Cara Gratis Bikin Rencana Start-Up Biar SDM Gak Keteteran

Ada tools yang bisa kalian manfaatin gratis, lho!

Bandung, IDN Times – Start-up alias bisnis rintisan seringkali identik dengan kelompok pemuda yang baru memulai usaha dengan ide brilian dan didukung oleh teknologi. Sesuai dengan namanya, yakni bisnis rintisan, membangun sebuah start-up bukanlah urusan mudah.

Untuk meminimalisir kegagalan di awal pembangunan start-up, seorang pengusaha mesti dapat menganalisis berbagai risiko dan berupaya untuk meredamnya. Salah satu caranya, ialah dengan membikin perencanaan bisnis yang matang dan terukur.

Masalahnya, tidak setiap orang memiliki kemampuan untuk menyusun perencanaan yang baik dalam memulai bisnisnya. Lantas, adakah cara paling mudah dalam merangkai rencana start-up?

1. Mengenal StaffAny yang bisa dimanfaatkan secara gratis

Cara Gratis Bikin Rencana Start-Up Biar SDM Gak KeteteranStaffAny bantu UKM urusi SDM yang kerap bermasalah (IDN Times/istimewa)

Keresahan dalam perencanaan pembuatan start-up direspons dengan cermat oleh StaffAny, platform yang dibuat untuk membantu UKM dalam manajemen pegawai dengan sistem sif. Mereka baru saja meluncurkan paket Start Up Plan, menyusul kesuksesan setelah digunakan oleh lebih dari sepuluh ribu karyawan di Asia Tenggara.

Semua pelaku bisnis di Indonesia yang telah beroperasi kurang dari satu tahun bisa mendaftarkan diri dalam program Startup Plan StaffAny. Tujuan peluncuran inisiatif baru ini adalah untuk mempermudah sistem operasional bisnis rintisan dalam pengaturan sumber daya manusia (SDM), agar dapat berkembang lebih cepat dengan cara memanfaatkan tools gratis yang disediakan oleh StaffAny.

Startup Plan StaffAny dapat diakses melalui aplikasi seluler dan web. Pengguna bisa dengan mudah membuat atau memperbaharui jadwal kerja sif, yang kemudian disebarkan dan diumumkan secara otomatis oleh StaffAny kepada semua anggota tim.

Menurut Janson Seah, Co-Founder StaffAny, dalam siaran persnya mengatakan jika salah satu alasan utama kegagalan bisnis adalah kurangnya kejelasan tentang pengeluaran biaya tenaga kerja.

“Kami juga melihat bahwa 60 persen bisnis baru gagal dalam dua tahun pertama karena manajemen staf dan perencanaan sumber daya yang kurang profesional. Karena itu, dengan menyediakan tools pendukung untuk pelaku bisnis. Kami berharap bisa memperbesar peluang mereka untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian negara,” katanya, Rabu (17/3/2022).

2. Cara StaffAny jawab masalah dalam urusan SDM

Cara Gratis Bikin Rencana Start-Up Biar SDM Gak KeteteranPexels/Startup Stock Photos

Biasanya, bisnis yang baru berdiri jarang memiliki waktu ataupun kemampuan untuk mentransformasi operasional mereka menjadi serba-digital dan serba-otomatis. Hal ini bisa berakibat pada kesalahan dalam absensi kehadiran, penugasan sif, korupsi waktu kerja, atau pembayaran lembur yang salah.

Banyak pula faktor kesalahan manusia serta ketidakakuratan data yang membuat produktivitas perusahaan menjadi rendah, dan biaya pengoperasian SDM melonjak tinggi, karena menggunakan cara manual yang menghabiskan waktu.

Selain itu, di tengah situasi new normal pascapandemik COVID-19, StaffAny juga melihat adanya lonjakan permintaan terhadap sistem absensi nirsentuh (contactless) yang dapat menggantikan dan memodernisasi kartu absen atau sistem biometrik.

Untuk masalah itu, StaffAny menyediakan software SaaS penjadwalan yang terintegrasi secara real-time dan mampu menyederhanakan pembagian waktu untuk pekerjaan sif. Selain itu, software ini juga bisa membantu penilaian kinerja masing-masing staf dan membuat konsolidasi timesheet setiap akhir bulan.

Menurut Nidzar, pemilik sebuah bisnis food and beverage bernama Pasela, StaffAny telah banyak membantunya dalam urusan SDM. “Saya sangat menyukai sistem yang dihadirkan StaffAny, di mana kami bisa mengecek kehadiran staf secara real-time, apakah mereka sudah masuk atau belum,” katanya.

3. StaffAny ekspansi pascapendanaan

Cara Gratis Bikin Rencana Start-Up Biar SDM Gak KeteteranIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

Tahun lalu, StaffAny baru saja menerima pendanaan seiring dengan meningkatnya permintaan di industri manajemen SDM.

Mereka telah mendapatkan kepercayaan dari investor dalam penggalangan dana seri A terbaru yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan partisipasi dari East Ventures, FreakOut Shinsei Fund, Far East Ventures, Farquhar Venture Capital, dan angel investor ternama seperti Allen Shim, mantan CFO Slack.

Pascapendanaan ini, StaffAny yang berasal dari Singapura, melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi pasar yang sangat besar, terutama dengan tingkat digitalisasi yang tumbuh pesat di kalangan pelaku UKM.

Baca Juga: Dukung Pengembangan Kualitas SDM, Telkom Luncurkan DigiCampus

Baca Juga: Siapkan SDM Lokal Melalui BLK, Langkah Menaker Kawal Perpindahan IKN 

Baca Juga: Jabar-Chungcheongnam Kerja Sama Industri Kreatif Hingga Penguatan SDM

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya