Ketika Miss International Jadi Juri Perjodohan Komunitas Sosial
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Miss International 2017, Kevin Liliana, menjadi juri dalam program Matchmaking Social Organization 2023 #ForABetterWorld yang diselenggarakan oleh Campaign.com. Program ini merupakan ajang perjodohan komunitas atau organisasi untuk membuat kampanye sosial di aplikasi Campaign.com.
Diselenggarakan pada akhir bulan lalu, tepatnya pada Kamis (26/01/2023), program ini menjaring komunitas untuk mendapatkan pendanaan total Rp25 juta dari sponsor guna mengorganisir kampanye sosial.
Untuk mendapatkan komunitas yang mumpuni, Kevin Liliana dipilih menjadi salah satu juri untuk menentukan komunitas mana yang layak.
1. Membuka mata Kevin dalam memandang pergerakan
Kevin sendiri memiliki perhatian khusus pada isu sosial, khususnya bidang lingkungan, mengingat ia berperan aktif dalam melestarikan lingkungan saat menjabat sebagai Puteri Indonesia Lingkungan 2017.
Sebagai juri, Kevin mengaku takjub terhadap ide-ide anak muda yang bertekad merealisasikan kampanye berdasarkan fokus isu mereka masing-masing. Misalnya mulai dari kesetaraan, lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.
Kampanye kreatif dari sembilan komunitas yang beradu membuka mata bahwa siapa saja dapat melakukan kampanye sosial.
Menurut Kevin, kompetisi seperti ini membuat lebih banyak orang bersemangat untuk bergabung dalam komunitas sosial dan merealisasikan kegiatan sosial mereka.
“Buat aku, menjadi juri membuka mataku lebar-lebar, bahwa melakukan sesuatu untuk masyarakat dan bergerak untuk kontribusi positif, gak perlu jadi siapa-siapa dulu, influencer, dan lain-lain. Siapa pun kamu, bisa berkontribusi positif untuk masyarakat,” ujar Kevin, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (2/2/2023).
2. Penjurian pertimbangkan banyak aspek
Proses penjurian dilakukan secara ketat dengan mempertimbangkan berbagai aspek, yakni perencanaan, dampak sosial, dan efektivitas kampanye bagi masyarakat.
Dari segi perencanaan, komunitas harus menjabarkan latar belakang dan ide kampanye yang kreatif. Selain itu, komunitas juga perlu meyakinkan juri bahwa kampanye yang akan dibuat dapat berdampak baik dan berkelanjutan.
Dari hasil penilaian, ada empat komunitas yang terpilih yakni Hoshizora Foundation, Futurest 2023, Pemuda Tanggap Berbagi, dan Serdadu Kumbang.
3. Ada kampanye untuk memicu minat sekolah
Lisa Andriani, Public Relations Hoshizora Foundation, merasa senang karena dapat merealisasikan kampanye impian mereka.
“Kami akan mengangkat kampanye #JikaAkuSekolah untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera agar bisa memperoleh pendidikan yang layak. Harapannya, pesan ini menjadi pemicu anak-anak lebih bersemangat untuk sekolah,” kata Lisa.
Empat komunitas terpilih diharapkan dapat membuat berbagai aksi kampanye yang kreatif, sehingga dapat menarik banyak anak muda yang mau berpartisipasi.
4. Banyak komunitas di Indonesia yang punya misi luhur
Menurut CEO Campaign.com, William Gondokusumo, kampanye sosial tidak hanya melahirkan banyak dampak baik, tetapi juga membentuk kebiasaan baru.
“Di era globalisasi ini, Campaign.com mewadahi berbagai komunitas yang ada di Indonesia untuk menyelenggarakan kampanye secara online. Banyak sekali komunitas di seluruh penjuru Indonesia yang punya misi luhur, namun terkendala operasional.”
“Melalui Matchmaking Social Organization #ForABetterWorld, kami bermaksud menjadi penyambung tangan bagi mereka untuk mewujudkan kampanye sosialnya lewat aplikasi Campaign #ForChange,” kata William.
Baca Juga: Ketika Banyak Komunitas Kampanye Daring soal Green Jobs
Baca Juga: 7 Selebritas Hollywood yang Gigih Menyuarakan Isu Lingkungan