Cerita Alumni Prakerja yang Jadi Entrepreneur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Agung adalah seorang entrepreneur yang penuh semangat, di mana memiliki tekad lebih dalam hidup yang bisa kita jadikan teladan. Sebelum meraih kesuksesan, ia lebih dulu menjajal kesempatan dengan mengikuti pelatihan yang disediakan pemerintah Indonesia melalui Program Kartu Prakerja secara berkelanjutan.
Ia adalah salah satu alumni Program Kartu Prakerja yang merasakan langsung manfaat dari bentuk komitmen pemerintah dalam upaya mencetak SDM yang bermutu ini.
Bukan hanya semangatnya dalam mengembangkan keterampilan saja yang perlu diacungi jempol, Agung juga memiliki semangat pantang menyerah yang perlu dicontoh. Setelah mendapatkan informasi mengenai Program Kartu Prakerja lewat saudaranya, ia sudah langsung tertarik dengan program ini.
Sayangnya, pada 2020 ia berulang kali gagal mengakses Program Kartu Prakerja. Bagaimana kisahnya meraih kesuksesan?
1. Mencoba peruntungan menjual kopi dengan membikin konten
Singkat cerita, akhirnya tiga tahun kemudian, tepatnya suatu hari di bulan Juli 2023, Agung mencoba lagi peruntungannya ketika ia mendapatkan informasi bahwa gelombang ke-55 telah dibuka. Beruntungnya ia langsung lolos.
“Sebelumnya, saya adalah seorang karyawan. Namun, saat badai PHK terjadi di tengah pandemi COVID-19, saya jadi salah satu orang yang terkena dampak,” kata Agung, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Jumat (21/6/2024).
Musibah itu tidak membuat nyalinya lembek, justru membuka pikirannya untuk mencoba mencari nafkah lewat jalan lain, yakni menjadi seorang entrepreneur. Pilihan pertamanya ialah menjual kopi, di mana menurut perhitungannya dapat mendatangkan keuntungan.
Pelatihan yang diambilnya saat itu adalah belajar mengedit video dasar bagi pemula. Ia ingin tahu bagaimana caranya memproduksi konten yang menarik sehingga bisa menjadi bahan promosi produk bisnisnya.
“Saya coba banting setir bagaimana caranya bisa terus ada pemasukan. Jadi, saya mencoba buat video, supaya jualan saya bisa jadi menarik,” katanya.
2. Program tidak dibuat sembarangan
Memang, membuat konten promosi produk tidak semudah yang dilihat. Kita mesti memikirkan tren, jalan cerita agar menarik, pengeditan, durasi, bahkan latar belakang musik yang cocok agar tidak terkena pelanggaran hak cipta, seta strategi agar tidak mengundang kontroversi di internet.
Kerap kali ketika sudah membuat konten, audiens yang melihat sedikit, tidak sesuai dengan niche produk yang dijual, terkena pelanggaran copyright, atau bahkan yang terburuk terkena somasi perkara konten produksi.
Pelatihan yang diberikan di Program Kartu Prakerja, khususnya yang bisa didapatkan di PT. Global Edukasi Talenta Inkubator atau LPK GeTI Incubator tidak dibuat sembarangan.
Rangkaian pelatihan yang tersedia dipersiapkan sesuai dengan kurikulum, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), bahkan diampu oleh instruktur ahli yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam bidangnya sehingga ilmunya sudah pasti paten.
Apalagi, LPK GeTI Incubator juga menerbitkan sertifikat yang dapat menjadi bukti konkret atas kemampuan semua peserta yang telah lolos pelatihan Program Kartu Prakerja.
3. Tidak hanya pelatihan ekstensif, ada juga tawaran lowongan pekerjaan
Agung mengaku terkesan dengan apa yang ditawarkan Program Kartu Prakerja ini, karena yang diberikan bukan hanya pelatihan ekstensif yang bisa diikuti secara daring dan mandiri, ada juga insentif, lowongan pekerjaan, dan beberapa aspek lainnya yang bermanfaat.
Sebagai salah satu lembaga pelatihan kerja yang tergabung dalam Program Kartu Prakerja, PT Global Edukasi Talenta Inkubator turut bahagia dan bangga dengan kisah Agung, salah satu alumni yang mengakses kelas dari lembaga tersebut.
Program Kartu Prakerja dan LPK GeTI Incubator sebelumnya memang telah komit untuk memberikan angin segar dalam inisiatif mencetak ratusan ribu talenta berkualitas yang berdaya saing di level lokal bahkan global.
Baca Juga: Apakah Saldo Kartu Prakerja Bisa Kedaluwarsa? Ini Jawabannya
Baca Juga: Jokowi Diganti Prabowo, Kartu Prakerja Lanjut 2025?