Riset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan Baik

Indeks inklusi keuangan di Indonesia semakin meningkat

Bandung, IDN Times - Kabar baik, masyarakat Indonesia mulai teredukasi secara keuangan. Hal itu dibuktikan oleh penelitian berjudul Literasi dan Inklusi Keuangan (Link) yang diluncurkan melalu survey Katadata Insight center (KIC).

Dalam riset tersebut, literasi keuangan Indonesia mendapatkan skor indeks 69,7. Selain itu, riset juga mencatat kenaikan tingkat inklusi keuangan nasional yang memperoleh skor awareness sebesar 64,3 persen. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, skor indeks literasi keuangan ini cukup tinggi. Hal ini terbilang positif karena menandakan masyarakat mulai teredukasi literasi keuangan dengan baik. 

“Kalau masyarakat teredukasi dengan baik, ini bisa menghindarkan masyarakat dari skema penipuan, namun di sisi lain juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Friderica, dalam acara peluncuran indeks Literasi dan Inklusi Keuangan (Link) yang dilanjutkan dengan pemutaran film Gampang Cuan, di Jakarta, Senin (11/12/2023) malam.

1. Survei dilakukan pada 5.000 responden

Riset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan Baikilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada indeks ini, terdapat tiga parameter pengukuran yakni perilaku keuangan, sikap terkait keuangan, dan pengetahuan keuangan. 

Indeks Link dibuat menggunakan metode kuantitatif survei terhadap 5.000 responden berusia 18-55 tahun. Riset dilakukan dengan platform data collection tSurvey yang mampu menjangkau responden secara akurat dengan memanfaatkan kapabilitas telco data insight. 

Sedangkan penyelenggaraannya digelar pada 12-16 Juni 2023.

2. Indeks bisa dimanfaatkan untuk memperluas penetrasi layanan keuangan di Indonesia

Riset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan BaikRiset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan Baik (IDN Times/istimewa)

Sebelumnya, dalam indeks literasi keuangan yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic CO-Operation Development (OECD) 2020, Indonesia memperoleh skor 66,5. Skor ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-6 di lingkup global.  

Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, hasil indeks literasi keuangan mencerminkan perkembangan sektor keuangan yang kian dinamis. Hasil dari indeks ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga hasil survei ini nanti bisa berguna bagi masyarakat Indonesia,” kata Metta.

Dalam acara yang sama, Direktur Eksekutif KIC, Adek Media Roza mengungkapkan skor indeks literasi nasional menunjukkan sejauh mana masyarakat memahami produk keuangan. 

“Indeks ini bisa dimanfaatkan untuk membantu memperluas penetrasi layanan keuangan di masyarakat” ujar Adek.

3. Jadi modal penting untuk kesejahteraan finansial masyarakat

Riset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan BaikRiset: Masyarakat Mulai Teredukasi Literasi Keuangan dengan Baik (IDN Times/istimewa)

Adek juga mengatakan, metodologi survei yang dilakukan Katadata mengadopsi metodologi yang dilakukan oleh OECD. Hasil indeks Link juga tidak jauh dari skor yang didapat dari indeks OECD. 

“Sehingga kami cukup optimistis survei ini mengonfirmasi survei OECD,” kata Adek. 

Di sisi lain, Direktur Human Capital and Compliance BNI Mucharom mengatakan hasil indeks ini menunjukkan kemajuan pada literasi keuangan di Indonesia. Perbandingan itu dapat dilihat lewat indeks literasi keuangan OJK pada 2019 yang hanya memperoleh skor 38,03 persen.

“Ini menjadi modal penting dan fondasi kuat untuk kesejahteraan finansial masyarakat di Indonesia,” kata Mucharom.

Baca Juga: Industri Jasa Keuangan Ambil Bagian Tingkatkan Literasi Keuangan

Baca Juga: 6 Cara Mengatur Keuangan saat Akhir Pekan, Rawan Adanya Pemborosan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya