Presidensi G20, Australia Dukung Indonesia Bahas Transformasi Ekonomi

Australia siap bantu Indonesia capai target ekonomi

Bandung, IDN Times - Indonesia resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) tahun 2022. Mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, Indonesia menyoroti pentingnya kebijakan global untuk menghilangkan disparitas, menjembatani kesenjangan, dan meningkatkan produktivitas ekonomi yang berkelanjutan.

KTT G20 tahun 2022 akan berfokus pada respons multi-segi untuk COVID-19 dari perspektif global.

Dalam Sherpa Track G20 yang membahas isu ekonomi non-keuangan, transformasi ekonomi menjadi salah satu isu prioritas yang diidentifikasi oleh Development Working Group (DWG) G20. Untuk mencapai transformasi ekonomi, ekosistem pengetahuan dan inovasi yang kuat menjadi modal dengan menggunakan pendekatan ekonomi berbasis pengetahuan.

Maka itu, guna membawa pengetahuan ke agenda kebijakan global, kelompok keterlibatan Think 20 (T20) menyatukan think tank dan lembaga penelitian yang diakui secara global. Tujuannya, tak lain untuk mengembangkan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian yang secara resmi diserahkan kepada para pemimpin G20 untuk dipertimbangkan.

Untuk membahas transformasi ekonomi, juga mempromosikan pembuatan kebijakan berbasis bukti, T20 Indonesia, Katadata, dan Knowledge Sector Initiative (KSI) menggelar webinar tingkat tinggi dengan tema “Presidensi G20 Indonesia: Transformasi Ekonomi untuk Penguatan dan Pemulihan Bersama”.

Apa yang didapatkan dari webinar tersebut?

1. Soal transformasi ekonomi, Australia ada di pihak Indonesia

Presidensi G20, Australia Dukung Indonesia Bahas Transformasi EkonomiPenny Williams berdiri di samping Presiden Joko Widodo seusai acara penyerahan surat kepercayaan dari Dubes Australia ke Presiden Indonesia. (twitter.com/DubesAustralia)

Kepresidenan G20 2022 membuat Indonesia menjadi perhatian internasional, utamanya terkait dengan kebijakan ekonomi dan sosial. Dalam konteks ini, Indonesia didukung oleh sederet mitra, salah satunya Australia yang merupakan mitra penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi global yang inklusif.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, menyatakan dukungan negaranya terhadap Kepresidenan G20 Indonesia.

“Australia sangat mendukung Presidensi Indonesia pada G20 tahun ini untuk memperkuat ekonomi global dan memastikan pemulihan pasca pandemi COVID-19, sehingga dapat tercapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kita,” tutur Williams, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (24/2/2022).

Tak hanya itu, Williams juga mengatakan bahwa negaranya menyambut baik upaya Indonesia untuk berfokus pada hasil yang nyata dan berdampak pada tiga prioritas utama: menata kembali arsitektur kesehatan global, transformasi berbasis digital, dan transisi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Sebagai mitra erat, Australia siap untuk bekerja sama dengan pemangku kepentingan di Indonesia untuk mensukseskan agenda G20 Indonesia,” kata William.

2. Tidak cuma fokus pemulihan, tapi juga pertumbuhan ekonomi

Presidensi G20, Australia Dukung Indonesia Bahas Transformasi EkonomiIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bagi Deputi Bidang Perekonomian Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, Indonesia semestinya tidak berpuas diri dengan berbagai strategi pemulihan ekonomi. Lebih daripada itu, Indonesia harus mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kita harus meredesain transformasi ekonomi Indonesia pasca COVID-19, tidak hanya kembali ke masa sebelum krisis, namun lebih baik dari sebelum krisis,” ujarnya.

Transformasi ekonomi, kata Amalia, merupakan titik penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Peningkatan kualitas pendidikan, riset, inovasi, pengetahuan, dan kebijakan berbasis bukti adalah penting untuk meningkatkan daya saing,” tuturnya, yang mewakili Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa.

3. Pemerintah komit fasilitasi think tank

Presidensi G20, Australia Dukung Indonesia Bahas Transformasi EkonomiIDN Times/Arief Rahmat

Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi yang juga Co-Sherpa G20 menjelaskan, Kepresidenan G20 Indonesia akan mengintegrasikan masukan dari kelompok kerja dan kelompok keterlibatan untuk memastikan serapan kebijakan G20 terkait transformasi ekonomi dan kebijakan sosial.

“Langkah-langkah parsial sudah tidak mungkin dilakukan, yang dibutuhkan adalah aksi kolektif. Kami dengan senang hati akan memfasilitasi think tank supaya bisa menghasilkan G20Think, sesuatu yang mengarahkan dari komitmen menjadi referensi kebijakan yang dihasilkan,” kata Edi.

Edi juga menyampaikan harapan mengenai adanya jalur tambahan, yaitu jalur akademik (academic track) di mana akademisi dan think tank terlibat di dalamnya untuk menemukan common ground dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang.

“Indonesia selama ini dipercaya sebagai pihak pembangun jembatan, kita akan menjalankan peran ini untuk mengajak dunia lebih fokus pada percepatan pemulihan pandemi,” ujar Edi.

Baca Juga: Jelang KTT G20, ITB Bikin Tim Bahas Digitalisasi dan Keamanan Siber

Baca Juga: G20 Indonesia, 6 Peran Serius Milenial dalam Transformasi Digital

Baca Juga: 5 Fakta Presidensi G20 Indonesia, Milenial dan Gen Z Wajib Tahu!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya