Libatkan Abbey Road, Lima Lagu Lawas Populer Indoesia Dibikin Ulang

Proses mastering album ini dilakukan di Abbey Road

Bandung, IDN Times – Pecinta musik Indonesia sejatinya berbahagia, karena Yayasan Irama Nusantara baru saja meluncurkan mini album berjudul “Lagu Baru dari Masa Lalu Volume 1”. Album tersebut diisi oleh lima lagu legendaris era 1980-an yang dinyanyikan ulang oleh musisi Indonesia di antaranya Andien, Aya Anjani, Dhira Bongs, Kurosuke, Vira Talisa, Mondo Gascaro, dan Adoria.

Yayasan Irama Nusantara gak sendirian dalam merilis album ini, melainkan mendapat dukungan kolaborasi dengan MLDSPOT. Tujuan daripada kolaborasi ini tak lain sebagai upaya pelestarian musik lawas dan populer Indonesia

Mini album “Lagu Baru Dari Masa Lalu Volume 1” bertemakan Indonesian City Pop. Tema ini tercetus dari temuan di berbagai digital streaming platform yang sejak beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya tren Indonesian City Pop yang berisi lagu-lagu populer Indonesia dari akhir era 1970-an hingga paruh awal 1980-an.

Fenomena ini yang diangkat oleh MLDSPOT dan Irama Nusantara dalam memilih lima lagu andalan yang merepresentasikan gaya musik di era tersebut lalu diaransemen ulang dan dibawakan kembali oleh generasi muda yang memiliki musikalitas yang sesuai.

1. Apa saja lagu lawas itu?

Libatkan Abbey Road, Lima Lagu Lawas Populer Indoesia Dibikin Ulanginstagram.com/andienaisyah

Di nomor pertama terdapat “Walau Dalam Mimpi” ciptaan David Mesakh yang sebelumnya dipopulerkan oleh Ermy Kulit. Kali ini, tembang lawas tersebut dinyanyikan ulang oleh musisi beraliran explorative pop asal Bandung, Dhira Bongs.

Pada lagu kedua, singel “Senja dan Kahlua” milik grup band Transs yang digawangi oleh nama–nama tenar seperti Fariz RM dan Erwin Gutawa, kini dibawakan kembali oleh Kurosuke. Baik Dhira maupun Kurosuke sangat antusias dalam proyek ini sehingga hasilnya pun sangat mengejutkan.

Selanjutnya, di nomor ketiga terdapat lagu “Terbanglah lepas” kepunyaan Yockie Suryoprayogo. Menariknya, karya pentolan God Bless itu dinyanyikan ulang oleh sang buah hati yakni Aya Anjani feat. Parlemen Pop, dengan tetap mempertahankan nuansa kemegahan yang ada di lagu aslinya.

Di lagu keempat giliran kolaborasi Vira Talisa dengan jawara kontes MLDJAZZPROJECT musim perdana, Adoria, yang membawakan “Dunia Yang Ternoda”-nya Jimmie Manopo. Kemudian ada Mondo Gascaro dan Andien yang sukses mengemas duet masyhur, Chrisye-Vina Panduwinata dalam “Kisah Insani”.

2. Membawakan ulang lagu lawas itu tak gampang

Libatkan Abbey Road, Lima Lagu Lawas Populer Indoesia Dibikin UlangIlustrasi rekaman (Unsplash/ Alexey Ruban)

Kiara, salah satu personel Adoria yang terlibat di mini album ini pada nomor “Dunia Yang Ternoda” menuturkan, ada tantangan tersendiri bagi band-nya dalam membawakan kembali lagu legendaris karya Jimmie Manopo tersebut. 

“Di lagu ini kami berkolaborasi dengan Vira Talisa. Untuk aransemen musik, kami dibantu oleh music director agar menjadi jembatan yang menyatukan karakter bermusik Adoria dan Vira. Tantangan terbesarnya adalah karena lagu ini sudah bagus dari sananya, dan kami harus membawakannya lebih fresh dan sesuai dengan gaya bermusik kami,” jelas Kiara.

Tak main-main, proses mastering mini album ini dilakukan di Abbey Road Studios, London, oleh Frank Arkwright. “Karena saat ini semuanya serba online, kami mengambil kesempatan untuk melakukan mastering di studio terbaik di dunia yakni Abbey Road Studios dan ditangani oleh Frank,” tutur Gerry Apriyan, Program Manager of Irama Nusantara Irama Nusantara, dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu (16/6/2021).

3. Libatkan fotografi analog dalam visualisasi mini album

Libatkan Abbey Road, Lima Lagu Lawas Populer Indoesia Dibikin Ulanginstagram.com/mr_kuchen_

Sementara itu, visualisasi mini album ini dipercayakan kepada (Lab) Rana, sebuah laboratorium fotografi analog yang bermarkas di Kemang Raya, Jakarta, yang didirikan oleh Fadli Aat, salah satu dari duet disc-jockey kenamaan Ibu Kota, Diskoria.

Fadli tak sendirian, melainkan ditemani oleh  empat fotografer lainnya yaitu Syahril Zulkarnain, Sava Arum, Yassereno Omar H., dan Arief Wahyudi, yang masing-masing menginterpretasikan ulang setiap lagunya melalui karya fotografi analog.

Karya-karya fotografi ini juga akan dipamerkan di A3000 Creative Compound, Jl. Kemang Raya no. 8B selama 3 hari yakni 16 Juni- 18 Juni 2021. “Irama Nusantara juga mengajak untuk publik untuk mengenal lebih banyak lagu baru dari masa lalu, sehingga kelak lagu-lagu lawas akan tetap populer di masa mendatang,” ujar Gerry.

4. Album Lagu Baru dari Masa Lalu dibuat untuk pelestarian musik nusantara

Libatkan Abbey Road, Lima Lagu Lawas Populer Indoesia Dibikin UlangIlustrasi Bermain Musik (Piano) (IDN Times/Sunariyah)

Perwakilan MLDSPOT Goardan Saragih, menuturkan bahwa mini album “Lagu Baru Dari Masa Lalu Volume 1” merupakan upaya nyata dari MLDSPOT dan Irama Nusantara guna melestarikan dan memopulerkan kembali lagu-lagu legendaris yang pernah berjaya di Indonesia.

Melalui peluncuran mini album ini, ia berharap dapat mengpresiasi pencipta musik lawas, memperkuat ekosistem, memperkaya khazanah musik yang ada di Tanah Air, serta menginspirasi para pecinta musik di Indonesia.

“Hal ini bisa menjadi pesan bagi generasi yang lebih muda bahwa Indonesia memiliki warisan musik yang sangat banyak dan juga dapat menjadi referensi untuk menciptakan karya berkualitas di masa mendatang,” tutur Goardan.  

Baca Juga: Bikin Nagih! 14 Lagu Lawas Ini Berhasil Di-remake Musisi Indonesia

Baca Juga: 5 Cara Kerja Musik untuk Mengurangi Stres, Apa Musik Andalanmu?

Baca Juga: Colourful, 10 Potret Andien Aisyah dengan Outfit Cerah

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya