Dear Kampus: Tranformasi Digital di Lingkungan Universitas Itu Penting

Apakah kampusmu sudah melakoni smart campus?

Bandung, IDN Times – Pandemi COVID-19 sedikit banyak membawa perubahan dalam misi kampus sebagai tempat mahasiswa ditempa agar menjadi semakin berguna. Setelah wabah COVID-19 datang, setiap kampus, tanpa terkecuali, mesti akrab dengan teknologi guna menghindari belajar tatap muka.

Di samping vaksinasi yang terus diupayakan pemerintah, manajemen beberapa kampus di Indonesia juga tengah mendorong agar instansi mereka makin akrab dengan teknologi lewat prinsip-prinsip smart campus alias kampus pintar.

Bagaimana kampus pintar itu bekerja?

1. Mengenal kampus pintar

Dear Kampus: Tranformasi Digital di Lingkungan Universitas Itu PentingIDN Times/Galih Persiana

Secara umum, kampus pintar didefinisikan sebagai lingkungan fisik atau digital di mana manusia dan sistem yang mendukung teknologi saling berinteraksi untuk menciptakan pengalaman yang lebih mendalam bagi mahasiswa dan para pengajarnya.

Prinsip-prinsip kampus pintar dibuat untuk mendukung teknologi yang terus berkembang tanpa menghilangkan asas pemanfaatan sumber daya sekitar, di dalam lingkungan universitas. Kampus pintar sejauh ini dipercaya dapat membikin mahasiswa lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih aman.

Misalnya, kampus mesti menggunakan proses otomatis untuk mengelola panas ruangan dengan mempertimbangkan banyak hal: ventilasi, AC, pencahayaan, keamanan, dan sistem lainnya untuk membantu memberikan pemahaman baru bagi mahasiswanya.

Dengan prinsip kampus pintar, biasanya bangunan perkuliahan didesain sedemikian rupa agar dapat menghemat penggunaan energi.

2. Dari kampus untuk kesejahteraan masyarakat

Dear Kampus: Tranformasi Digital di Lingkungan Universitas Itu Pentingunpad.ac.id

Di Bandung sendiri, Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) baru saja menyelenggarakan Riset Transformasi Digital dan Kampus Cerdas Indonesia 2021. APIC merupakan organisasi yang bergerak dalam mempercepat pembangunan Indonesia cerdas melalui sinergi teknologi, tata kelola, dan manusia.

APIC dibentuk untuk menjawab kebutuhan sebuah organisasi atau kolaborasi yang menghimpun berbagai stakeholder bangsa. 

Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Prof. Ir. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemendikbud). 

Nizam mengatakan, “Melalui program Smart Campus : Digitalisasi Kampus Masa Depan diharapkan kampus menjadi pelopor dalam membangun lingkungan cerdas sehingga mampu mendukung meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat,” kata dia, dalam rilis yang diterima pada Sabtu (4/9/2021).

3. Kampus pintar bukan berarti canggih

Dear Kampus: Tranformasi Digital di Lingkungan Universitas Itu PentingInstagram.com/unpadinfo_

Di sisi lain, Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC), Prof. Suhono H. Supangkat mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi APIC dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan.

Suhono menjelaskan jika kegiatan riset ini merupakan kerja tim dari beberapa Universitas yang tergabung dalam Smart Campus Society APIC.

Konsep Smart Campus muncul dari konsep pembangunan Smart City yang juga dikembangkan olehnya. Menurut Suhono, smart campus merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai melalui pemanfaatan ICT.

Suhono mengatakan jika smart campus bukanlah kampus yang menerapkan teknologi paling canggih, namun kampus yang dapat mengelola lingkungan secara mandiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. 

“Sama halnya dengan manusia. Anak yang cerdas bukanlah anak yang diberikan teknologi paling canggih. Maka, kampus cerdas adalah kampus yang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan efisien” tutur dia.

Dalam mendukung berjalannya kegiatan riset ini, Suhono mengajak seluruh kampus-kampus di Indonesia untuk ikut serta dan bekerjasama dalam mempercepat pertumbuhan smart campus di Indonesia.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menjawab tantangan pendidikan tinggi dalam mengefektifkan segala aktivitas kampus untuk meningkatkan kualitas hidup baik internal civitas akademika maupun masyarakat umum” kata Suhono.

4. Perlu lebih dari sekadar teknologi

Dear Kampus: Tranformasi Digital di Lingkungan Universitas Itu PentingDok. Binus University

Kegiatan ini dihadiri juga oleh dua kampus terbaik di Indonesia yang telah mendukung digitalisasi kampus yaitu Prof. Rina Indiastuti, Rektor Universitas Padjadjaran dan  Prof. Harjanto Prabowo, Rektor Universitas Bina Nusantara.

Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Arry Akhmad Arman.

Bagi Rina, butuh lebih dari sekadar teknologi untuk dapat mencapai nilai-nilai kampus pintar. “Teknologi saja tidak cukup dalam membangun smartization jika tidak menciptakan kesejahteraan sosial,” kata Rina.

Baca Juga: Telkom Selenggarakan Program Telkom Smart Campus Awards 2021

Baca Juga: 5 Drama Korea Campus Life, dari Jurusan Seni sampai Polisi

Baca Juga: Smart Kampung: Konsep Smart City Banyuwangi yang Telah Diterapkan 

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya