Penuh Inovasi, Intip 10 Startup Finalis IDT 2022

Mulai dari startup edutech hingga social impact

Bandung, IDN Times – Setelah rangkaian panjang dalam proses kurasi, akhirnya Indonesia Digital Tribe (IDT) memasuki fase akhir. Sejauh ini, terdapat 20 tim terpilih untuk menjadi finalis dan terlibat di fase akhir IDT.

Program IDT sejatinya menjadi angin segar bagi para pelakon industri startup. Pasalnya, IDT memiliki misi untuk mendorong hadirnya soonicorn dan unicorn baru di berbagai sektor seperti edutech, fisheries, healtech, ecommerce, agritech, fintech, logistik dan social impact.

Ke-20 finalis ini berhasil bersaing dengan 18.934 orang pendaftar, dan 1.463 ide inovatif. Jumlah tersebut sudah termasuk peserta dari Indonesia Timur, serta peserta disabilitas.

Siapa saja yang menjadi finalis dari IDT? Intip sepuluh dari 20 tim yang terpilih dan akan berlomba untuk mewujudkan mimpi mereka:

1. Cariin

Cariin adalah produk inovasi layanan informasi ilmiah, khususnya dalam penelusuran literatur berbasis elektronik yang dikombinasikan dengan teknologi mobile.

Perkembangan teknologi sejauh ini memang berdampak pada meningkatnya kebutuhan dan jumlah informasi ilmiah berbasis elektronik.

Hal itu terjadi karena dipengaruhi oleh fenomena yang dialami oleh early adopter seperti kebiasaan generasi milenial menggunakan internet, berkembangnya literatur berbasis elektronik, kebutuhan literatur ilmiah dalam dunia pendidikan, keterbatasan layanan yang interaktif, hingga kemampuan pengguna yang terbatas dalam penelusuran literatur. 

Kesulitan menemukan literatur berbasis elektronik sesuai kebutuhan dan keterbatasan akses literatur berbasis elektronik dirasakan betul oleh Harkat Surana Brahmana (Hipster), Zulfadly (Hacker), dan Siti Nurhadija (Hustler).

Hal ini membuat mereka melahirkan inovasi dengan menghubungkan pengguna informasi dengan literatur guide yang dibekali akses terhadap sumber literatur berbasis elektronik, serta memiliki kemampuan penelusuran literatur seperti pustakawan dan ahli informasi lainnya. 

2. Certifish

Certifish merupakan platform pelacakan produk berbasis blockchain yang memungkinkan seluruh stakeholder untuk bisa mengakses informasi mengenai kualitas produk perikanan sedini mungkin.

Platform yang digagas oleh Dionisius, Fariz, Galih dan Naradhipa ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem industri perikanan yang inklusif, dan dapat membantu konsumen untuk mengetahui informasi mengenai produk yang mereka konsumsi.

3. Ciro Waste

Ciro Waste adalah waste management technology yang menghubungkan tiga elemen penting dalam rantai daur ulang sampah yaitu masyarakat, bank sampah dan industri daur ulang.  Penghubungan itu difasilitasi oleh mereka dengan meluncurkan produk digital berupa aplikasi dengan nama Ciroes.

Mereka mengklaim mampu menghadirkan layanan jual beli sampah yang mudah, cepat, dan transparan. Tak hanya itu, mereka juga berani menjamin adanya akses setor sampah yang mudah, proses transaksi yang cepat, dengan penentuan harga yang transparan.

Ciro Waste digagas oleh tiga anggota tim yang berpengalaman, di antaranya ialah Sandy Wijaya sebagai Hustler, Dianisa Ester Bassay sebagai Hipster, dan Riko Riswandha Fahmi Prasetyo sebagai Hacker.

4. donASI

Tak kalah unik, ada pula donASI yang merupakan platform untuk membantu menghubungkan para pendonor ASI dan resipien ASI. Proyek donASI yang diprakarsai oleh Vidya, Soraya, dan Naufal, yang memiliki visi untuk membantu meningkatkan ketercapaian ASI eksklusif bagi bayi di Indonesia.

Selain menjadi platform penghubung, donASI juga menyediakan fitur delivery, konsultasi, edukasi dan komunitas yang dapat berbagi informasi seputar ASI dan menyusui.

5. DoZen

Dozen adalah sebuah platform yang bertujuan untuk mempermudah pengurusan dokumen bagi umum, sehingga masyarakat dapat mengurus dokumen secara mudah, cepat dan dapat diakses di mana saja.

Dozen berangkat dari keresahan pengalaman para founders yakni Rizky, Nokiamy dan Muniroh, sewaktu mereka melakukan pengurusan dokumen.

6. Eidos

Eidos merupakan platform online untuk membantu hewan dan para pecinta hewan dalam kegiatan adopsi, donasi, diskusi dan memenuhi segala kebutuhannya serta pencarian lokasi layanan kebutuhan hewan terdekat.

Tim Eidos terdiri dari Hanif Pradika Indradi, Gina Cissy Aprilia, dan Donny Karunia Pratama, yang memiliki tujuan dan ambisi yang sama: membangun sebuah startup yang dapat memberikan manfaat kebaikan kepada lingkungan masyarakat. 

7. Fly Nusantara

Fly Nusantara adalah platform perdagangan ekspor dengan pengembangan inovasi logistik, di mana menjadi aplikasi yang dapat membantu pelaku usaha terutama UMKM agar dapat terhubung dan mempermudah proses suplai ke pasar global.

Fly Nusantara lahir karena adanya problem para pelaku usaha terutama UMKM mengenai sulitnya menjalin kerja sama ekspor dengan global, sulit mencari jada logistik yang sesuai, dan sulitnya prosedur perizinan ekspor.

Alasan-alasan itu yang membikin Ayla, Dede, Sasih, Tika dan Tegar membuat Fly Nusantara, agar memberikan kemudahan kepada pelaku usaha terutama UMKM untuk bisa menerbangkan produknya ke luar negeri.

8. Food’o’graphy

Food’o’graphy adalah Inovasi untuk mengukur gizi, nutrisi, vitamin, dan mineral yang ada pada makanan dengna sekali foto. Perangkat ini bisa memantau asupan gizi harian, mingguan, bulanan, dan mengatur pola makan untuk hidup yang sehat.

Food’o’graphy dirancang oleh Yasin, Rayhan, dan Hermawan yang termotivasi untuk berkontribusi dalam pemenuhan dan edukasi gizi.

9. Gradient

Gradient adalah alternatif perguruan tinggi yang menggabungkan pengajar terbaik, konten sinematik, dan metode belajar yang menarik. Harapannya, Gradient bisa membantu anak muda yang sekarang belum berkesempatan berkuliah, untuk bisa mendapatkan kuliah yang berkualitas di Indonesia.

Melalui Gradient, pentolan mereka yakni Anggardha, Yolanda dan Devin berharap upayanya mampu menghadirkan jalur penerimaan perguruan tinggi yang lebih objektif

10. Green.Me

Green.me merupakan sebuah aplikasi integratif untuk gaya hidup hijau yang mendukung komunitas lokal melalui inisiatif lokal end-to-end. Inisiatif yang digagas oleh Dhafin, Nadia dan Salma ini akan berfokus pada fitur-fitur seperti pelacakan dan perdagangan karbon, pengelolaan dan penjualan limbah domestik, hingga pusat transaksi dan informasi hijau.

Tak hanya itu, mereka juga berfokus pada gamifikasi kehidupan yang berkelanjutan melalui digital challenge, dan in-app games sebagai alat kampanye mengenai kesadaran atas lingkungan.

20 tim terpilih di kompetisi ini akan memasuki fase showcase, puncak acara yang berisi pitching day dan perkenalan prototype dan dihadiri oleh CVC BUMN. Ke depannya, tiga tim dengan prototipe terbaik akan mendapatkan hadiah sebesar Rp300 juta. 

Acara puncak IDT Final Day: Let's Kickstart The Future akan berlangsung pada Kamis (31/3/2022). Acara tersebut akan diisi oleh kegiatan pitching forum, conference, dan roundtable sessions.

Tak hanya itu, ada pula prototype showcase, pameran virtual hasil inovasi dari 20 tim finalis, dan sesi coaching clinic. Acara puncak juga akan menghadirkan investor session, di mana menjadi sesi interaksi antara investor dengan 20 peserta yang akan dilakukan secara virtual.

Panitia telah menyiapkan tiket untuk khalayak agar dapat menyaksikan keseruan fase final IDT. Lewat situs resminya, panitia telah menyiapkan tiket dengan jumlah terbatas.

Baca Juga: 3 Bisnis Rintisan Jadi Juara di Hetero for Startup, Terjauh dari Dayak

Baca Juga: 5 Tips Bangun Karier di Bidang Teknologi dan Startup bagi Perempuan

Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Diketahui Pemula Sebelum Mendirikan Startup

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya