Menyaksikan Konser Virtual Pertama The SIGIT, Apakah Berhasil?

Memang ada keluhan, tapi konser ini juga banjir pujian

Bandung, IDN Times – Kolom komentar sudah ramai oleh para pecinta musik rock, meski konser virtual The SIGIT di acara This Is My Wave yang digelar pada Jumat (28/8/2020) pada pukul 20.00 WIB belum dimulai. Ratusan akun YouTube menjejali kolom tersebut dengan komentar yang nyaris sama: tak sabar menunggu Rekti Yoewono cs. tampil di layar gadget mereka.

Pukul 20.00 WIB lewat beberapa menit, yang ditunggu-tunggu tampil juga. The SIGIT mengawali konser mereka dengan berdoa bersama, kemudian melakukan tos, dan berangkat menuju instrumen mereka masing-masing. Dalam layar terlihat banyak kamera terpasang di sekitar area konser. Maklum, konser ini sedikit berbeda karena menyediakan fasilitas pandangan 360 derajat.

Ini adalah kali pertama The SIGIT menggelar konser secara virtual. Lebih daripada itu, bahkan, Rekti sang vokalis mengatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka berkumpul setelah delapan bulan tak bertemu.

Boleh dibilang ini adalah konser yang ditunggu-tunggu para Insurgent Army (julukan fans The SIGIT). Selain karena kerinduan menyaksikan Rekti Yoewono, Farri Icksan Wibisana (gitar), Aditya Bagja Mulyana (Bass), dan Donar Armando Ekana (drum) beraksi di atas panggung, Insurgent Army pun menunggu betul The SIGIT membawakan singel mereka yang baru dirilis akhir Juli 2020: Another Day.

Farri mengatakan bahwa band-nya amat menggebu-gebu dalam kesempatan manggung-nya kali ini. Semuanya serbabaru, kata dia.

“Perbedaannya kali ini karena sudah sekian lama kami berlima (bersama additional player) tidak bertemu. Ini kesempatan pertama untuk manggung lagi, untuk menghibur, terasa ada semangat baru. Apalagi ada embel-embel singel baru rilis, jadi kami menggebu-gebu sekarang ini,” katanya.

IDN Times menjadi salah satu penonton virtual yang hadir menikmati konser tersebut. Bagaimana hasil dari jalannya konser?

1. Dibuka dengan Detourn

Menyaksikan Konser Virtual Pertama The SIGIT, Apakah Berhasil?The SIGIT (IDN Times/Screen Capture)

Setelah berdiri tegak dengan Gibson SG merah-nya, Rekti sempat menyapa penonton virtual sebelum beraksi. “Halo teman-teman Superwave,” kata dia, ke arah kamera. Superwave merupakan julukan untuk memanggil para penonton This Is My Wave.

Mereka memulai aksi dengan lagu Detourn yang menyimpan segudang kejutan. Refrain yang melengking dan bumbu balada yang dapat ditemui di pertengahan lagu membuat Detorun cocok menjadi tembang pembuka konser virtual ini.

Totalnya, The SIGIT membawakan tujuh lagu dalam konser ini. Setelah Detourn yang sedikit berbeda karena dilengkapi dengan alunan instrumen tiup, mereka melanjutkan aksi dengan Black Summer yang masuk dalam album yang sama, yakni Detourn (2013).

Black Summer boleh dibilang sebagai tembang The SIGIT yang juga berbeda. Beat yang terbata-bata menjadi ciri khas daripada lagu ini. Setelah menuntaskan Black Summer, Rekti kemudian mengambil alih perhatian dengan menyampaikan beberapa pesan.

“Hari ini kami berbeda, ya. Ayo kita berdansa bersama secara online,” tuturnya.

2. Ditutup dengan lagu favorit: Clove Doper

Menyaksikan Konser Virtual Pertama The SIGIT, Apakah Berhasil?The SIGIT (Instagram/@rektiyoewono)

Setelah itu, aksi mereka dilanjutkan dengan lagu Red Summer, kemudian Conundrum yang berasal dari album Detourn. Mereka baru melompat mundur di lagu kelima, yakni dengan membawakan All The Time yang menjadi salah satu lagu favorit Insurgent Army dari album Visible Idea of Perfection (2007).

Wajar jika All The Time menjadi lagu kelima untuk sesi mereka di This Is My Wave. Pasalnya, setelah lagu kelima, The SIGIT meminta izin untuk rehat sejenak dan mengawali talk show bersama pembawa acara yang dikawal oleh Adit Insomnia dan Feli Sumyaku.

Sesi ini menyita porsi waktu yang agak lama, yakni lebih daripada 30 menit. Dalam sesi tanya-jawab ini, Adit dan Feli benar-benar mengupas The SIGIT mulai dari singel baru mereka hingga rencana ke depannya.

Setelah menghabiskan waktu cukup panjang dalam sesi tanya jawab, mereka menuntaskan konser This Is My Wave dengan dua lagu andalan yakni Another Day dan yang terakhir Clove Doper.

Sama seperti All The Time, Clove Doper juga merupakan lagu yang banyak disukai Insurgent Army dari album Visible Idea of Perfection. Bagaimana tidak, aroma rock benar-benar tercium dalam lagu ini hingga seringkali bikin pendengarnya tak mampu menahan dorongan untuk headbang!

Konser akhirnya ditutup sebelum jarum jam menunjuk angka 10 malam.

3. Keluhan di tengah konser

Menyaksikan Konser Virtual Pertama The SIGIT, Apakah Berhasil?The SIGIT (Instagram/@rektiyoewono)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sesi tanya jawab tampaknya menyita waktu terlalu lama. Bayangkan, promotor memasukkan sepuluh penonton beruntung yang masing-masing berhak mengajukan sebuah pertanyaan. Untuk menjawab pertanyaan satu penonton saja, The SIGIT menghabiskan waktu sekitar lima menit.

Maka itu wajar saja jika akhirnya banyak penonton mengeluh. Keluhannya beraneka ragam, mulai dari kuota hingga waktu yang terbuang-buang. Sebuah akun YouTube bernama Noel Reynaldo bahkan menulis di kolom komentar, "Kita nonton buat SIGIT main (bukan tanya jawab). Rugi sih asli.”

Ucapan Noel boleh dianggap sebagai bukti bahwa sesi tanya jawab semestinya dibikin sesingkat dan sesimpel mungkin. Treatment yang diupayakan bagi konser virtual untuk dapat menghibur pemirsanya—yang harus merogoh kocek untuk membeli tautan, nyatanya memiliki perbedaan dengan penonton konser konvensional dan televisi.

Bahkan besar kemungkinan konser virtual ke depannya bisa menjadi pelarian dari konser konvensional, konser televisi, dan rekaman konser di YouTube yang lama-lama membosankan. Keluhan itu menjadi pelajaran berharga buat promotor, untuk menyadari bahwa penonton konser virtual cenderung tak suka bertele-tele, melainkan menyaksikan tuntas aksi sang rockstar.

Untuk dapat menikmati konser virtual ini, penonton tentu telah merogoh koceknya. Ada tiga kategori tiket yang disediakan. Pertama ialah kategori Wave yang dibanderol dengan harga Rp20 ribu untuk mendapatkan link streaming. Kategori kedua ialah New Wave, yang dibanderol Rp100 ribu untuk mendapatkan link streaming, t-shirt kolaborasi, masker, dan standard merchandise.

Sementara kategori terakhir ialah Super Wave yang dilepas dengan harga Rp150 ribu, di mana penonton akan mendapatkan link streaming pengalaman menonton konser 360 derajat, link streaming regular, t-shirt kolaborasi, VR-box, dan standard merchandise.

4. Konser virtual yang bikin ketagihan

Menyaksikan Konser Virtual Pertama The SIGIT, Apakah Berhasil?Menyaksikan konser di laptop (IDN Times/Galih Persiana)

Tapi itu satu-satunya kekurangan yang setidaknya dirasakan IDN Times selama menikmati konser The SIGIT. Sisanya perlu diacungi jempol, apalagi mengingat konser virtual belum menjadi hiburan yang massive bagi masyarakat Indonesia.

Sound yang ditawarkan benar-benar maksimal, sehingga membuat penonton virtual merasa tengah berada dalam suguhan konser konvensional. Tak hanya itu, konser semacam ini amat cocok bagi penyuka The SIGIT yang sudah meninggalkan kultur moshing. Bayangkan, misalnya para millennial senior, dapat menikmati konser hanya lewat layar laptop atau gawai sambil menikmati kopi.

Tak hanya itu, tentu fitur 360 derajat yang didapat pemegang tiket Super Wave membuat penonton merasa berada di atas panggung bersama rockstar mereka. Maka itu jangan heran jika tiket Super Wave ludes dalam sekejap.

Tak hanya itu, The SIGIT yang sudah berkarya sejak mereka SMA, benar-benar tampak semakin paripurna dalam bermusik. Alih-alih kualitasnya terdegradasi, usia yang terus bertambah justru membuat The SIGIT semakin matang. Rekti masih pada karakter vokal rock-nya yang lantang, bahkan kini ada sedikit vibrasi yang dapat dirasakan.

Secara umum, konser The SIGIT bisa dibilang lebih daripada cukup. Pujian dalam kolom komentar lebih mudah ditemui daripada keluhan. Seperti yang dikatakan Adit Insomnia dalam jokes-nya: “The SIGIT demi The SIGIT lama-lama jadi bukit.”

Baca Juga: Konser Virtual Perdana, The SIGIT Manggung dengan Sudut 360 Derajat

Baca Juga: 9 Musisi Indie yang Punya Banyak Lagu Bagus, Tetapi Jarang Dieksplor

Baca Juga: 8 Lagu Rock Ini Terinspirasi Dari Kejadian Nyata yang Mengerikan

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya