Ketika Kualitas SDM Jadi Bagian Penting dari Transformasi Digital

Transformasi SDM juga ternyata hal penting

Bandung, IDN Times - Era digital dan perkembangan teknologi menuntut setiap orang, tidak terkecuali para perusahaan penyedia jasa, untuk bertransformasi dalam melayani para konsumennya. Salah satu bentuk layanan konsumen yang begitu identik dengan perkembangan teknologi yaitu pola pelayanan yang awalnya analog/konvensional, kini berubah dengan pola pelayanan digital.

Perubahan pola pelayanan tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk transformasi digital. Contohnya yang dilakukan oleh perusahaan parkir. Jika dulu kita harus menemui seorang petugas dan harus membayar biaya parkir dengan uang tunai, maka kini hanya perlu menyiapkan uang elektronik (e-money).

Hadirnya berbagai teknologi seperti yang dilakukan dalam model pembayaran parkir ini, dipercaya akan berkembang seiring dengan bertumbuhnya teknologi di sekitar kita.

Namun, apa gunanya transformasi digital jika pengguna parkir sendiri ogah mengakses uang elektronik? Atau, bagaimana masa depan uang elektronik jika orang-orang di baliknya tidak memiliki kemampuan untuk berkembang di sektor teknologi?

Hal tersebut melahirkan pertanyaan, apakah perbaikan SDM sebaiknya lebih diutamakan daripada transformasi digital itu sendiri?

1. Transformasi digital oleh Jasa Marga dan Netflix

Ketika Kualitas SDM Jadi Bagian Penting dari Transformasi DigitalFoto udara sejumlah kendaraan antre melintasi Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Di sekitar kita, berbagai macam transformasi sudah dilakukan. Misalnya oleh PT Jasa Marga (Persero), yang mana sejak 2017 resmi menerapkan transaksi non tunai (cashless). Dengan menggunakan uang elektronik, pengguna jalan tol hanya perlu menyetorkan sejumlah dana ke dalamnya.

Jika dibandingkan sistem transaksi tunai yang dilakukan sebelumnya, transaksi non-tunai dinilai jauh lebih cepat dan efisien karena dapat mengurangi antrean kendaraan.

Tidak cuma Jasa Marga, contoh transformasi digital juga dapat dilihat dari bagaimana Netflix bekerja. Awalnya, Netflix dikenal sebagai salah satu content creator, namun seiring dengan perkembangan teknologi, mereka kini membuat konten original yang mampu dinikmati oleh semua orang.

Transformasi digital tersebut mampu membuat Netflix memberikan layanan hiburan yang lebih maju dengan menyandingkan konten-konten tersebut melalui internet agar mampu diakses oleh para pelanggan secara lebih mudah melalui smartphone, tablet, atau laptop.

Hebatnya, strategi bisnis ini diklaim mampu membuat pendapatan Netflix meningkat, bahkan sampai 30 kali lipat.

2. Transformasi digital hadirkan banyak manfaat

Ketika Kualitas SDM Jadi Bagian Penting dari Transformasi Digitalilustrasi melek teknologi (pexels.com/Tranmautritam)

Merujuk pada kesuksesan implementasi transformasi digital pada berbagai perusahaan penyedia jasa tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa transformasi digital memang menjadi sebuah jawaban dan solusi di tengah dinamika perkembangan teknologi saat ini.

Pengunaan tools teknologi mampu mempermudah dan mempercepat proses kerja baik bagi kepentingan eksternal dari sebuah perusahaan jasa, maupun internal. Jika menilik dari segi pembiayaan, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja pun dapat menjadi lebih rendah.

Membahas mengenai transformasi digital, selain prasarana yang harus disiapkan dengan matang, sumber daya manusia yang akan mengelola teknologi tersebut juga tidak boleh luput dari perhatian. Transformasi digital harus diiringi dengan transformasi dari sumber daya manusia.

3. Berubah atau mati, semuanya berawal dari mindset

Ketika Kualitas SDM Jadi Bagian Penting dari Transformasi Digitalilustrasi menyaksikan Netflix di laptop (pixabay.com/Jade87)

Transformasi sumber daya manusia di era digital juga sempat menjadi konsentrasi Rudiantara, eks Menteri Komunikasi dan Informatikan yang juga duduk sebagai Komisaris Independent Indosat Ooredoo Hutchison sekaligus CEO Netflix Indonesia.

Rudiantara menegaskan bahwa digital hanyalah tools, sementara yang terpenting adalah transformasi diri. “Kita harus punya pemikiran, berubah, atau mati. Semua harus berawal dari mindset untuk berkembang. Untuk bertransformasi,” kata dia, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Kamis (27/4/2022).

Rudiantara mencontohkan bagaimana Indosat, sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi, berupaya membantu orang lain untuk bertransformasi. “Ada perusahaan di luar Jawa, mereka butuh komunikasi, internet, aplikasi dan sebagainya. Kita datang, kita punya tools,” ujar Rudiantara.

Selain menyediakan tools, hal lainnya yang perlu diperhatikan terkait transformasi SDM yaitu memberikan pelatihan mengenai transformasi digital kepada para karyawan. Hal ini dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kapabilitas SDM.

Dengan cara tersebut perusahaan mampu mendorong SDM-nya untuk memiliki skills sesuai dengan yang dibutuhkan, hingga melakukan manajemen SDM yang tepat. Dengan demikian SDM dapat memberikan potensi terbaiknya bagi perusahaan.

Baca Juga: Budaya Digital Jadi Prasyarat Transformasi Digital

Baca Juga: Tarif Tol Jakarta-Malang Terbaru 2022, Siapkan Saldo E-Toll Kamu ya!

Baca Juga: 10 Series dan Film Kriminal Orisinal Netflix, Tayang Mei 2022

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya