Peluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja IT

Fenomena ini membuat coding bootcamp banjir peminat

Bandung, IDN Times – Menurut World Bank, Indonesia masih memerlukan tambahan 9 juta pekerja di bidang IT dalam rasio tahun 2025-2035. Saat ini, masih menurut data, hanya 16 persen lulusan ilmu komputer yang berhasil memasuki dunia kerja sebagai developer.

Fakta tersebut membuktikan bahwa ada kesenjangan antara kebutuhan industri teknologi dengan kapasitas tenaga kerja di pasar. Faktor tersebut terjadi antara lain karena kurikulum pengajaran ilmu IT di Indonesia yang dinilai kurang update dan masih konvensional.

Oleh sebab itu, jangan heran jika pelatihan tentang ilmu komputer di luar kampus diminati banyak orang, baik masyarakat umum yang tertarik di dunia IT ataupun para lulusan ilmu komputer.

Tingginya minat kepada ilmu komputer di luar kurikulum kampus pun dialami coding bootcamp intensif populer di Indonesia, Hacktiv8.  Saat ini, mereka baru saja meluncurkan laporan berjudul 2022 Outcomes and Impact Report, yang merangkum misi, perjalanan, prestasi, dan dampak perusahaan mereka bagi masyrakat luas.

Hasilnya memuaskan, lantaran 93 persen lulusan mereka dapat pekerjaan dengan kenaikan gaji rata-rata 84 persen dalam waktu singkat. 

1. Kurikulum coding bootcamp harus disesuaikan dengan kebutuhan industri

Peluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja ITPeluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja IT (IDN Times/istimewa)

Hacktiv8 telah lama hadir menawarkan pelatihan IT bagi masyarakat umum dari berbagai latar belakang dan menyalurkan tenaga IT siap kerja langsung ke berbagai perusahaan untuk menghadapi hal tersebut.

Kurikulum coding bootcamp disesuaikan dengan kebutuhan industri teknologi dan Hacktiv8 telah bekerja sama dengan lebih dari 800 Hiring Partners untuk menyalurkan lulusan mereka. Hasilnya, lulusan Hacktiv8 tersebar di semua startup unicorn, perusahaan telekomunikasi, dan startup yang telah menerima pendanaan seri-B di Indonesia.

Sejak berdiri pada tahun 2016, Hacktiv8 telah meluluskan total sekitar 1.700 lebih lulusan full-time bootcamp per Desember 2022. Berdasarkan angka tersebut, 93 persen di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang IT dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, dan mencatatkan kenaikan gaji rata-rata 84 persen dibandingkan pekerjaan sebelumnya.

2. Dapat gaji 40 persen lebih tinggi dari standar

Peluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja ITPeluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja IT (IDN Times/istimewa)

Lulusan Hacktiv8 juga mencatatkan gaji tahunan sebesar Rp130 juta, atau 40 persen lebih tinggi dari standar rata-rata industri.

“Kesuksesan Hacktiv8 dapat disandingkan dengan kesuksesan dari para siswa dan lulusan bootcamp kami. Karena itu, kami sentiasa membantu siswa dan lulusan untuk mendapatkan kesempatan berkarir yang terbaik.”

“Di sisi lain, kami juga membantu para hiring partners untuk mendapatkan talenta IT yang ulet dan berkualitas tinggi. Kami percaya bahwa skema ini efektif dalam menjawab tantangan kekurangan tenaga kerja IT yang dihadapi Indonesia,” kata Ronald Ishak, Co-Founder dan CEO Hacktiv8, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (18/4/2023).

3. Ada program ISA yang meringankan biaya bootcamp

Peluang Terbuka Lebar, Indonesia Masih Perlu 9 Juta Pekerja IT(Dok. IDN Times)

Hacktiv8 juga menjadi coding bootcamp pertama di Indonesia yang menyediakan Income Share Agreement (ISA) atau skema bagi hasil. Semua orang berkesempatan untuk mengikuti coding bootcamp dan membayar biayanya di kemudian hari dengan program ISA.

Hal ini akan mempermudah masyarakat Indonesia untuk meraih pendidikan IT tanpa terhalang beban biaya yang berat di awal. Pembagian pendapatan sebesar 20 persen dengan Hacktiv8 diaktifkan setelah siswa lulus dan mendapatkan pekerjaan, sehingga bisa membayar kembali biaya bootcamp serta tanpa dibebani bunga.

Program ISA diluncurkan pada 2019, di mana hasilnya Hacktiv8 telah membantu lebih dari 840 siswa dengan rata-rata lulusan dapat melunasi pembayaran dalam waktu 30 bulan.

Hacktiv8 juga telah menyalurkan total ISA senilai kurang lebih Rp40 miliar untuk membantu semakin banyak generasi muda di Indonesia mengakses pendidikan IT yang terjangkau dan bertransformasi menjadi talenta digital siap kerja.

“Kami sangat bangga melihat perjalanan panjang Hacktiv8 yang terangkum dalam ‘2022 Outcomes dan Impact Report’ ini. Di tahun 2023 ini, target kami adalah menciptakan lebih dari 2.600 kesempatan bekerja, meluluskan 2.700 lulusan full-time bootcamp, dan menambah hiring partners kami menjadi 1.000 partner,” tutur Ronald.

Baca Juga: Karir di Bidang Teknologi Jadi Pilihan Orang Indonesia Tahun 2023

Baca Juga: Kemnaker Dukung Tiga Isu Prioritas G20 India Bidang Ketenagakerjaan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya