Peduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTT

Potensi ekonomi dan pendidikan NTT masih timpang

Bandung, IDN Times – Tidak bisa dipungkiri jika Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menyimpan segudang pesona alam. Bahkan, NTT pernah dinobatkan sebagai destinasi terbaik dunia versi Lonely Project. Namun, di sisi lain, tidak semua orang tahu bahwa masih banyak masyarakat NTT yang sulit mengakses pendidikan.

Faktanya, hingga saat ini, masih banyak anak-anak di sana yang belum dapat menempuh pendidikan karena kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, provinsi yang dikenal dengan Bumi Flobamora ini berada pada peringkat tiga paling rendah dalam hal akses pendidikan.

Hal tersebut yang memantik berbagai macam instansi di Indonesia untuk turun tangan memberi pengaruh pada kondisi tersebut.

1. Keresahan yang melahirkan kampanye

Peduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTTANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Sulitnya akses pendidikan yang berkualitas di NTT adalah ironi dari UUD 45. Hak mendapatkan pendidikan layak tertuang dalam Pasal 28C Ayat 1 yang berbunyi, “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”

Syahdan, bagaimana anak-anak NTT mendapatkan haknya jika bangunan sekolahnya saja tidak layak pakai?

Kondisi ini menggugah Happy Hearts Indonesia, sebuah organisasi nirlaba lokal, untuk membantu anak-anak mengakses pendidikan di bangunan yang aman dengan meluncurkan kampanye #GembiraBangunSekolah di aplikasi Campaign #ForChange.

2. Ajak semua orang ikut partisipasi membangun sekolah

Peduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTTPeduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTT (IDN Times/Istimewa)

Berdiri pada 2006, organisasi ini bertekad membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak. Melalui kampanye ini, Campaign Manager Happy Hearts Indonesia, Nanda September berharap, anak-anak di NTT dapat merasakan bahagianya kembali ke sekolah.

#GembiraBangunSekolah bertujuan mengajak semua kalangan untuk dapat berpartisipasi dalam mendukung pembangunan kembali sekolah,” kata Nanda.

Sebagai organisasi yang berdedikasi untuk membangun kembali sekolah di wilayah tertinggal, mereka komit untuk membangun lebih banyak sekolah agar setiap anak di Indonesia memiliki akses pendidikan di bangunan sekolah yang aman dan berkelanjutan.

3. Pendidikan adalah salah satu fokus dalam kampanye daring

Peduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTTPeduli Pendidikan, Organisasi Ini Ajak Bangun Sekolah di NTT (IDN Times/Istimewa)

Happy Hearts Indonesia tidak sendirian menjalankan misinya. Ia menggandeng Campaign.com, startup pemilik aplikasi kampanye sosial Campaign #ForChange.

Bagi Campaign.com, pendidikan adalah salah satu isu yang menjadi fokus dalam menjalankan kampanye daring. CEO Campaign.com, William Gondokusumo menyatakan, banyaknya bangunan sekolah yang rusak di NTT menunjukkan bahwa pendidikan terjangkau masih jadi persoalan di negeri ini.

“Kampanye ini adalah aksi yang harus segera dilakukan. Campaign.com bekerja sama dengan Happy Hearts Indonesia mewujudkan akses dan pemerataan pendidikan. Jika kita diam tanpa aksi nyata, maka semakin banyak anak-anak Indonesia yang terpaksa tidak mendapatkan hak untuk pendidikan yang layak,” ujar William.

Untuk mendukung kampanye #GembiraBangunSekolah, netizen tinggal mengunduh aplikasi Campaign #ForChange di Google Play Store atau App Store, dan cari #GembiraBangunSekolah. Setelah itu, warganet tinggak mengikuti instruksinya hingga selesai.

Baca Juga: Tiga Sekolah Terbaik di NTB, Kepala Sekolah Beberkan Rahasianya! 

Baca Juga: Maria Regina Jaga, Penggerak Pendidikan Anak Putus Sekolah di NTT

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya