Tahun Politik, Intip Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2024

Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai 5 persen

Bandung, IDN Times - Menjelang 2024, iklim politik dan kondisi moneter global akan menjadi dua tema utama yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Periode Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan memiliki dampak pada pertumbuhan dan berbagai indikator makro ekonomi lainnya terutama di awal tahun.

Di sisi lain, dunia masih terus dibayangi berbagai risiko dan ketidak-pastian. Mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melemah, konflik geopolitik Ukraina-Rusia dan konflik Palestina-Israel, perubahan iklim, hingga naiknya harga komoditas secara global.

Menurut CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani, prediksi ekonomi Indonesia selalu menjadi sorotan di penghujung tahun, tidak terkecuali tahun 2024. Tahun depan, kata dia, tidak hanya membawa tantangan, tetapi juga peluang besar untuk memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia.

Maka itu, tak heran jika Grant Thornton menggelar event tahunan mereka yaitu Economic Outlook 2024 bertemakan “Potensi Tahun Politik dan Tantangan Ekonomi Global” yang dikemas dalam format talkshow ringan. Acara ini telah digelar pada 29 November 2023 di Home by Moonshine, Sampoerna Strategic Square, Jakarta.

“Dengan terselenggaranya acara, kami harap dapat menjadi sumber informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, peluang investasi, dan langkah-langkah strategis yang nantinya dapat digunakan baik oleh pemerintah maupun pelaku bisnis,” ujar Johanna.

Lantas, apa saja tantangan dan peluang ekonomi Indonesia tahun depan? Simak penjelasannya di bawah ini ya:

1. Investasi tetap positif meski melandai

Tahun Politik, Intip Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2024ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Melalui Economic Outlook ini, Grant Thornton berusaha memberikan gambaran atas kondisi ekonomi yang akan dihadapi, baik di Indonesia maupun global pada tahun 2024, lalu melihat bagaimana strategi yang telah dan akan diambil pemerintah Indonesia dalam mempersiapkan perekonomian Indonesia memasuki tahun politik.

Tak hanya itu, ada pula banyak insight yang perlu diketahui pelaku usaha untuk menyambut 2024. “Acara ini merupakan event rutin tahunan kami guna membahas lebih dalam mengenai kondisi perekonomian Indonesia, beserta dengan faktor pendukungnya.”

Economic Outlook tahun ini menghadirkan pembicara utama antara lain Direktur dan Ekonom Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adinegara. Dalam kesempatan tersebut, Bhima mengatakan jika investasi selalu mengalami perlambatan setiap tahun politik, sementara tahun 2024 investasi diperkirakan akan tumbuh positif namun melandai di angka 3 persen.

“Hal ini dipengaruhi, salah satunya karena investor yang masih wait and see. Namun demikian, ada juga investor yang tetap berinvestasi walau pemilu masih berlangsung khususnya untuk sektor makanan dan minuman, serta sektor otomotif karena peluang konsumsi domestik yang besar,” kata Bhima.

Ia melanjutkan, tantangan yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah bagaimana cara menjaga konsumsi rumah tangga dalam mendukung stabilitas ekonomi. Diperkirakan efek Pemilu sendiri hanya mempengaruhi 0,3-0,4 persen dari produk domestic bruto (PDB).

2. Pemerintah harus berupaya menguatkan perekonomian domestik

Tahun Politik, Intip Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2024Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Secara umum, lanjut Bhima, kinerja ekspor dan investasi Indonesia akan dipengaruhi oleh permintaan China, hingga situasi politik Amerika yang akan melakukan pemilu tahun depan.

Kecenderungan yang sering terjadi sebelum pemilu di AS berlangsung adalah banyak dana asing di berbagai negara berkembang yang ditarik untuk diinvestasikan kembali ke pasar saham AS, termasuk Indonesia.

“Maka dari itu, perlu dukungan dari pemerintah untuk terus menguatkan perekonomian domestik yang banyak ditumpu oleh para pelaku usaha domestik termasuk UMKM dan juga para investor domestik. Bentuk dukungan pemerintah bisa melalui melanjutkan PPH final 0,5 persen UMKM, menunda kenaikan tarif PPN 12 persen serta adanya upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dari sisi pasokan, dan juga menjaga harga energi agar tetap stabil,” ujar Bhima.

Bhima Yudhistira mengatakan, untuk outlook tahun depan, ia memprediksi perekonomian Indonesia akan tumbuh di angka 5 persen untuk best scenario, dan 4,7-4,9 persen dengan skenario moderat.

“Faktor yang tidak bisa diprediksi seperti ekspor dan investasi masih akan menjadi tantangan di tahun 2024. Namun, kami melihat bahwa masih ada harapan bagi perekonomian Indonesia dari sisi faktor konsumsi rumah tangga domestik ditopang adanya bonus demografi,” tutur Bhima.

Ia mengatakan, tugas pemerintah saat ini adalah mencari cara agar masyarakat yang masuk kategori menengah ke atas memulai spending di dalam negeri daripada ke luar negeri. Untuk para pelaku usaha, Bhima menyarankan agar berfokus dengan hal yang berhubungan dengan isu keberlanjutan.

“Dengan skor ESG (environment, social and governance) yang bagus, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan pendanaan yang lebih besar, bunga lebih rendah sehingga berpengaruh terhadap brand awareness yang lebih tinggi, dan loyalitas karyawan maupun konsumen bisa terjaga. Kunci-kunci tersebut harus dijaga menuju momentum 2024,” ujarnya.

3. Hasil pemilu tak pengaruhi keputusan untuk go public

Tahun Politik, Intip Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2024Grant Thornton Indonesia (IDN Times/Istimewa)

Grant Thornton sendiri menyebutkan bahwa tahun politik tidak terlalu mempengaruhi keputusan para pelaku usaha untuk mendaftarkan sahamnya di bursa saham. Tagor Sidik Sigiro, Assurance Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan jika masih ada persiapan untuk melakukan IPO dari mulai akhir semester I tahun 2023 hingga memasuki awal tahun 2024.

“Dalam masa pendaftaran enam bulan untuk penerbitan proses IPO, para klien kami berpendapat bahwa hasil pemilu tidak terlalu mempengaruhi keputusan mereka untuk go public, karena mereka yakin bahwa saham domestik tetap akan diserap oleh investor domestik,” tutur Tagor.

Sementara itu, dari sisi ekonomi global, Grant Thornton melihat bahwa Indonesia berada di posisi strategis, di mana berada di antara powerhouse ekonomi seperti Tiongkok, India, dan Australia. Saat ini, kawasan Asia Pasifik bahkan menjadi market menarik bagi perekonomian global karena dapat mendalami dua peran sekaligus yaitu menjadi produsen maupun konsumen.

Menurut Grant Thornton, hal itu semakin diperkuat dengan tumbuhnya bisnis-bisnis baru di negara-negara emerging market seperti Indonesia.

4. Perusahaan harus mulai memikirkan keberlanjutan

Tahun Politik, Intip Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2024unsplash.com/Markus Spiske

Tagor melanjutkan, memasuki 2024, perusahaan harus mulai menuju ke hal-hal seperti sustainability dan accountability. Hal apapun yang dilakukan oleh perusahaan saat ini, bisa dinilai oleh masyarakat umum secara langsung karena penggunaan media yang sudah masif.

“Harapannya perusahaan dapat menganggap sustainability ini menjadi hal yang membuat semua stakeholder mulai aware dan aktif terhadap konsep berkelanjutan. Fokus kami di Grant Thornton saat ini adalah di kualitas sehingga kami bisa terus beradaptasi terhadap perkembangan industri, termasuk maraknya penggunaan kecerdasan buatan” kata Tagor.

Baca Juga: Bank Indonesia Prediksi Ekonomi Jateng Tumbuh Capai 5,5 Persen di 2024

Baca Juga: BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,5 Persen 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya