PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat

Antara well design, craftmanship, dan cerita Nusantara

Bandung, IDN Times – Sejatinya jam tangan tak hanya digunakan sebagai alat penunjuk waktu, melainkan juga penunjang gaya hidup layaknya barang fashion lain. Maka itu, jika memang fashion adalah statement, jam tangan mesti sarat nilai dan pesan.

Seperti yang digalakan PALA Nusantara, sebuah jenama jam tangan asal Bandung, Jawa Barat, yang berdiri sejak 3 Desember 2017. Bagi mereka, jam tangan bukanlah alat penunjuk waktu biasa. Tengoklah seluruh produk mereka: ada kisah kearifan lokal yang dibubuhkan lewat desain yang menarik.

Gian “Bobon” Cahyana, salah satu dari empat founder PALA Nusantara, mengatakan jika keinginan bercerita memang menjadi motivasi awal berdirinya jenama ini.

Pada prinsipnya, ia dan tiga founder PALA Nusantara lain yakni Slamet Riyadi, Ilham Pinastiko, dan Ashni Sastrosubroto, ingin menceritakan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia melalui produk kayu mereka.

Syahdan, bagaimana perjalanan PALA Nusantara hingga bisa eksis selama ini?

PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat RakyatMengenal PALA Nusantara: Jam Tangan Kayu Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat (IDN Times/Istimewa)

1. Nama PALA Nusantara punya arti yang mendalam

PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat RakyatMengenal PALA Nusantara: Jam Tangan Kayu Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat (IDN Times/Istimewa)

Bobon menuturkan jika PALA Nusantara adalah representatif dari keanekaragaman budaya Indonesia. Hal itu dapat dilihat mulai dari namanya, yakni PALA, yang memiliki filosofi mendalam.

Menurut catatan sejarah, Nusantara memang menyimpan kekayaan hasil bumi, salah satunya buah pala yang sempat dianggap sebagai ‘harta karun’ pada medio 1500-1600. Bahkan, pala yang tumbuh di Indonesia menjadi salah satu alasan kompeni dan negara lainnya untuk datang dengan misi mengambil alih Nusantara.

Di mata para pendiri PALA Nusantara, kisah buah pala tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan negara kaya. Kini, bentuk buah PALA yang bulat dan merah itu telah menjadi ciri khas crown daripada jam tangan kayu mereka.

2. PALA Merah, Biru, Cokelat, dan kini PALA Gawai

PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat RakyatMengenal PALA Nusantara: Jam Tangan Kayu Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat (IDN Times/Istimewa)

Ketika pertama kali meluncurkan produknya, para founder PALA Nusantara mengenalkan tiga karyanya: PALA Merah, PALA Biru, dan PALA Coklat.

Warna merah pada produk PALA Merah merupakan warna khas Suku Toraja. Bagi masyarakat Toraja, merah merupakan simbol darah di mana mewakili kehidupan manusia. Begitu pula warna biru yang identik dengan masyarakat Badui, dan warna cokelat yang identik dengan masyarakat Jawa.

“Dari cerita itu kami anggap jam kayu ini sebagai media komunikasi yang unik. Iya, kami komunikasikan pesan itu lewa produk yang eye cathcy, dan adaptable sama desain,” kata Bobon, kepada IDN Times, Kamis (19/8/2021).

Kini, PALA Nusantara baru saja meluncurkan rilisan teranyar mereka yakni PALA Gawai. Dengan bentuk yang unik, PALA Gawai dikenalkan sebagai representasi baru Nusantara masa kini, juga penyampai ekspresi dan jati diri penggunanya kepada dunia.

PALA Gawai dapat ditemui dengan lima varian warna utama; merah, biru, hijau, cyan, dan kuning.

3. Mengintip desain unik produk PALA Nusantara

Desain dalam setiap jam tangan kayu PALA Nusantara memang unik. Tidak hanya bentuknya yang menarik perhatian, melainkan kisah Nusantara yang dibubuhkan di dalamnya.

Di ujung tali jam yang berbahan kulit, kita bisa menemukan sebuah simbol yang melambangkan masing-masing nilai. Misalnya pada PALA Cokelat, kita dapat menemukan simbol gunungan alias kayon yang identik dengan pewayangan Jawa.

Tak hanya itu, keunikan produk PALA Nusantara lainnya ialah dengan tak pernah mencantumkan angka pada setiap jam tagannya.

“Kenapa gak kasih angka? Karena kami men-translate zaman itu, dan bercerita tentang masa lalu. Kami ingin benar-benar bercerita tentang kehebatan Indonesia, keragaman budayanya, dan mencoba untuk menyampaikan itu lewat media yang urban dan minimalis,” tutur Bobon.

4. PALA Nusantara pernah mencuri perhatian pasar asing

PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat RakyatMengenal PALA Nusantara: Jam Tangan Kayu Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat (IDN Times/Istimewa)

Kisah panjang tentang Indonesia yang memesona itu nyatanya berhasil menarik perhatian masyarakat asing. Menurut Bobon, PALA Nusantara memang telah diperkenalkan ke berbagai negara, di antaranya melalui eksibisi di negara-negara Eropa dan Amerika.

“Salah satu feedback yang saya dapat dari Ilham (Ilham Pinastiko, founder PALA Nusantara), ketika dia ke Amerika Serikat untuk sebuah event di sana. Orang-orang Amerika Serikat itu tertarik, karena mereka mau dengerin kisah dari tiap jam yang kami kenalkan.”

“Dari beberapa event internasional, kami dapet feedback positif. Pengunjung yang datang ke event tersebut juga mostly sangat menghargai cerita, design, dan craftsmanship-nya,” ujarnya.

Selain cerita yang unik dan mendalam, kata Bobon, masyarakat asing tertarik pada PALA Nusantara karena memiliki perbadaan yang kentara dengan produk serupa lainnya.

“Karena mereka sangat menghargai crafting, juga proses handmade. Ini juga menjawab pertanyaan mengapa orang luar negeri sangat menyukai kain tenun yang dibuat dengan proses handmade,” tutur Bobon.

5. Well design, Indonesian craftsmanship, dan cerita Nusantara

PALA Nusantara: Jam Memikat yang Angkat Riwayat RakyatMengenal PALA Nusantara: Jam Tangan Kayu Memikat yang Angkat Riwayat Rakyat (IDN Times/Istimewa)

Kini PALA Nusantara masih eksis di industri jam lokal dan bersaing dengan jenama jam tangan kayu lainnya. Salah satu alasan mengapa mereka tetap bertahan di persaingan yang ketat, ialah cerita yang unik dan misi yang tak pernah berubah sejak pertama didirikan.

“Kami ingin setiap orang yang menggunakan PALA Nusantara nantinya menceritakan tentang kisah pada jam itu kepada orang yang mereka temui. Dengan begitu, keresahan kita akan budaya yang sering diklaim negara lain tak akan terjadi lagi. Harapannya, kita semakin sadar akan pentingnya merawat kekayaan budaya Nusantara,” kata Bobon.

PALA Nusantara kini telah memperkerjakan hampir 40 karyawan. Jika berkunjung ke rumah produksi mereka, kalian hampir tak akan menemukan peralatan canggih layaknya pabrik jam lain. Hanya mesin CNC yang boleh dibilang canggih, sisanya ialah mesin-mesin custom buatan timnya sendiri.

“Sejauh ini kami masih mempertahankan prinsip dalam berkarya: well design, Indonesian craftmanship, dan cerita Nusantara,” ujarnya.

Baca Juga: Menyulap Kayu Jadi Pakaian, Emang Bisa? Cek Dulu 5 Olahan Kayu Ini 

Baca Juga: Pengusaha Jam Tangan Kayu Lihat Pandemik sebagai Momen Akselerasi

Baca Juga: Influencer Ini Bagi-bagi Produk Local Brand Tiap Pengumuman PPKM

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya