Magang di Kudus, 9 SMK Terpilih Se-Indonesia Belajar Industri Kreatif

Salah SMK terpilih berasal dari Garut, Jawa Barat

Bandung, IDN Times – Industri ekonomi kreatif di Indonesia semakin tahun semakin tak bisa dipandang sebelah mata. Berkembangnya sektor ekonomi kreatif dibuntuti dengan tuntutan sumber daya manusia yang mumpuni, dan menjadi tugas seluruh pihak untuk mempersiapkannya.

Maka itu, jangan heran jika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melakukan kerja sama dengan berbagai SMK untuk memenuhi permintaan terhadap talenta ekonomi kreatif.

Salah satunya ialah SMK Raden Umar Said Kudus, yang ditunjuk Kemendikbudristek untuk mengadakan program magang yang dapat diikuti oleh seluruh siswa dan guru SMK di berbagai penjuru Indonesia. Apa saja yang bisa didapatkan peserta program magang ini?

1. SMK Raden Umar Said dilengkapi praktisi di industri kreatif

Magang di Kudus, 9 SMK Terpilih Se-Indonesia Belajar Industri KreatifANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

SMK Raden Umar Said Kudus memang telah menjadi salah satu SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), yang merupakan program pengembangan SMK dengan tujuan untuk mengingkatkan kualitas dan kinerja. Peningkatan ini dapat dicapai dengan adanya kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

SMK yang merupakan salah satu SMK Binaan Djarum Foundation ini terbilang menarik, lantaran memiliki industrinya sendiri di area sekolah, dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menyerupai industri profesional. Selain itu para pengajar di SMK Raden Umar Said Kudus juga merupakan praktisi industri, sehingga akan dengan mudah menerapkan budaya-budaya industri di sekolah.

Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Kemdikubudristek dalam memilih SMK Raden Umar Said Kudus sebagai tempat magang untuk guru dan siswa terpilih dari SMK seluruh Indonesia guna meningkatkan kompetensi yang dimiliki.

2. Sembilan SMK yang terpilih untuk mengikuti magang

Magang di Kudus, 9 SMK Terpilih Se-Indonesia Belajar Industri KreatifSituasi magang di SMK Raden Umar Said Kudus (IDN Times/Istimewa)

Dalam rilis yang diterima IDN Times, program magang akan berlangsung selama dua bulan dan memberikan pengalaman bekerja layaknya di industri kreatif bagi siswa dan guru SMK Jurusan Animasi dan Multimedia.

Kegiatan magang ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta dan menambah portofolio mereka. Sederet SMK telah terpilih untuk mengikuti magang ini, di antaranya SMKN 2 Garut, SMKN 11 Semarang, SMKN Darul Ulum Muncar, SMKN 1 Cermee, SMKN 11 Malang, SMKN 1 Dlanggu, SMKN 1 Boyolangu, SMKN 1 Buer, dan SMKN 4 Malang.

Program magang ini juga mendapat dukungan penuh dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation. Galuh Paskamagma, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, mengatakan jika kegiatan magang ini dapat menjadi bekal untuk bersaing di dunia kerja.

“Harapannya para peserta magang dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan magang ini di masing-masing SMK supaya bisa meningkatkan kualitas lulusannya sehingga bersaing dengan di dunia kerja,” tutur Galuh.

3. Peserta magang dituntut meningkatkan soft skills

Magang di Kudus, 9 SMK Terpilih Se-Indonesia Belajar Industri KreatifShutterstock

Galuh mengatakan, kegiatan magang yang sudah dimulai sejak bulan Februari ini telah dibuat dengan standar industri sehingga besar kemungkinanya jika para peserta menerapkannya di SMK masing-masing akan banyak bermunculan tenaga ahli di bidang animasi yang berkualitas dan lahir dari SMK-SMK di Indonesia.

Selain meningkatkan hard skills, kegiatan magang ini bertujuan untuk meningkatkan soft skills melalui pekerjaan yang diberikan.

“Misalnya saat peserta magang harus mengerjakan pekerjaan dengan tenggat waktu yang sangat ketat, mereka dituntut untuk bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan berbagai divisi serta berfikir kritis dan kreatif agar dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi saat menyelesaikan proyek tersebut,” ujar Galuh.

4. Peserta magang merasa tertantang dengan berbagai tugas

Magang di Kudus, 9 SMK Terpilih Se-Indonesia Belajar Industri KreatifIlustrasi belajar (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Sebanyak 11 pengajar dari SMK Raden Umar Said Kudus menjadi tenaga pendamping yang bertanggung jawab untuk dapat meningkatkan keterampilan peserta agar memiliki keterampilan berstandar industri.

Proses peningkatan keterampilan ini dilakukan salah satunya dengan memberikan pekerjaan disertai tenggat waktu yang ketat namun dengan menghasilkan kualitas yang sama dengan standar industri.

Meski terlihat sederhana, banyak peserta yang merasa hal itu sebagai sebuah tantang besar. Hal ini dibenarkan oleh Erwan Septiyono sebagai salah satu peserta yang merupakan guru 3D modeling dari SMKN 1 Boyolangu.

Dia mengatakan, bekerja dengan standar industri belum biasa dilakukan di SMK, sehingga hal tersebut menjadi tantangan baginya. “Ya sebenernya ini cukup sulit karena kami belum terbiasa bekerja layaknya di industri tapi saya yakin setelah magang ini selesai, saya dan teman-teman bisa menerapkan di SMK masing-masing,” kata Erwan.

Sementara itu di sisi lain, siswa SMKN 4 Malang Muhammad Rafli, merasa beruntung telah terpilih menjadi salah satu peserta magang. Rafli mengatakan banyak sekali ilmu baru yang diperoleh dan ilmu yang berbeda dari yang selama ini dipelajari di sekolahnya.

“Khususnya pada modeling yang sudah menggunakan software Maya yang berstandar industri. Selain itu saya juga mendapatkan ilmu texturing serta rendering yang baik dan benar. Bahkan saya juga belajar tentang pipeline produksi animasi yang diterapkan di industri,” tutur Rafli.

Baca Juga: Penting, 5 Tips sebelum Memilih Tempat Magang bagi Pelajar SMK

Baca Juga: Magang di Google hingga Apple, 11 Perjalanan Karier Athiya Deviyani

Baca Juga: 5 Keuntungan Magang Bagi Kamu yang Masih Kuliah, Jadi Tahu Dunia Kerja

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya