Mengenal Treehouse Studio, Properti Mewah yang Ramah Lingkungan
Mengenal Treehouse Studio, Properti Ramah Lingkungan dan Tetap Mewah (IDN Times/Istimewa)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Perusahaan jasa konstruksi prefabrikasi Stilt Studio Treehouse Studio mengenalkan hal baru di dunia perhotelan, dengan penampilannya yang minimalis dan modern. Bangunan treehouse didesain dengan memanfaatkan ruang indoor dan outdoor yang ramah lingkungan bagi wisatawan.
Treehouse Bali berlokasi di Canggu, yang terkenal padat akan wisatawan. Di sana, dua bangunan pertama Treehouse Studio menyuguhkan pemandangan sawah yang membentang luas.
Memanjakan wisatawan dengan memberikan pengalaman tinggal yang unik dan terhubung dengan alam menjadikan Treehouse Studio dipandang sebagai tempat singgah yang sempurna bagi wisatawan.
Tak hanya itu, lewat konsepnya, Treehouse Studio berharap wisatawan lebih sadar lingkungan dalam mencari tempat peristirahatan saat akhir pekan.
1. Asia dominasi 2.000 tamu prototipe Treehouse Studio
Ilustrasi pegawai hotel yang rentan PHK di tengah wabah COVID-19. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)Sesuai dengan namanya, Treehouse (rumah pohon) dibangun dengan ketinggian 2-3 meter dari permukaan tanah dengan menggunakan panggung untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Florian Holm, pendiri dan CEO Stilts Studio, memaparkan fakta mengejutkan dari 2.000 tamu di prototipe awal mereka.
“Dengan gaya minimalis dan kualitas bangunan yang berfokus pada kenyamanan, kami berpikir akan menarik lebih banyak tamu dari negara-negara di Eropa Utara. Ternyata, dua per tiga tamu berasal dari negara-negara Asia dan sebagian besar adalah wanita muda perkotaan yang sukses,” tutur Floarian, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (25/11/2022).
2. Market utama Treehouse: wanita Asia yang berpenghasilan tinggi
Mengenal Treehouse Studio, Properti Ramah Lingkungan dan Tetap Mewah (IDN Times/Istimewa)Menurutnya, Indonesia jelas menduduki daftar asal negara pengunjung Treehouse Bali, disusul Singapura dan Jepang, sebelum Amerika dan Australia.
“Kami berada dalam kategori perhotelan yang terpisah dari yang lain, sebab itu kami gembira melihat respons terhadap produk kami, terutama dari kelompok demografi yang begitu kekinian dan penting,” tutur Florian.
“Inilah nilai dan definisi baru dari kemewahan yang dicari oleh wisatawan wanita Asia yang berpenghasilan tinggi, yaitu pengalaman tinggal, keberlanjutan, kedekatan dengan alam, dan ruang untuk benar-benar bersantai dan menenangkan diri,” ujarnya.
Keunggulan lainnya Treehouse memiliki desain yang ramah lingkungan. Treehouse berfokus pada cara membangun yang berkelanjutan dengan meminimalkan luas pondasi atau luas tanah yang tertutup hingga penggunaan pelapis kayu berkualitas yang mampu menyerap karbondioksida.
Penggunaan bahan inovatif seperti plastik daur ulang juga digunakan di dinding kamar mandi properti mereka.
3. Diminati wisatawan asing
ilustrasi seorang wisatawan (Pexels.com/Porapak Apichodilok)Bangunan-bangunan tersebut sebagian besar dibangun oleh Stilt Studios di lokasi pabrik di Denpasar, Bali. Hal ini memungkinkan proses pembangunan yang cepat, hanya dalam hitungan bulan, dan standar kualitas bangunan yang sangat tinggi serta kemampuan untuk berproduksi dalam jumlah besar.
Saat ini ada 14 unit lagi yang sedang dibangun sebagai bagian dari Grün Uluwatu Resort, sebuah resort dengan 34 villa dan studio yang akan dibuka pada akhir kuartal tiga di tahun 2023. Properti ini tidak hanya diminati oleh wisatawan dari Indonesia.
“California, Kosta Rika, dan Spanyol adalah negara-negara yang memiliki minat tinggi serta kami juga akan menjual desain treehouse ini kepada tamu yang berminat,” menurut Florian Holm.
Baca Juga: 5 Vila Terbaik Lengkap dengan Private Pool di Nusa Dua, Bali
Baca Juga: Terbaru! 8 Ketentuan Perjalanan Bagi Wisatawan Domestik ke Bali