Catatan Perkembangan Aset Kripto di Indonesia Selama 2022

Jabar jadi salah satu provinsi yang curi perhatian

Bandung, IDN Times - CoinFolks baru saja merilis sebuah riset dengan judul “2022 Cypto Wrapped yang memberikan laporan perkembangan industri kripto selama 2022. Selain membahas mengenai angka pertumbuhan kripto, riset ini juga membahas mengenai perkembangan regulasi kripto di Indonesia selama 2022.

Tak hanya itu, riset juga memberikan gambaran analisa mengenai market kripto di 2023 mendatang.

“Setiap kuartal dan setiap akhir tahun, kami selalu mengeluarkan Crypto Report. Melalui riset rutin ini, kami berkomitmen untuk menjadi media controller agar terwujudnya ekosistem kripto yang semakin maju di Indonesia," ujar Co-Founder & CMO CoinFolks, Muhammad Adriansa, dalam siaran pers yang diterima Minggu (8/1/2023).

Terdapat beberapa data menarik yang disajikan pada laporan ini, di mana menyorot dari sudut pandang global mau pun lokal. Salah satunya adalah mengenai provinsi mana saja yang memiliki daya tarik tinggi terhadap industri kripto.

Bali, DKI Jakarta, Banten, Jogjakarta, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat ternyata adalah enam provinsi dengan minat kripto tertinggi di Indonesia.

“Kami melakukan riset dari segi intensitas masyarakat mencari keyword crypto, NFT, blockchain, dan web3. Dan kami simpulkan ada enam provinsi yang tingkat pencarian terhadap keyword tersebut tinggi dibandingkan provinsi lain,” ujar Muhammad Fauzan, CTO CoinFolks.

Lantas, apa saja perkembangan aset kripto di Indonesia selama 2022?

1. Aturan Kripto di Indonesia

Catatan Perkembangan Aset Kripto di Indonesia Selama 2022ilustrasi mata uang kripto (pexels.com/Worldspectrum)

Laporan ini salahsa tunya membahas mengenai perkembangan regulasi aset kripto di Indonesia. Mulai dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68 tentang pajak Kripto, Peraturan Bappebti Nomor 13 Tahun 2022, hingga UU P2SK yang resmi memberikan wewenang kepada OJK dan Bank Indonesia untuk mengawasi aset kripto.

Regulasi-regulasi baru ini menjadi tanda bahwa aset kripto semakin diakui legitimasinya di Indonesia. Bahkan dari riset ini, diketahui total pajak yang telah diterima negara dari transaksi aset kripto adalah sebesar Rp231,75 Miliar, sejak diberlakukannya aturan pajak pada Mei 2022.

2. Mata uang kripto terbaik dan terburuk tahun 2022

Catatan Perkembangan Aset Kripto di Indonesia Selama 2022Aplikasi NOBI, bisa kirim aset kripto gratis. (dok. NOBI)

Selain itu, ada juga fakta-fakta menarik yang disajikan dalam riset ini. Salah satunya mengenai perbandingan kenaikan harga beberapa aset kripto di tahun 2021 dan 2022.

Pada laporan CoinFolks tahun 2021, beberapa aset kripto seperti Luna, Axie, dan Solana, adalah kripto dengan angka kenaikan tertinggi. Namun di 2022, justru tiga kripto ini merupakan aset yang mengalami koreksi paling dalam dibandingkan yang lain.

Hingga 30 desember 2022, Solana dan Axie masing-masing telah turun -94.47 persen dan -93.28 persen.

3. Proyek NFT Termahal

Catatan Perkembangan Aset Kripto di Indonesia Selama 2022Ilustrasi NFT (IDN Times/Helmi Shemi)

Disisi lain, terdapat juga laporan mengenai perkembangan pasar NFT, salah satunya laporan mengenai NFT termahal yang terjual sepanjang 2022.

Menurut hasil riset, karya seni “Assange and Pak’s Clock” menjadi NFT termahal yang terjual di tahun 2022 dengan harga 16.593 ETH. Angka yang fantastis, bukan?

4. Perkembangan kripto selama 2022

Catatan Perkembangan Aset Kripto di Indonesia Selama 2022Sultan Gustaf Al Ghozali alias Ghozali Everyday berhasi meraup untung Rp 1,5 miliar dari menjual NFT foto selfie di situs OpenSea. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Berbagai peristiwa unik pada dunia blockchain, web3, dan kripto juga terangkum pada laporan ini.

Deretan peristiwa itu antara lain proyek NFT viral milik Ghozali yang berisi foto selfienya setiap hari, proyek NFT lokal Karafuru yang meledak diseluruh dunia, peristiwa ‘the merge’ pada Ethereum, hancurnya koin Luna dan Do Kwon, runtuhnya Celcius, 3AC, Blockfi, FTX, hadirnya CBDC di Indonesia dan berbagai perkembangan kripto lainnya.

"Terlepas dari transaksi yang menurun dan market yang bearish, riset ini menunjukan beberapa sudut pandang lain mengenai adopsi kripto yang semakin hari semakin masif. Dari segi industri, semakin banyak perusahaan seperti Meta, Google, Twitter, yang mulai mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalamnya.”

“Dari segi pemerintahan, semakin banyak negara mulai menggarap CBDC termasuk di dalamnya Indonesia. Kami yakin 2023 akan jadi tahun awal adopsi masal dari teknologi blockchain," ujar Fadel Variza.

Baca Juga: Bappebti Optimistis Transaksi Kripto Kembali Bergairah di 2023

Baca Juga: Bursa Terbentuk Tahun Ini, Kripto Anjlok Bakal Kena Suspend

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya