisnis komersial yang bisa mentransfer data lebih besar dan lebih cepat, ini tentu menjadi tantangan bagi banyak perusahaan.

Di sisi lain, teknologi itu pun dapat dimanfaatkan untuk membuka banyak kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. Namun, tidak mudah untuk mengelola jaringan yang makin kompleks, di mana makin banyak perangkat saling terhubung, menciptakan volume lalu lintas data yang sangat besar dan berjalan begitu cepat, agar bisa terus bekerja optimal dan aman.

Vice President Network Architecture and Design Telkomsel, Marfani Hasan mengakui, ekosistem Indonesia memang belum sepenuhnya siap untuk mengadopsi teknologi 5G. Namun, perusahaannya masih berusaha mengadakan workshop maupun sosialisasi, khususnya kepada kalangan BUMN dan UMKM, terkait manfaat yang bisa mereka dapatkan dari teknologi 5G tersebut.

Marfani mengatakan, dengan edukasi yang benar, penerapan teknologi bisa memberi dampak yang signifikan bagi industri, masyarakat, maupun efisiensi perusahaan Telkomsel sendiri.

“Kita berusaha untuk tetap mendorong lewat proyek-proyeek katalis 5G, misalnya seperti yang telah kami lakukan bersama Freeport dan salah satu pemimpin industri sistem kontrol di Indonesia. Kami juga sudah mulai ada pembicaraan dengan teman-teman di IKN (Ibu kota Negara Nusantara), salah satunya mengenai Auto-Guided Vehicle.”

“Ke depannya, kita akan mengembangkan beberapa hal yang memungkinkan di sana yang sudah tentu membutuhkan jaringan kuat 5G untuk industri,” ujar dia.

3. Manfaat 5G private network untuk industri

Teknologi 5G Private Network Jadi Solusi Tepat di Sektor IndustriData Penggunaan Internet di Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Agar lebih optimal, industri bisa memanfaatkan penggunaan teknologi 5G Private Network yang dapat mengatasi permasalahan bandwidth untuk kasus penggunaan latensi rendah yang sangat andal seperti IoT industri dan robotika, dengan kontrol penuh atas data, keamanan, dan jaringan.

Tidak seperti jaringan publik, 5G Private Network dirancang dengan tujuan tertentu yang memungkinkan perusahaan memiliki kendali penuh untuk mendorong peningkatan kualitas, produktivitas, otomasi, dan efisiensi di dalam operasional industri karena bisa disesuaikan dengan kebutuhan pabrik.

Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong mengatakan, 5G Private Network merupakan jaringan spesial dengan waktu pemasaran yang jauh lebih hemat biaya, terukur dan lebih cepat, di mana jaringan tersebut akan membantu perusahaan dan semua lini industri untuk menuju transformasi digital.

Qualcomm sendiri telah menjalin kolaborasi dengan mitra global, termasuk dengan Microsoft, yang membawa E2E 5G Private Network komersial yang telah terintegrasi dari perangkat yang terhubung di edge ke jaringan Radio Access Network (RAN) dan Core, solusi chip-to-cloud pertama di industri.

“Saat ini penerapan teknologi 5G untuk penggunaan komersial sudah menjadi mainstream, mengingat 5G membawa perubahan yang sangat signifikan. Kalau kita lihat secara global, datanya ada 850 juta orang yang baru pertama kali punya akses ke internet dan ini potensial.”

“Kalau kita bisa menangkap potensi ini, maka akan bisa membawa perubahan yang signifikan sebesar USD 3,3 triliun, menambah GDP global pada 2032,” ujarnya.

4. Perlu kolaborasi antara pemerintah, operator, dan pelaku industri teknologi

Teknologi 5G Private Network Jadi Solusi Tepat di Sektor IndustriTelkomsel REDI (Sc: Telkomsel)

Di sisi lain saat ini telah bermunculan kawasan industri yang terintegrasi dengan pusat komersial dan area pemukiman. Dengan konsep industri pintar, kawasan tersebut didukung dengan kecanggihan teknologi seperti IoT untuk mengantisipasi peningkatan otomatisasi dan data exchange dalam proses manufaktur, serta jaringan yang andal.

Kota industri ini menyediakan seluruh kebutuhan pelaku industri di suatu kawasan dalam sebuah ekosistem yang terpadu. Selain pengelolaan kawasan industri, penerapan otomasi dan komputasi cerdas juga dapat dilakukan pada pengelolaan kawasan hunian dan sektor usaha yang melibatkan banyak sumber daya dalam suatu aktivitas.

Optimalisasi ekosistem digital dianggap menjadi kunci pengembangan industri 4.0. "Kunci lainnya adalah kolaborasi, baik pemerintah, operator dan juga dari pemain industri teknologi yang mendukung terealisasinya 5G Private Network.”

“Ini memang jaringan yang sangat spesial, karena tidak bisa mengandalkan arsitektur jaringan tradisional saja. Arsitektur hybrid di jaringan operator dengan slicing adalah satu contoh yang bagus, dan yang paling penting adalah spektrumnya,” tutur Shannedy.

Baca Juga: Telkomsel dan Kredivo Inisiasi Telkomsel PayLater, Berapa Limitnya?

Baca Juga: 5 Fakta Internet of Everything, ketika Segala Hal Terhubung Internet

Baca Juga: Bikin Jakarta Smart Change, ITB dan Pemerintah Berlin Jalin Kerja Sama

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya