Pemkab Bekasi Minta Warganya Paham Etika Bermedia Sosial

Ada beberapa tips dalam beretika di medsos

Kabupaten Bekasi, IDN Times – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Carwinda, menekankan pentingnya memahami etika dalam bersosial di platform media sosial berbasis digital. Dengan memahami etikanya, Carwinda menjelaskan bahwa masyarakat dapat terhindar dari risiko dalam berselancar di dunia digital.

Hal tersebut ia utarakan ketika menjadi salah satu pembicara pada pelatihan digital bagi guru dan anak-anak pada Rabu (25/8/2022). Edukasi bertema ‘Yuk Belajar Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital’ yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini diikuti oleh 500 siswa SD-SMP Kabupaten Bekasi.

Dalam kegiatan itu, ratusan siswa mendapatkan pelatihan mengenai hak dan tanggung jawab mereka dalam menggunakan media digital.

Dalam penyampaian materi yang dituturkan narasumber, dapat disimpulkan bahwa etika digital harus dimengerti sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar seperti halnya berinteraksi di ruang nyata.

Agar aman berselancar di ruang digital, para pemateri memaparkan sederet tips di antaranya yaitu dengan mewaspadai pesan yang meminta informasi pribadi, menghindari penggunaan komputer publik, memperbarui password perangkat lunak, menghindari wifi publik, serta memperbarui peramban.

1. Etika berkarakter di media sosial harus dipraktikkan di lingkungan sekolah

Pemkab Bekasi Minta Warganya Paham Etika Bermedia SosialIlustrasi Pelajar (SD) (IDN Times/Mardya Shakti)

Carwinda mengatakan bahwa penanaman karakter baik dalam bermedia sosial maupun dalam kehidupan sosial menjadi hal yang penting, utamanya dalam lingkungan pendidikan.

“Sila pertama (Pancasila) sampai sila kelima merupakan karakter yang paling kuat untuk diterapkan. mulai dari menjunjung tinggi toleransi, tidak rasis, mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi dan tolong-menolong, mengutamakan persatuan, hingga menghormati orang lain dan bersikap adil,” kata dia, dalam siaran pers yang diterim IDN Times, Sabtu (3/9/2022).

Maka itu, ia berpendapat bahwa etika berkarakter dalam bermedia sosial menjadi hal yang perlu untuk dipraktikkan baik oleh tenaga pendidik maupun pelajar.

“Pergunakan bahasa yang baik, menghindari penyebaran SARA, pornografi dan aksi kekerasan, crosscheck kebenaran berita, menghargai hasil karya orang lain, dan tentunya jangan terlalu mengumbar informasi pribadi” tutur dia.

2. Tinggal memasukkan budaya sehari-hari ke dalam dunia digital

Pemkab Bekasi Minta Warganya Paham Etika Bermedia Sosialunsplash.com/Oleg Magni

Founder The F People yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan itu, Rachel Octavia, mengatakan bahwa etika bermedia sosial dan dalam mejalani kehidupan sosial sehari-hari tidak jauh berbeda. Maka itu, ia pikir bahwa generasi muda tidak akan sulit untuk memahami etika tersebut.

“Berbicara mengenai budaya digital berarti kita memasukkan budaya dalam dunia sehari-hari ke dalam dunia digital,” ujarnya.

Menurut penelitian yang diungkapkan Rachel, masyarakat Indonesia memiliki tingkat literasi yang rendah dengan tingkat emosi yang tinggi. Maka itu saat berinteraksi di ruang digital, masyarkaat perlu menyadari kemajemukan dan multikulturalisme yang ada.

“Untuk itu yang harus ditanamkan dalam diri masyarakat adalah posting yang penting, jangan yang penting posting,” katanya.

3. Beretika di dunia digital lewat makna Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika

Pemkab Bekasi Minta Warganya Paham Etika Bermedia SosialRieke Diah Pitaloka (IDN Times / Irfan Fathurohman)

Sementara itu Rieke Diah Pitaloka, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan menjelaskan jika perubahan dalam kehidupan budaya digital mampu memberikan pembelajaran dalam media teknologi untuk sesuatu yang lebih efektif dan efisien.

“Dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika terdapat nilai-nilai yang mengandung makna saling menghargai, saling gotong royong, dan tetap menjaga satu kesatuan dalam menggunakan media digital pada kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Kehadiran pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia sejak 2020 telah menaikkan jumlah penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital di kegiatan sehari-hari masyarakat.

“Maka itu perubahan budaya digital pada perubahan kehidupan bermasyarakat harus bisa dimanfaatkan dengan bijak dan baik dalam penggunaannya,” ujar Rieke.

Baca Juga: Budaya Digital Membaik, Indeks Literasi Digital Indonesia Naik

Baca Juga: 5 Etika Penting dalam Menggunakan Media Sosial, Perlu Diterapkan! 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya