Hingga Juni 2021, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit UMKM Rp475 T

Meski pandemik, Jamkrindo komit salurkan pinjaman pada UMKM

Bandung, IDN Times – Pemerintah pusat berkali-kali mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian negara. Bagaimana tidak, secara nasional kehadiran UMKM berhasil menyerap 97 persen tenaga kerja Indonesia.

Namun, seperti yang terjadi pada sektor bisnis lainnya, UMKM juga ikut terpukul hadirnya pandemik COVID-19 di Indonesia selama lebih dari satu tahun.

Bahkan, Bank Indonesia mencatat jika sebanyak 87,5 persen UMKM di Indonesia terdampak pandemi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 93,2 persen UMKM terdampak negatif di sisi penjualan.

1. Jamkrindo tetap cairkan kredit untuk UMKM

Hingga Juni 2021, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit UMKM Rp475 TIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Karena dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, maka eksistensi UMKM untuk dipertahankan memang mesti dilakukan banyak pihak. Mulai dari pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, lembaga jaminan kredit Indonesia (Jamkrindo, misalnya), layanan dompet digital (OVO, misalnya), hingga perusahaan ekspedisi.

Direktur Bisnis Penjaminan PT. Jamkrindo, Suwarsito mengatakan, Jamkrindo sebagai perusahaan umum jaminan kredit Indonesia yang fokus pada penjaminan kredit UMKM, di masa pandemi tetap memberi penjaminan kepada UMKM.

"Di masa pandemi, tetap ada penjaminan agar pelaku UMKM tetap bangkit bisa mengembangkan usahanya. Kami bantu akses ke sumber pembiayaan," kata Suwarsito dalam webinar berjudul Jaga UMKM Indonesia Bangkit di Tengah Pandemi, Kamis (5/8/2021).

2. Apa saja fasiltias yang dimiliki Jamkrindo

Hingga Juni 2021, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit UMKM Rp475 TIlustrasi Jamkrindo (IDN Times/Besse Fadhilah)

Terdapat dua program penjaminan Jamkrindo kepada UMKM di masa pandemi. Pertama penjaminan program KUR dan kedua berupa penjaminan kredit modal kerja PEN (KMK PEN) UMKM.

Untuk penjaminan program KUR, posisi Juni 2021, Jamkrindo telah membantu 19,5 juta UMKM dengan penjaminan total plafon kredit Rp475 triliun. Sedangkan untuk KMK PEN yang diluncurkan pada Juli 2020, Jamkrindo telah menjaminkan 1 juta UMKM baik dengan pola konvensional maupun syariah dengan plafon yang dijaminkan Rp17,5 triliun.

Ia mengakui, pandemi berdampak pada permodalan UMKM. Namun, dengan program penjaminan KMK PEN, ia berharap pelaku perbankan tidak ragu untuk menyalurkan kredit khusus UMKM karena pemerintah memberi jaminan KMK PEN.

Dengan demikian, pelaku usaha UMKM yang masih punya prospek bisnis akan mendapat sumber modal dari perbankan. "Ini peran Jamkrindo untuk penjaminan KMK PEN. Dalam KMK PEN, plafon kredit mencapai Rp10 miliar dan jangka waktu kredit bisa sampai 3 tahun. Ada subsidi premi imbal jasa penjamin yang dibayarkan pemerintah, ada dukungan loss limit dari pemerintah," kata dia.

3. Apa yang dilakukan perusahaan ekspedisi buat UMKM?

Hingga Juni 2021, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit UMKM Rp475 TIDN Times / Dian Apriliana

Di sisi lain, Direktur Pemasaran Sicepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati mengatakan, selama masa pandemi COVID-19, Sicepat sebagai perusahaan ekspedisi telah merangkul dan membantu UMKM dalam program sahabat Sicepat.

"UMKM yang menggunakan jasa pengantaran jasa Sicepat sejumlah 3.800 unit. Jumlah itu untuk UMKM yang tergabung dalam high value sahabat Sicepat. Namun untuk UMKM yang menggunakan Sicepat, berjumlah lebih dari 3 juta," kata Wiwin, dalam kegiatan yang sama.

Menurut survei yang dilakukan Sicepat, grafik untuk jumlah UMKM yang bergabung dengan Sicepat meningkat 200 persen lebih year on year. Sedangkan dari sisi pendapatan dan volume, menyumbang 143 persen year on year.

"Jadi selama ini yang kami dengar dari mereka, apa yang kami lakukan bisa membantu mereka. Itu sebabnya mereka setia menggunakan Sicepat," tuturnya.

4. OVO klaim jadi pintu masuk UMKM untuk urusan digitalisasi

Hingga Juni 2021, Jamkrindo Sudah Jamin Kredit UMKM Rp475 Tinstagram.com/kokumi_id

Ada pun Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan OVO, Harumi Supit menambahkan, perusahaannya tentu mendorong UMKM bersaing di era digital, terutama di masa pandemi.

"Yang selalu kami jabarkan adalah strategi untuk bersaing yaitu digitalisasi. Dengan ekosistem digital, teknologi, dan platform maka UMKM akan mendapatkan banyak manfaat untuk memperluas jangkauan pasar," tuturnya.

Ia menjelaskan, OVO sebagai dompet digital merupakan pintu menuju digitalisasi dengan QRIS sebagai kunci. Sejak pandemi terjadi, transaksi digital dan adopsi QRIS semakin meningkat.

OVO sendiri telah melakukan survei terhadap 2000 pelaku UMKM OVO di 12 kota. Survei itu menjadi landasan dari data bahwa 70 persen UMKM mengalami peningkatan transaksi setelah menjadi mitra OVO, dan 71 persen mulai mengalami keuangan lebih teratur.

"Artinya bukan hanya kemudahan dan kenyamanan untuk pembayaran, tapi pintu masuk ekosistem digital yang lebih luas. UMKM kita tidak boleh ketinggalan, karena mereka harus berpartisipasi dalam pemulihan dan ekspansi ekonomi," kata dia.

Baca Juga: Kegiatan UMKM Menurun di Kuartal IV-2020, Pelaku UMKM Tetap Optimistis

Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, Pertamina Dukung UMKM Sociopreneur 

Baca Juga: Begini Cara Menteri BUMN dan Dirut BRI Komitmen Dukung UMKM Naik Kelas

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya