Ketika Seni Instalasi Sadarkan Kita untuk Memilah Sampah

Karya menampilkan gunungan sampah Bantargebang

Bandung, IDN Times – Sejatinya, karya seni merupakan salah satu medium dalam menyampaikan pesan, tak terkecuali bagi pesan yang bersifat sosial. Karya seni tersebut bisa beraneka ragam, seperti seni instalasi yang dipersembahkan Jangjo dan telah dipamerkan di lobby SCBD ASHTA District 8.

Seni instalasi itu diberi nama Under Our Hill. Dalam merancang karya tersebut, Jangjo, startup di bidang waste management, menggandeng biro arsitektur AT-LARS.

Lewat seni instalasi itu, Jangjo mencoba menyadarkan masyarakat akan pentingnya memilah sampah di rumah. Mereka berfokus pada fenomena gunung sampah yang terjadi di Bantargebang.

1. Instalasi berupa replika gunung sampah di Bantargebang

Ketika Seni Instalasi Sadarkan Kita untuk Memilah SampahReplika gunung sampah di Bantargebang (IDN Times/Istimewa)

Desain instalasi yang terbuat dari sampah plastik ini merupakan replika kondisi gunungan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, yang telah mencapai tinggi 40-50 meter.

Ukurannya pun sengaja dibuat dengan perbandingan 1:10 terhadap kondisi aslinya.

Menurut CEO Jangjo Indonesina, Joe Hansen, tujuan dari instalasi ini adalah memberikan gambaran kepada masyarakat Jakarta bahwa sesungguhnya sampah-sampah yang dibuang setiap harinya memiliki nilai dan banyak yang dapat didaur ulang.

2. Ada pameran produk hasil pengolahan sampah

Ketika Seni Instalasi Sadarkan Kita untuk Memilah SampahReplika gunung sampah di Bantargebang (IDN Times/Istimewa)

Selain instalasi, pengunjung juga dapat melihat pameran yang menunjukkan tas beserta pajangan-pajangan yang terbuat dari sampah. Materi edukasi mengenai pemilahan sampah di rumah juga disediakan untuk mengajak masyarakat terlibat langsung dalam proses menangani masalah sampah di Jakarta.

“Pengelolaan yang belum optimal dan sampah yang tidak terpilah, membuat sampah semakin menumpuk di TPA. Kami percaya pemilahan sampah dari sumber dapat membantu mengurangi sampah yang pergi ke Bantargebang,” tutur Joe, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (11/7/2022).

3. Ada ribuan ton sampah dikirim ke Bantargebang setiap harinya

Ketika Seni Instalasi Sadarkan Kita untuk Memilah SampahIlustrasi antrean truk sampah di TPST Bantargebang. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

Setiap harinya warga Jakarta mengirimkan 7.000-8.000 ton sampah ke Bantargebang. Jika kondisi itu terus berlanjut, cepat atau lambat TPST di wilayah Bekasi ini akan melebihi batas daya tampungnya.

Instalasi yang diadakan dari tanggal 4 Juni hingga 26 Juni 2022 ini disponsori oleh perusahaan trading kripto Indodax, serta didukung oleh perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan seperti Greenhope, Argha Karya, dan In-Lite. 

Baca Juga: Sampah di Bantargebang Penuh, Anies: Mari Kita Kurangi 

Baca Juga: TPST Bantargebang Hampir Full, DKI Bangun Pengelolaan Sampah di Tebet 

Baca Juga: Kritik Seni Adalah Menanggapi Karya, Ini 5 Penjelasannya

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya