Dear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji Kemampuanmu

Indonesia dinilai punya segudang barista andal

Bandung, IDN Times – Pergerakan kreatif di Indonesia khususnya dalam industri kopi tak ada habisnya. Yang teranyar, akan ada event The Surosowan Latte Art Competition Volume 3 yang digelar pada 1 Juni 2024.

Kegiatan yang digelar di The Royale Krakatau ini ditargetkan untuk para pecinta kopi Nusantara, dan mereka yang ingin belajar meracik kopi jenis latte. Di edisi ketiga ini, penyelenggara bertujuan untuk mengenalkan kopi buatan asli Indonesia, khususnya kepada masyarakat sekitar.

Meski demikian, penyelenggara memastikan jika ajang tersebut terbuka bagi umum, tidak hanya menyasar para barista di Provinsi Banten saja, melainkan juga masyarakat luas yang memang mencintai kopi dan memiliki minat meraciknya.

1. Ada banyak pecinta kopi di Cilegon

Dear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji KemampuanmuDear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji Kemampuanmu (IDN Times/istimewa)

Sandy Eka Hadiputra, Food and Beverage Manager The Royale Krakatau Hotel, mengatakan jika digelarnya ajang tersebut di Cilegon sangatlah tepat. Sebab, menurut dia, pecinta kopi Cilegon sangat besar baik warga lokal maupun para pekerja asing yang bekerja di Kawasan Industri Krakatau.

“Namun mereka masih belum mengenal lebih jauh varian kopi Nusantara lainnya di luar kopi aren dan latte yang memang menjadi salah satu best seller minuman di The Surosowan dan The Kaibon restoran,” tutur Sandy, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (26/4/2024).

Berkaca dari dua event sebelumnya, minat terhadap kompetisi kopi latte art baik dari peserta kalangan pekerja kopi dan umum lainnya ternyata cukup banyak. Untuk itu mereka tetap menggelar rutin kompetisi tersebut.

Di sisi lain, penyelenggara juga menyiapkan sharing session dan cupping untuk para peserta yang join dalam kompetisi ini untuk menambah ilmu mereka. Sementara untuk proses penjurian, penyelenggara melibatkan KAKAGEAR, komunitas barista yang mana di dalamnya diisi anggota yang sudah menjuarai ajang bergengsi di international salah satunya adalah Fuji Yanto.

2. Upaya melestarikan potensi kopi Indonesia

Dear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji Kemampuanmuilustrasi desain latte art pada cangkir kopi (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Menurut Sandy, adanya kompetisi rutin yang diselenggarakan oleh The Royale Krakatau Hotel tidak semata ajang mempererat tali silahturahmi antar barista Banten atau pecinta kopi lainnya, namun bagian dari usaha melestarikan potensi Kopi Indonesia.

Kevin Rudolf, Head of Barista The Royale Krakatau Hotel turut memberikan beberapa catatan terkait penyelenggaraan The Surosowan Latte Art Competition Volume 3 pada tanggal 1 Juni mendatang. Selain rasa, nantinya ada beberapa aspek lainnya yang akan menjadi penilaian dalam proses penjurian.

"Kompetisi latte art tentunya menjadi seni tersendiri dan incaran para barista untuk memopulerkan nama besar mereka. Jadi nanti selain citra rasa kopinya akan ada poin penilaian lainnya seperti kontras, pola, simetris, visual, foam dan volume.”

“Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta untuk bisa berkreasi dalam meracik dan menghidangkan kopi latte art dengan sentuhan mereka masing-masing," kata Kevin Rudolf yang juga pernah meraih gelar runner up dalam ajang lomba Barista pada Piala Gubernur Banten tahun 2023.

3. Kopi Indonesia dapat bersaing dengan kopi impor dari segi ekonomi

Dear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji KemampuanmuDear Barista! Ada Kompetisi Latte Art untuk Uji Kemampuanmu (IDN Times/istimewa)

Menurut Kevin, potensi kopi Nusantara memiliki nilai jual yang sangat tinggi di pasar lokal dan interlokal. Buktinya, kata dia, banyak pelanggan kopi setia yang selalu datang mampir ke The Surosowan dan The Kaibon baik itu masyarakat lokal maupun pekerja asing hanya sekedar untuk mencicipi varian kopi yang ada disini.

"Kalo warga asing seperti Jepang dan Korea biasanya sangat menyukai kopi Arabica, sementara untuk lokal lebih cenderung ke latte dan kopi gula aren, walau ada juga yang suka kopi hitam.”

“Jadi secara umum potensi untuk bekerja di dunia barista sebenarnya sangat cerah. Hanya saja bagi mereka yang ingin serius menekuni profesi ini harus belajar ilmu meracik kopi. Untuk menjadi profesional yang andal perlu belajar selama satu tahun sambil terus mengeksplore dan mencicipi varian seluruh kopi yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Rencananya, The Surosowan Latte Art Competition akan menargetkan sekitar 50 sampai dengan 70 peserta. Selain kompetisi kopi, ke depannya kegiatan ini akan bersinergi dengan kegiatan event pariwisata dan juga kreatif lainnya.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Latte? Pencinta Kopi Wajib Tahu Nih!

Baca Juga: 10 Potret Latte Art yang Bikin Takjub, Keren Maksimal!

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya