Pemerintah Dorong Grab dan OVO Pecahkan Problema UMKM

Grab dan OVO baru saja kenalkan Solusi UMKM Terpadu

Bandung, IDN Times – Secara teori, digitalisasi pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah menjadi salah satu solusi dari pemulihan ekonomi nasional setelah Indonesia dihajar pandemik COVID-19 dua tahun lamanya. Digitalisasi dianggap membantu pengusaha untuk bisa terhubung dengan pasarnya.

Selama pandemik, tidak sedikit masyarakat yang memilih produk digital guna mengembangkan UMKM-nya. Di sisi lain, ada pula pemilik UMKM yang terpaksa mengesampingkan upaya pemasaran konvensional, dan beralih menuju digital untuk beradaptasi dengan zaman.

Pada 2020, jumlah UMKM yang memanfaatkan kanal digital hanya 8 juta unit saja. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, kini jumlahnya meningkat pesat menjadi 19 juta. Maka itu, jangan heran jika pada 2024, pemerintah menargetkan pencapaian 30 juta UMKM.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah satunya ialah bekerja sama dengan swasta. Seperti yang dilakukan pemerintah dengan Grab dan OVO, di mana telah mendapatkan cap sebagai mitra strategis dalam pencapaian target jumlah UMKM.

Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO.

1. Pemerintah menyambut kolaborasi dalam pengembangan UMKM

Pemerintah Dorong Grab dan OVO Pecahkan Problema UMKMIDN Times/Galih Persiana

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki mengatakan jika pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar para pelaku UMKM di Indonesia mau terhubung dengan ekosistem digital. Alasannya jelas, kata Teten, agar mereka ikut memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp4.500 T pada 2030.

Maka itu, Teten mengatakan bahwa ia menyambut baik siapa pun yang ingin berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencapai target tersebut.

“Saya menyambut baik inovasi yang ditawarkan oleh Grab dan OVO dalam bentuk portal informasi yang dapat diakses di media sosial ini,” kata Teten, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (29/8/2022).

Menanggapi hal itu, Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi menyampaikan bahwa sama seperti pemerintah, Grab pun percaya jika potensi ekonomi yang dilahirkan dari geliat UMKM sangatlah besar.

 “Kami percaya akan potensi UMKM Indonesia. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO,” tuturnya.

2. Solusi dari sulitnya akses modal usaha hingga perizinan bagi UMKM

Pemerintah Dorong Grab dan OVO Pecahkan Problema UMKM

Merayakan Hari UMKM Nasional 2022 yang jatuh pada 12 Agustus 2022, Grab dan OVO memperkenalkan portal inforasi satu pintu bagi UMKM bernama Solusi UMKM Terpadu. Portal tersebut berfokus pada tiga pilar utama, yaitu memberikan akses ke konsumen melalui digitalisasi, pusat informasi tentang izin dan sertifikasi, serta akses ke modal usaha.

Akses ke modal usaha, kejelasan mengenai izin dan regulasi, serta akses ke konsumen memang masih menjadi tiga kendala utama dalam mendirikan usaha baru atau bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha. Setidaknya hal itu yang dialami oleh Alanda Kariza, penulis sekaligus pemilik Bearrito.

“Ketiga hal tersebut merupakan tantangan besar ketika saya baru memulai usaha sendiri. Kemudahan mengakses informasi terkait modal, peraturan dan bagaimana cara menggaet konsumen yang lebih luas sangatlah membantu bagi usaha kecil yang masih memiliki keterbatasan sumber daya,” tutur.

3. Komunitas kreatif sudah terbiasa dengan digitalisasi

Pemerintah Dorong Grab dan OVO Pecahkan Problema UMKMilustrasi melakukan kreativitas (pexels.com/Anthony Shkraba)

Di sisi lain, Fiki Satari, Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menjabarkan jika tidak sedikit UMKM, khususnya yang digawangi oleh anak muda, yang mengandalkan media sosial sebagai platform digital, dalam kegiatan usahanya. Maka itu, ia percaya jika penyediaan portal yang kredibel akan sangat membantu berdirinya UMKM-UMKM baru.

“Begitu banyak jejaring komunitas kreatif kami yang mengandalkan media sosial dalam kegiatan usahanya. Untuk itu pusat informasi yang kredibel dan mudah dicerna di media sosial juga menjadi krusial agar para pelaku usaha, UMKM khususnya, bisa mengakses informasi, solusi, program yang tepat untuk mengembangkan usahanya,” kata Fiki.

Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UMKM jadi Fokus GudangAda di Hari UMKM Nasional 

Baca Juga: UMKM Gak Perlu Bingung Lagi soal Izin dan Sertifikasi, Simak Ini! 

Baca Juga: Riset Mekari: UMKM Pengguna Ragam Solusi Digital Tumbuh 1,5 Kali

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya